

TS
Cahayahalimah
Ramadan ya Karim
Quote:
Kumpulan Puisi Cahaya
Renjana
Ramadan ya Ramadan
Bulan suci penuh ampunan
Ibadah dilipat gandakan
Bonus besar dari Tuhan
Marhaban ya Ramadan….
Ketika Rajab menyapa
Hati pun berdoa
Agar panjang usia
Sampai Ramadan tiba
Asa tarawih bersama
Berburu takjil tuk berbuka
Buka bersama dengan keluarga
Iktikaf di rumah-Nya
Kini telah sirna
Hanya karena Corona
Tarawih
Salat sunah di bulan Ramadan
Dilakukan setiap malam
Dikerjakan di rumah Tuhan
Dilaksanakan bersama satu pimpinan
Namun ….
Ketika Corona mewabah
Tarawih hanya di rumah
Demi keselamatan jiwa
Harus ikhlas menerima
Ramadan
Bulan hijriah ke sembilan
Titah Tuhan diumumkan
Dalam kitab suci Alquran
Lapar, dahaga, emosi ditahan
Rajin dalam ibadah
Akan mendapat pahala
Mengharap ridha Allah
Asa ampunan segala dosa
Demi akhir bahagia
Akhirat tujuan utama
Nan kekal di surga-Nya
Lailatul Qadar
Malam lebih baik dari seribu bulan
Malam pelimpahan keutamaan
Malaikat ikut menyaksikan
Datang sebuah keajaiban
Rahasia kapan dia datang
Ibadah terus ditingkatkan
Rela begadang
Tuk mendapat Ridha Tuhan
Kemenangan didapatkan
Ketika Syawal menjelang
Akhir sebuah kebahagiaan
Semua hamba beriman
Sahur
Makan di pagi buta
Sebelum subuh tiba
Akan mendapat pahala
Bagi yang mengerjakannya
Niat jangan terlupa
Agar syah puasanya
Sampai maghrib tiba
Waktu untuk berbuka
Nuzulul Quran
Malam turunnya Al-Quran
Pada 17 Ramadan
Diturunkan bertahap
Nubuat Muhammad
Kandungan isi Al Qur'an
Satu huruf sepuluh kebaikan
Sumber kesehatan
Bagi hamba beriman
Mengandung muhkamat
Pun mutasyabihat
Sebagai penyelamat
Bagi yang tersesat
Merupakan pedoman
Cahaya sinar kehidupan
Sebagai Rahmat Tuhan
Bagi yang menjalankan
Iktikaf
Berdiam diri dilakukan
Di rumah Tuhan
Memohon ampunan
Di penghujung Ramadan
Shalat wajib, sunah digiatkan
Zikir, tafakur digalakkan
Tilawah dihatamkan
Sebagai bentuk pengabdian
Namun ….
Iktikaf terhenti
Rumah-Mu sepi
Karena pandemi
Yang mengiris hati
Bulan Suci
By Raein for me
Ada kesedihan yang jelas terlihat
Saat bulan yang suci tiba
Tetapi sekat hadir lebih dulu
Menutup pintu-pintu tempat kita berkumpul
Bulan suci kemarin
Kita terlalu sibuk mengejar yang tak seharusnya
Dibelenggu dunia hingga berhasil dipenjara
Mirisnya kita menikmatinya dengan senyuman
Termenung diakhir bulan suci kali ini
Kembali mengingat hal-hal manis
Yang bisa dimiliki tahun kemarin
Tapi acuh dengan keyakinan masih ada esok
Tahun kemarin
Kita memenangkan pekerjaan memilih larut
Tahun kemarin
Kita mengalah pada lelah dan memilih tertidur
Tahun ini
Kita bisa melepas segala tapi hanya bisa meratap
Kita memenangkan lelah
Tapi tak bisa berkunjung ke rumah Tuhan
Kita memang harus dipukul keras
Agar tersadar tak selamanya esok bisa dimiliki
Kita akan merasa kehilangan
Ketika benar-benar tak bisa melihat jejak sejuk yang biasa hadir
Ramadan
By Raein for me
Kusambut Ramadhan dengan senyum merekah
Entah bagaimana ekspresinya ketika berjumpa
Meski pertemuan kali ini banyak perbedaan
Tapi tak ada alasan bertemu tertunda
Kita bertemu kala senja menyembunyikan dirinya
Tak ada peluk kangen juga cium
Kita seolah hanya berpapasan di jalan
Dua orang asing yang bertatap lalu melangkah
Ramadan kali ini sama dengan sebelumnya
Hanya saja, semua kebiasaan yang biasa dilakukan
Haruslah dibuang jauh-jauh
Entah kita yang menjauhi Ramadan atau justru Ramadanlah yang menghindar
Jakarta, 19:38
Ahad, 17 Mei 2020
Terimakasih yang sudah membaca



Keep smile and istiqamah.
Saran dan kritik dengan cara yang sopan.






Baru belajar, maafkan bila puisinya kacau🙏
Spoiler for ss cendol:


Diubah oleh Cahayahalimah 26-07-2020 15:27






nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.9K
Kutip
31
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan