Kaskus

Regional

firsaf05Avatar border
TS
firsaf05
Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.
"Ramadhan ini, mungkin beda kawan ....
Tapi kita harus balikkan keadaan."

Assallamu'alaikum


Ada yang tahu itu lagu apa?

Yes. Tepat sekali. Itu adalah lagu yang sering tayang dalam sebuah iklan di televisi.

Tiap kali mendengar kutipan lagu tersebut, auto saya ikut nyanyi. Liriknya memang begitu pas dengan situasi saat ini.

Jika Ramadhan lalu ... jelang hari-hari akhir Ramadhan ini, kita tengah sibuk berburu baju lebaran, sibuk membeli kue-kue atau bebikinina di rumah, sibuk mempersiapkan tradisi mudik. Maka kali ini jauh berbeda.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Tak ada acara mudik. Bukan karena tak ingin. Namun, keadaan tak memungkinkan.

Dilema memang. Terlebih bagi perantau seperti saya ini. Meski sudah hampir tujuh tahun menjadi warga Bandar Lampung. Tetapi tiap lebaran saya tetap pulang ke kampung halaman.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Dilema Anak Rantau: Pulang Bertaruh Nyawa, Tak Pulang Rindu Menyiksa.

Melepas rindu dengan orang tua, dengan sanak-saudara, tentu saja menjadi harapan yang sulit terjadi pada masa sekarang ini. Namun, apalah daya. Ibarat pulang bertaruh nyawa, tak pulang rindu menyiksa.

Kini saya hanya bisa mengenang momen mudik dengan melihat foto-foto yang tersimpan di galeri.😫

Ramadhan berbeda.
Lebaran berbeda.
Pun juga kita, harusnya jadi berbeda dari yang sebelumnya.

Berbeda, dengan bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Setidaknya, selama masa pandemi ini kita bisa melakukan muhasabah panjang. Terus mengencangkan rasa syukur, juga tak henti melangitkan doa. Bertepatan dengan menjelang hari-hari menuju akhir Ramadhan, semoga doa-doa kita diijabah. Semoga pandemi ini segera berlalu.

Tak apa. InsyaAllah, kita masih bisa bersabar lebih lama lagi.

Tak apa. Esok, saat waktunya sudah tepat ... akan kita tumpahkan gejolak rindu ini pada mereka, keluarga tercinta yang jauh di sana.

Ini adalah sebuah bentuk kasih sayang. Tak pulang adalah cara kita menjaga diri, pun menjaga orang-orang yang kita kasihi dari ancaman wabah ini.

Percayalah, semua akan indah pada waktunya.

Percaya, kita akan balikkan keadan seperti lirik lagu dalam iklan yang sering saya nyanyikan.

Percaya, ini adalah ujian naik kelas yanv Allah berikan.💪

Tetap semangat.
Tetap jaga jarak.

Selamat menjalankan ibadah puasa.
Salam @Firsaf05

Bandar Lampung, 15 Mei 2020.


Sumber: Opini pribadi & dokumen pribadi
k8junaiAvatar border
mrsniffAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
357
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan