Kaskus

Entertainment

lia112020Avatar border
TS
lia112020
Drama Thailand Boys Love


Bencana drama boys love
Tentang drama boys love yang semakin marak
Belakangan tayangan asing masuk dengan bebas. Berbagai kategori tersedia dan dapat diakses dengan mudah. Dunia hiburan semakin marak dengan adanya tayangan yang menyajikan drama romantis bertema gay. Sebut saja di Asia sini saja sudah banyak sekali drama-drama boys love dari negeri tetangga yang masuk ke Indonesia. Sengaja tidak saya sebutkan judulnya agar tidak menambah jumlah penonton drama ini.

Banyak yang menganggap tayangan semacam itu menarik dan menyenangkan, apalagi dengan ditambah para pemainnya yang berwajah tampan. Para prnontonnyapun bejibun dan banyak pula yang wanita muda. Mereka menyukai dunia gay ini. Ikut riuh saat para pria muda berparas tampan itu melakukan hubungan mesra dengan sesama pemain yang juga berwajah tampan.

Komentar seperti "wah, imutnya, sweet banget, dsb," pun bermunculan memenuhi ranah di akun drama tersebut. Mereka sangat senang. Para pengupload pun diberi dukungan untuk terus mengupload drama tersebut. Apakah mereka sudah tidak normal? Entahlah. Kenapa justru menyukai hal-hal tidak normal semacam itu? Mungkin karena dunia memang akan kiamat sehingga manusia makin disesatkan dan tidak bisa lagi berpikir jernih.

Banyak yang berpendapat hubungan gay adalah sesuatu yang normal. Sesuatu yang harus diterima. Para kaum lurus yang menegur terlalu berlebihan bagi mereka yang penikmat tayangan ini. Bagi mereka yang menjadi penggemar tayangan drama boys love mungkin menonton drama semacam ini adalah hiburan yang menyenangkan dan itu bukan dosa. Menurut mereka para penegur juga berdosa. Orang-orang yang menegur bukan Tuhan yang berhak menghakimi. Para penikmat drama bahkan meragukan tentang kebenaran ajaran agama masing-masing. Mereka meragukan penghancuran kota Sodom dan Gomorah akibat melakukan dosa menjalin hubungan sesama jenis. Banyak yang menganggap itu hanya mitos yang belum tentu benar.

Di sisi lain, penikmat drama tersebut yang disebut pula kaum fujoshi hanya menganggap genre boys love sekedar hiburan yang tidak seharusnya dipermasalahkan. Itu hanya drama dan kita hanya penonton, lalu apa salahnya? Toh bukan kita yang melakukan, berarti kita tidak berdosa. Pemikiran semacam itu yang ada di dalam benak mereka. Ada pula yang berkata itu hiburan dan hak kami menonton apa, tidak usah ikut campur, kalau nggak mau nonton, ya nggak usah nonton, tapi nggak perlu nyinyir sama kesukaan kami. Hal-hal semacam itulah yang terjadi saat kita berusaha menegur mereka. Yang garis keras pasti langsung membela bahkan bisa berbalik membully para kaum yang mereka anggap straight dan kuno habis-habisan. Para kaum 'lurus' ini dianggap tidak bisa menerima kesukaan mereka.

Akan tetapi, pernahkah tercerus di benak mereka bahwa pola pikir mereka yang terus disusupi hal semacam itu juga akan berubah? Para kaum gay juga tidak akan berusaha sembuh. Mereka juga tidak ragu memproklamirkan ke-gay-an mereka. Bahkan meminta dukungan. Menganggap hubungan sesama jenis adalah normal dan memaksa orang lain untuk berpikiran terbuka dan menerima hubungan mereka.

Manusia benar-benar telah disesatkan. Mereka bahkan lebih rendah dari binatang. Saat binatang berpasangan jantan dan betina, manusia justru mencari yang sesama jenis. Sebenarnya apa yang terjadi dengan pola pikir manusia? Entahlah, mungkin seperti saya bilang di awal, semua adalah pertanda akhir jaman.


0
1.9K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan