

TS
betan666
Mantappp !!! 6 Produk Turunan Kelapa Sawit Asal Riau Tembus Ke 30 Negara.
PEKANBARU : Riau merupakan provinsi penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia dan menjadi sentra industri sawit utama saat ini. Bagi masyarakat Riau kelapa sawit merupakan tanaman primadona karena merupakan salah satu penggerak ekonomi rakyat.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Pekanbaru mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor yang cukup signifikan, khususnya komoditas sub sektor Perkebunan berupa 6 produk turunan kelapa sawit. Yakni: RBD (Refined Bleached Deodorized) Palm Olein, Palm Kernel Oil, RBD Palm Stearin, RBD Palm Oil, bungkil sawit (Palm Kernel Expeller) dan cangkang kelapa sawit.

Volume keseluruhan mencapai 1.283.251 ton dengan nilai ekonomis Rp 6,7 triliun pada triwulan pertama tahun 2020, meningkat 150 persen dibanding periode sama tahun 2019 yang membukukan sebanyak 829.593 ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp 5,5 triliun.
Kabar baiknya, kenaikan volume yang signifikan itu, terjadi pada kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi.
“Ekspor komoditas produk kelapa sawit asal Riau menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun ke tahun, karena mampu bersaing di pasar global. Bahkan pada kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi tetap jadi unggulan ekspor," ungkap Rina Delfi, Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru.
Untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Pekanbaru memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
Saat ini, peminat produk kelapa sawit juga terus bertambah. Berdasarkan data lalu lintas ekspor Karantina Pertanian Pekanbaru untuk produk sawit di tahun 2019 ada 25 negara dan kini produk kelapa sawitnya berhasil menembus 30 negara. Di antaranya negara Selandia Baru, China, Turki, Ukraina, Estonia, Brasil, Uni Emirat Arab, Meksiko, Belanda, Jepang, Korea Selatan, AS dan lain-lain.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Pekanbaru mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor yang cukup signifikan, khususnya komoditas sub sektor Perkebunan berupa 6 produk turunan kelapa sawit. Yakni: RBD (Refined Bleached Deodorized) Palm Olein, Palm Kernel Oil, RBD Palm Stearin, RBD Palm Oil, bungkil sawit (Palm Kernel Expeller) dan cangkang kelapa sawit.

Volume keseluruhan mencapai 1.283.251 ton dengan nilai ekonomis Rp 6,7 triliun pada triwulan pertama tahun 2020, meningkat 150 persen dibanding periode sama tahun 2019 yang membukukan sebanyak 829.593 ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp 5,5 triliun.
Kabar baiknya, kenaikan volume yang signifikan itu, terjadi pada kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi.
“Ekspor komoditas produk kelapa sawit asal Riau menunjukkan hasil menggembirakan dari tahun ke tahun, karena mampu bersaing di pasar global. Bahkan pada kondisi ekonomi yang melemah akibat pandemi tetap jadi unggulan ekspor," ungkap Rina Delfi, Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru.
Untuk memastikan produk pertanian dapat diterima di negara tujuan, secara rutin Karantina Pertanian Pekanbaru memberikan bimbingan teknis pemenuhan persyaratan sanitari dan fitosanitari, SPS Measure, sesuai yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.
Saat ini, peminat produk kelapa sawit juga terus bertambah. Berdasarkan data lalu lintas ekspor Karantina Pertanian Pekanbaru untuk produk sawit di tahun 2019 ada 25 negara dan kini produk kelapa sawitnya berhasil menembus 30 negara. Di antaranya negara Selandia Baru, China, Turki, Ukraina, Estonia, Brasil, Uni Emirat Arab, Meksiko, Belanda, Jepang, Korea Selatan, AS dan lain-lain.
Diubah oleh betan666 15-05-2020 23:42
0
419
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan