AKURAT.CO, Terpidana kasus penganiayaan terhadap remaja, Habib Bahar Smith , bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Cibinong melalui program asimilasi pada Sabtu sore lalu. Dia dijemput oleh tokoh Persaudaraan Alumni 212 , para lawyer, dan berbagai elemen masyarakat pendukung.

Ketika dijemput hari itu, Bahar Smith memberikan pesan kepada PA 212 dan pendukung agar terus melanjutkan perjuangan.

"Iya kemarin kita saat jemput beliau bahwa kami semua diberi motivasi oleh Habib Bahar Bin Smith bahwa perjuangan terus dilanjutkan untuk membela agama Allah dan lawan segala ketidakadilan dan perjuangkan negara ini jangan sampai dijajah oleh asing," kata Novel Bamukmin , juru bicara PA 212 yang juga lawyer Bahar Smith , kepada AKURAT.CO , Senin (18/5/2010).

Bahar Smith yang ketika itu mengenakan baret warna merah menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih.

"Yang kita perbincangkan ketika itu bebasnya beliau adalah anugrah dari Allah SWT dan juga beliau mengucapkan apresiasinya kepada kita, juga kepada para ustaz FPI, laskar FPI, ormas lainya, kepada yang hadir dan kepada umat Islam yang sudah berpatisipasi, beliau mengucapkan terimakasih atas perjuangan dalam membela kebenaran," kata Novel.

Novel mengatakan sebagai advokat sudah menjadi tugasnya untuk mengawal Bahar Smith , dari awal sampai akhir proses hukum, termasuk menjemput ketika keluar dari penjara.

Novel juga menceritakan peristiwa yang terjadi di dalam penjara pada hari itu. Bahar Smith , kata Novel, dicintai oleh para tahanan lain karena selama ini membina rohani mereka untuk bertaubat dan menjalankan kewajiban dalam beragama.

Selama menjalani hukuman, Bahar Smith memberikan pelajaran agama yang cukup padat kepada para tahanan.
Sebagian tahanan sampai bisa menghafal Alquran dan hadits. "Itu dibuktikan mereka membawakan hafalan di depan saya dan para pengunjung, mereka luar biasa sampai ada yang hafal 80 hadits nabi," kata Novel.

Itu sebabnya, kebebasan Bahar Smith diiringi tangis dari para tahanan yang selama ini mendapat didikan agama.

"Makanya begitu penjemputan semua para tahanan keluar untuk memberikan salam perpisahaan dengan sangat haru dengan deraian air mata, padahal latar belakang mereka adalah orang-orang yang sangat kasar dan badannya pun penuh tato, bahkan ada yang sampai mencium kaki Habib Bahar," kata Novel.

Kebebasan Bahar Smith , kata Novel, diiringi salawat dan takbir. "Seperti lebaran karena hari itu memang hari rayanya Habib Bahar. Mereka Tahanan berikrar dengan sangat keras untuk tidak kembali melakukan perbuatan jahat serta setia kepada para ulama," katanya.

"Begitupun di luar (luar lapas), beliau sudah dijemput dengan puluhan mobil mewah oleh para jawara dan para darmawan yang cinta kepada Habib Bahar," kata Novel.

Tetapi Novel dan tim lawyer serta Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif hanya sampai menjemput saja di lembaga pemasyarakatan. Mereka tidak ikut konvoi dan buka puasa bersama bersama di Pondok Pesantren yang dipimpin Bahar Smith . "Karena kami taat protokol kesehatan dan setia dengan komitmen kami untuk menjaga diri dari kerumunan orang banyak," kata Novel.

"Selamat berjuang kembali singanya podium dan pejuang Islam. Semoga Islam tetap jaya serta umat Islam mempunyai harga diri di negaranya sendiri," Novel menambahkan. []



[url]https://m.akuraS E N S O Rid-1118689-read-ketika-berpisah-di-penjara-tahanan-cium-kaki-bahar-smith-dan-mereka-ikrar-tak-ulangi-kejahatan[/url]