- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
ASIKIN AJA DI MASA PANDEMI ???


TS
caibay
ASIKIN AJA DI MASA PANDEMI ???
Oleh: Wibi

Jika ditanya, apakah masa pandemi ini membuat semua umat beragama menjadi tersakiti?, jawabnya iya, kenapa, semua sektor bidang kehidupan dari tiap umat beragama pastilah kena dampak. Tidak mengenal tua, muda, atau bahkan bayi sekalipun. Mendapatkan dampak yang sangat kejam dari pandemi Corona.
Baiklah lupakan saja, itu masalah, yang di atas adalah masalah, saatnya berpikir antisipatif, saatnya menjalani hidup dengan normal, dan harus siap mental jika terkena bahaya virus, namun semoga Allah lindungi kita.
Jika dipikir, dengan pandemi ini, kita tidak bisa salahkan siapa-siapa, namun di hati menggerutu, tidak mengapa, lanjutkan saja. Lha wong kita tidak ada kekuatan sebagai rakyat biasa, hanya bisa berlaku tindakan yang sewajarnya saja, tidak bisa lebih sebab kakuatan juga terbatas.
Baik, begini saja. Jika dimasa perenungan kita di rumah ini membuat ide-ide yang bagus, maka catat dulu, kemudian tambah lagi referensi otak kiita ini dengan searching di google, ikuti webinar online sebagainya yang kita tahu untuk memperbaiki keadaan ekonomi kita. Kasihan sekali soalnya bagi yang terdampak, mereka seakan segan hidup dan mati juga tidak mau. Susah memang.
Jika sudah masuk dalam tahp pencatatan ide, maka lanjutkan dengan langkah diskusi dengan anggota keluarga, apakah langkah memperbaiki ekonomi keluarga di masa pandemi ini bisa dilakukan, perhitungkan dulu baik buruknya, positif dan negatifnya, lalu siapkan langkah preventif, untuk melindungi kesehatan kita sebagai tulang punggung keluarga. Tanpa tapi dan alasan, memang ekonomi menjadi hal yang utama, maka segeralah dalam melakukan jihad ekonomi untuk kesejahteraan ekonomi keluarga (bagi yang sudah berkeluarga, punya anak dan istri).
Setelah diskusi baik-baik dengan anak dan istri, maka ajak pula mereka untuk andil dan mendoakan kita. Jangan sampai kelewatan, sebab hal ini merupakan benteng harapan dalam kekuatan hati kita melaksanakan pekerjaan di luar, yang dimana kita rawan terkena penyakit. Nawaitu saja lah melaksanakan pekerjaan.
Lanjut, belum berhenti bicarakan hal ini.
Kerjakan dengan penuh kehati-hatian, perhatiakn area kerja, bersihkan terlebih dahulu, jangan dibiarkan kotak sampah menumpuk tanpa dibuang dulu. Pastikan tempat kerja bersih dan tentunya mental sehat kita perlu di setting 100%, jangan ada perasaan takut, sebab takut hanyalah penyakit yang nanti menjadi kronis bila dibiarkan.
Jika sudah lakukan pekerjaan, pulanglah, tetap jaga kebersihan, mandi, keramas, gosok gigi, jangan cium istri dan anak, mandi dulu sajalah pokoknya.
Kemudian istirahat lah yang penting, jangan tudan kesehatan hanya bagusnya film di televisi, langsung saja istirahat, sebab kesehatan memang penting.
Lakukan saja apa kata aku, jangan banyak tanya. Pease.

Jika ditanya, apakah masa pandemi ini membuat semua umat beragama menjadi tersakiti?, jawabnya iya, kenapa, semua sektor bidang kehidupan dari tiap umat beragama pastilah kena dampak. Tidak mengenal tua, muda, atau bahkan bayi sekalipun. Mendapatkan dampak yang sangat kejam dari pandemi Corona.
Baiklah lupakan saja, itu masalah, yang di atas adalah masalah, saatnya berpikir antisipatif, saatnya menjalani hidup dengan normal, dan harus siap mental jika terkena bahaya virus, namun semoga Allah lindungi kita.
Jika dipikir, dengan pandemi ini, kita tidak bisa salahkan siapa-siapa, namun di hati menggerutu, tidak mengapa, lanjutkan saja. Lha wong kita tidak ada kekuatan sebagai rakyat biasa, hanya bisa berlaku tindakan yang sewajarnya saja, tidak bisa lebih sebab kakuatan juga terbatas.
Baik, begini saja. Jika dimasa perenungan kita di rumah ini membuat ide-ide yang bagus, maka catat dulu, kemudian tambah lagi referensi otak kiita ini dengan searching di google, ikuti webinar online sebagainya yang kita tahu untuk memperbaiki keadaan ekonomi kita. Kasihan sekali soalnya bagi yang terdampak, mereka seakan segan hidup dan mati juga tidak mau. Susah memang.
Jika sudah masuk dalam tahp pencatatan ide, maka lanjutkan dengan langkah diskusi dengan anggota keluarga, apakah langkah memperbaiki ekonomi keluarga di masa pandemi ini bisa dilakukan, perhitungkan dulu baik buruknya, positif dan negatifnya, lalu siapkan langkah preventif, untuk melindungi kesehatan kita sebagai tulang punggung keluarga. Tanpa tapi dan alasan, memang ekonomi menjadi hal yang utama, maka segeralah dalam melakukan jihad ekonomi untuk kesejahteraan ekonomi keluarga (bagi yang sudah berkeluarga, punya anak dan istri).
Setelah diskusi baik-baik dengan anak dan istri, maka ajak pula mereka untuk andil dan mendoakan kita. Jangan sampai kelewatan, sebab hal ini merupakan benteng harapan dalam kekuatan hati kita melaksanakan pekerjaan di luar, yang dimana kita rawan terkena penyakit. Nawaitu saja lah melaksanakan pekerjaan.
Lanjut, belum berhenti bicarakan hal ini.
Kerjakan dengan penuh kehati-hatian, perhatiakn area kerja, bersihkan terlebih dahulu, jangan dibiarkan kotak sampah menumpuk tanpa dibuang dulu. Pastikan tempat kerja bersih dan tentunya mental sehat kita perlu di setting 100%, jangan ada perasaan takut, sebab takut hanyalah penyakit yang nanti menjadi kronis bila dibiarkan.
Jika sudah lakukan pekerjaan, pulanglah, tetap jaga kebersihan, mandi, keramas, gosok gigi, jangan cium istri dan anak, mandi dulu sajalah pokoknya.
Kemudian istirahat lah yang penting, jangan tudan kesehatan hanya bagusnya film di televisi, langsung saja istirahat, sebab kesehatan memang penting.
Lakukan saja apa kata aku, jangan banyak tanya. Pease.
Diubah oleh caibay 16-05-2020 12:27
0
680
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan