Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Data Bocor, Kasus COVID-19 di Tiongkok Disebut 8 Kali Lebih Banyak dari yang
Data Bocor, Kasus COVID-19 di Tiongkok Disebut 8 Kali Lebih Banyak dari yang Dilaporkan
Julkifli Sinuhaji
- 16 Mei 2020, 09:50 WIB
Data Bocor, Kasus COVID-19 di Tiongkok Disebut 8 Kali Lebih Banyak dari yang Seorang petugas medis melakukan tes swab di Kota Wuhan.* /AFP



PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa sejak pandemi COVID-19 muncul sejak akhir tahun 2019, terdapat 82.919 kasus yang dikonfirmasi dan 4.633 kematian di seluruh negaranya.
Namun, dalam sebuah dataset kasus positif COVID-19 dan kasus kematian yang dilaporkan dari militer National University of Defence Technology, Tiongkok bocor kepada 100Reporters.
100Reporters merupakan sebuah pelaporan investigasi tentang korupsi dan akuntablitas publik dengan jangkauan global.
Di Twitter, 100Reporters juga memposting data bocoran itu.
Dalam laporan gabungan, data itu menyebut pelacak virus rahasia militer memiliki lebih dari 640.000 kasus COVID-19 di 230 kota, mulai dari awal Februari hingga akhir April 2020.
"Pola dalam data bisa menambah dari diketahui tentang penyakit ini, dan cara Beijing memanipulasi jumlahnya," tulis 100Reporters, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Sun.
Data yang ditinjau oleh 100Reporter mencakup lokasi rumah sakit, tetapi juga mencakup nama tempat lain seperti kompleks apartemen, hotel, supermarket, stasiun kereta api, restoran, dan sekolah di seluruh Tiongkok.

Untuk mengakses situs web universitas militer yang menampung peta untuk pertama kalinya, salah satu penulis laporan harus menggunakan jaringan pribadi virtual untuk berpura-pura sedang menjelajah di Uruguay.
Pelapor tersebut tidak membuat database tersedia untuk umum karena alasan keamanan, tetapi sedang mengeksplorasi cara untuk membuat data tersedia bagi para peneliti yang mempelajari penyebaran virus corona di Tiongkok.
"Beijing mungkin membatasi akses ke data virus corona karena kedengkian atau ketidakpercayaan terhadap Amerika Serikat, saat ketegangan meningkat," kata para penulis laporan itu.
100Reporters mengatakan bahwa kemungkinan Beijing takut kepada para peneliti luar akan mengetahui tentang penyembunyian datanya, dan bisa menghancurkan narasi bahwa Tiongkok lebih siap untuk melindungi rakyatnya dari pandemi.
Dataset asli yang bocor ke organisasi 100Reporters tersebut diduga telah diawasi oleh Zhang Haisu, seorang direktur di Departemen Informasi dan Komunikasi di National University of Defence Technology.
Tapi, belum jelas bagaimana pihak universitas mengumpulkan data tersebut. Menurut informasi online universitas, kasus-kasus dikumpulkan dari kementerian kesehatan Tiongkok, Komisi Kesehatan Nasional, laporan media, dan sumber-sumber publik lainnya.
100Reporters menulis bahwa militer Tiongkok telah memainkan peran besar dalam memobilisasi untuk melawan wabah virus, dengan menegakkan karantina, mengangkut persediaan, dan merawat pasien.***

https://www.pikiran-rakyat.com/inter...aporkan?page=2
anasabilaAvatar border
muyasyAvatar border
reita96Avatar border
reita96 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
926
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan