Para pelaku beladiri MMA tentunya pasti tau bagaimana sakitnya bahu ketika tubuhnya dibanting atau di takedown terlebih jika bagian yang menjadi tumpuan jatuh adalah bahu. Dalam seni beladiri petarung bisa sukses untuk menjatuhkan lawan, tapi pernahkan ada pertanyaan apa yang terjadi jika pendaratan terjadi secara tidak benar pada bahu?

Bahu secara kompleks terdapat beberapa sendi:
1. sendi glenohumeral (GH)
2. sendi sternoclavicular (SC)
3. sendi acromioclavicular (AC)
4. sendi scapulotoracal (ST)

Sendi acromioclavicular (AC) bisa diraba dengan tangan kosong, yakni tonjolan pertama pada sisi bahu bagian atas, biasanya orang berbadan kurus sudah terlihat tonjolannya. Sendi AC didominasi bentuk datar, ini berarti ligamen berperan penting dalam melindungi dari kasus pemisahan. Ligamen utama yang terlibat dalam pencegahan regangan yang berlebih adalah bagian superior (atas) dan inferior (bawah) ligamen acromioclavicular. Ada juga ligamen coracoclavicular, namun biasanya ligamen ini terlibat dalam kondisi yang amat parah.

Jadi apa artinya bagi para petarung? Ketika petarung dilempar atau dibanting dan mendarat pada ujung bahu jelas akan menempatkan sejumlah tumpuan besar pada kelompok jaringan ikat tipis. Petarung tentunya sudah dilatih untuk membaca momen dirinya akan terjatuh, maka saat petarung berada di momen tersebut sangat disarankan untuk siap melakukan gulungan/roll sehingga bahu bagian atas tidak terkena dampak yang terlalu fatal.

Cedera pada sendi AC tergolong mudah untuk treatment serta pemulihannya, pertanda cedera ini adalah benjolan yang cukup besar dibagian atas bahu karena efek dari sendi yang sedikit keluar dari posisi normalnya.

Pertarungan yang bisa dijadikan contoh adalah Gilbert Burns vs Gregor Gracie, dengan korbannya adalah Gracie yang jatuh secara tidak tepat dan benar² tidak bisa melanjutkan pertandingan karena cedera pada AC nya.

Rear naked choked (RNC) merupakan salah satu trik terkuat dalam bertarung karena memungkinkan seorang petarung untuk membuat lawannya "tertidur". RNC adalah presentase submission tertinggi dalam MMA dan Grappling.

Bagaimana lawan bisa "tertidur"?Kuncian leher ini bekerja dengan menjepit arteri karotis dan vena juguler menggunakan lengan bawah dan otot biceps. Struktur vaskular yang menjadi target dalam teknik ini adalah arteri karotis internal dan sinus karotis. Untuk sinus karotis fungsinya adalah memiliki reseptor tekanan dan menjaga stabilitas tekanan darah. Ketika terjadi tekanan dari luar tubuh maka respon alamiah tubuh adalah mengurangi aliran darah. Untuk kehilangan kesadaran secara total dan terstruktur tentu butuh kuncian yang kuat untuk mengurangi aliran darah ke otak.

1. "Tertidur" saat terjebak dalam kuncian untuk istilah kesehatan dikenal sebagai Cerebral Hipoksia. Itu terjadi karena kecepatan aliran darah menuju otak turun drastis dibawah 50% dari keadaan normal di jalur utama yakni arteri karotis kanan dan kiri pada leher.
2. Kekuatan yang diperlukan untuk mengunci arteri karotis setidaknya pada angka 100 mmHg.
3. Vena jugular dapat dikunci dengan kekuatan yang lebih sedikit daripada arteri carotis
4. Waktu yang dibutuhkan untuk mengunci leher lawan hingga membuatnya dalam keadaan Cerebral Hipoksia adalah kurang lebih 9-10 detik

Menghajar dagu adalah cara efektif untuk membuat lawan terkapar, oleh karena itu banyak atlet beladiri yang mandibula (rahang bawah) cukup sering terkena pukulan. Faktanya dilapangan, banyak petarung yang sebenarnya mengalami sakit pada rahang bawah tetapi mereka menahan atau bersikap tidak peduli dengan gejala yang dialami selama beberapa waktu, mungkin karena mereka tidak menyadari kalau ini masuk pada tahap cedera yang dapat diobati.

Sendi temporomadibular(TMD) yang berfungsi untuk aktivitas rahang, bisa mengalami disfungsi dan nyeri rahang yang melibatkan otot atau sendi mastikasi (mengunyah)

Tanda tanda disfungsi dan nyeri pada TMD:
1. Nyeri saat rahang digerakkan (membuka, menutup, atau gerakan menyamping)
2. Terutama saat membuka rahang, tidak bisa secara maksimal karena ketika membuka rahang akan terasa nyeri
3. Terkadang timbul suara "pop" atau "klik" pada rahang

Penyebab terkait olahraga beladiri:
1. Serangan yang cepat, kuat, dan tepat mengenai rahang (lebih buruk ketika rahang sedang terbuka)
2. Tekanan yang berlebih pada rahang
3. Terkena kuncian pada leher yang berpengaruh pada rahang

Treatment yang tepat:
- Mengedukasi soal postural pada rahang,
- Terapi manual (reposisi, massage, dll),
- Latihan mobilisasi sendi
- Latihan jangkauan gerak dan stabilisasi pada rahang

Jangan mengabaikan sakit rahang, ingat! fisioterapi ada disekitar anda

Pada UFC 238 ada pertandingan seru antara Tony Ferguson dan Cowboy Cerrone. Pada ronde kedua Ferguson mendapatkan jangkauan yang pas dan melancarkan pukulan yang tepat pada wajah Cerrone. Break antara ronde 2 menuju ronde 3, setelah menerima trauma wajah yang berlebihan terutama pada bagian hidung dan area mata. Tak lama mata Cerrone menunjukkan adanya pembengkakan dan medical team menganggap Cerrone tidak mampu melanjutkan pertandingan atau terjadi cedera berlebih pada matanya.

Apa yang terjadi pada mata Cerrone? Mengapa terjadi pembengkakan yang begitu parah?

Emphisema Orbital
Ini adalah komplikasi yang tidak cukup umum karena penyebab trauma pada mata setelah pukulan yang cukup kuat pada mata. Seringkali hal ini terjadi karena patah atau retakan pada tulang yang mengorbit pada mata, tepatnya pada dinding orbital medial (tengah) dan inferior (bawah). Hal ini bisa mengakibatkan pembengkakan ekstrem disekitar mata.

Johnny Walker merayakan kemenangan setelah berhasil meng-KO lawannya dengan flying knee dan menang dalam waktu kurang dari 1 menit, saat dimana Walker menjatuhkan dirinya ke lantai untuk selebrasi dan mencederai bahunya.

Apa yang terjadi pada bahunya?
Hasil MRI mengonfirmasi bahwa Walker menderita lesi Hill-Sachs, jenis lesi ini adalah penyok pada bagian paling atas tulang humeral dan berdampak pada sendi glenoid anterior saat dislokasi.

Bagaimana ini bisa terjadi?
Ini adalah contoh dislokasi bahu bagian depan karena bahu kirinya berada dalam posisi yang sedikit membahayakan pada benturan ke lantai.

Ini adalah cedera kecil yang mengharuskan ia tidak berlatih selama 4 minggu.

Tingkatan pada lesi Hill-Sachs ( Kompresi fraktur pada bagian paling atas tulang humerus)
1. Grade 1 (cacat kecil): < 20% keterlibatan tulang humerus
2. Grade 2 (cacat moderat): 20-45 %
3. Grade 3 (cacat parah): > 45%

Memang dislokasinya masuk dalam kategori cedera kecil, namun perlu diperhatikan sekecil apapun dislokasi pada sendi, kapsul sendi tidak akan sebaik keadaan normal yang artinya bahu lebih sensitif terhadap cedera dan rentan terhadap dislokasi.

Pada atlet MMA lebih baik menjalani rehabilitasi serius dan fokus mengembangkan stabilitas dimanis otot yang tepat melalui penguatan otot² untuk memutar bahu serta untuk mendukung penguatan sendi glenohumeral.

Membangun pegangan yang kuat adalah inisiasi yang tepat untuk serangan dalam pergulatan, khususnya mencengkram seragam/bagian tubuh lawan yang terlibat seperti olahraga bjj, judo, dan sambo. Banyak pertandingan yang dimenangkan berdasarkan siapa yang mampu mencengkram dengan baik untuk langkah selanjutnya yaitu bantingan, sapuan, kuncian, atau pertahanan. Saking pentinganya cengkraman tak jarang atlet dalam dunia pergulatan memiliki riwayat cedera pada jari mereka.

Dalam anatomi jari terdapat 3 sendi utama:
1. Sendi metacarpopalangeal (mcp)
2. Sendi proximal interpalangeal (pip)
3. Sendi distal interpalangeal (dip)
4. Sendi carpometacarpal (cmc)

Bagian yang paling sering mengalami cedera adalah sendi pip dan dip, terdapat plat volar dan collateral ligamen yang menstabilkan sendi pip dan dip. Sebagian besar cedera dimulai dengan kerusakan dua ligamen tersebut. Strain (keseleo) pada ligamen ini dapat diartikan yaitu ketika ligamen tersebut ketarik secara berlebih dan menyebabkan robekan yang parsial. Jika ligamen sudah pada tahap pecah maka dislokasi bisa terjadi.

Bahkan bisa menyebabkan osteoarthritis pasca trauma!
Stres pada bagian jari yang terus menerus terjadi. Strain yang terlalu sering dan/atau dislokasi akan mulai memunculkan gejala radang sendi. Tanda tanda secara umum sering diawali dengan kekakuan, rasa tidak nyaman (sakit/nyeri/ngilu), dan gerakan yang terbatas. Seiring berjalannya waktu arthritis mulai memburuk akan terjadi ketidakstabilan pada jari dan diikuti dengan mobilitas yang terbatas, jika semakin dibiarkan tahap berikutnya adalah ente mulai melihat sendi pada jari² mulai membengkak.

Guillotine telah digunakan dalam pergulatan selama bertahun tahun, Apa yang membuat guillotine sangat berarti untuk para fighter?
Guillotine adalah salah satu dari beberapa submission yang menyerang langsung tulang belakang. Teknik ini bekerja dengan menggeser paksa dan menggerakan torsi ganda secara bersamaan yakni fleksi lateral (melengkung kearah luar) pada tulang belakang dan rotasi axial.

Tulang belakang disusun dari 33 segmen vertebra:
1. 7 Servical
2. 12 Toracal
3. 5 Lumbal
4. 5 Sacral (menyatu)
5. 4 Koksigeal (menyatu)

Ada diskus/bantalan sendi yang memisahkan antar segmen. Teknik guillotine akan menyebabkan:
1. Servical bagian bawah mengalami lateral flexi
2. Bagian atas toracal mengalami lateral flexi
3. Toracal bagian bawah dan Lumbal mengalami rotasi axial

Tulang belakang yang kompleks disini banyak struktur yang menantang gerakan ekstrem:
1. Ligamen: flava ligament dan intertransversus ligament
2. Sendi: sendi apophiseal dan fascet articular
3. diskus intervertebralis: annulus fibrosus

Beberapa struktur dari 3 list diatas kemungkinan rusak karena guillotine, tapi ada satu catatan untuk diskus intervertebralis karena bagian tersebut sangat rentan terhadap rotasi aksial yang berlebihan dan fleksi lateral.

Ane rasa cukup jelas kenapa guillotine begitu menyeramkan, tidak seperti armbar yang menyerang sendi elbow atau toe hold yang menyerang sendi ankle, ini adalah guillotine yang menyerang beberapa sendi pada tulang belakang secara bersamaan.