

TS
Indriaandrian
Kraca, Si Imut Lezat Yang Hadir Saat Ramadhan Tiba
Sajian Unik Untuk Berbuka

Jumpa lagi gansis, welcome to ngapak city Purwokerto, Banyumas.
Puasa sudah tinggal sebentar lagi, pademi yang masih berjangkit membuat banyak perantau tidak bisa pulang ke kampung. Beruntunglah kita yang sudah stay di Banyumas tercinta, dapat menikmati suasana lebaran bersama keluarga.
Kali ini ane mau menceritakan tentang sajian puasa yang cuma ane temui di sekitaran Banyumas.
Waktu ane merantau di luar Banyumas, makanan ini jadi salah satu yang ane kangenin saat puasa tiba, di daerah lain hampir nggak ada gan.

Tiap pulang kampung saat puasa ane pasti bela-belain nyari, dan untungnya tiap ramadhan makanan satu ini ada di hampir tiap sudut kota.
Makanan spesial ini adalah kraca atau tutut. Sejenis keong kecil berwarna hitam yang hidup di pematang sawah.
Bagi gansis yang belum pernah mencoba jangan buru-buru mencibir hanya dengan melihat penampakannya.

Gansis harus memcoba rasanya sebelum memutuskan suka atau tidak suka, karena rasa kraca masakan orang Banyumas sungguh mantap dan enak sekali.
Bumbu pedas yang terpadu dengan rasa khas kraca tidak ada duanya gansis, bolehlah orang padang punya rendang. Kraca khas Banyumas juga nggak kalah nendang.

Mungkin melihat asal dari kraca sebagian orang merasa jijik. Tapi perlu di ketahui bahwa untuk mengolah hewan satu ini membutuhkan proses yang tidak singkat.
Pertama kraca dititiki/ dilubangi bagian belakangnya, kemudian dicuci beberapakali lalu direndam dulu semalaman, agar semua kotorannya keluar, setelah itu mulai proses pencucian dan pembilasan sampai air bilasan terakhir bening/bersih.
Lanjut kepemasakan, selain bumbu yang lengkap dan banyak, diperlukan juga waktu yang cukup lama untuk memasak kraca ini gansis. Kraca harus dimasak sampai benar-benar lunak dan mudah lepas dari cangkangnya.
Bila semua proses dilakukan dengan benar dijamin segala rasa anyir dan amis dari kraca tidak akan terasa, berganti dengan rasa lezat yang menggoda.
Terakhir cara makan kraca yang unik gan, kalau di Prancis Escargot dimakan dengan elegan dengan pisau dan garpu, Kraca khas Banyumas cukup di cucup saja, mungkin terlihat agak barbar tapi menurut ane di situlah letak nikmatnya makan kraca. Seandainya gansis repot dapat menakai tusuk gigi untuk membantu mengeluarkan daging kraca dari cangkangnya.

Bila gansis penasaran bagaimana rasa dan cara asyik makan kraca, coba gansis datang ke Banyumas terutama Purwokerto saat bulan Ramadhan tiba, bisa dipastikan hampir tiap lapak penjual tajil juga menyediakan kraca, harganya juga termasuk murah. Untuk satu porsi paling mahal setau ane hanya lima ribu rupiah. Jangan lupa beliin juga buat ane ya, hehe.
Terimakasih kunjungannya.
Opini pribadi.

Jumpa lagi gansis, welcome to ngapak city Purwokerto, Banyumas.
Puasa sudah tinggal sebentar lagi, pademi yang masih berjangkit membuat banyak perantau tidak bisa pulang ke kampung. Beruntunglah kita yang sudah stay di Banyumas tercinta, dapat menikmati suasana lebaran bersama keluarga.
Kali ini ane mau menceritakan tentang sajian puasa yang cuma ane temui di sekitaran Banyumas.
Waktu ane merantau di luar Banyumas, makanan ini jadi salah satu yang ane kangenin saat puasa tiba, di daerah lain hampir nggak ada gan.

Tiap pulang kampung saat puasa ane pasti bela-belain nyari, dan untungnya tiap ramadhan makanan satu ini ada di hampir tiap sudut kota.
Makanan spesial ini adalah kraca atau tutut. Sejenis keong kecil berwarna hitam yang hidup di pematang sawah.
Bagi gansis yang belum pernah mencoba jangan buru-buru mencibir hanya dengan melihat penampakannya.

Gansis harus memcoba rasanya sebelum memutuskan suka atau tidak suka, karena rasa kraca masakan orang Banyumas sungguh mantap dan enak sekali.
Bumbu pedas yang terpadu dengan rasa khas kraca tidak ada duanya gansis, bolehlah orang padang punya rendang. Kraca khas Banyumas juga nggak kalah nendang.

Mungkin melihat asal dari kraca sebagian orang merasa jijik. Tapi perlu di ketahui bahwa untuk mengolah hewan satu ini membutuhkan proses yang tidak singkat.
Pertama kraca dititiki/ dilubangi bagian belakangnya, kemudian dicuci beberapakali lalu direndam dulu semalaman, agar semua kotorannya keluar, setelah itu mulai proses pencucian dan pembilasan sampai air bilasan terakhir bening/bersih.
Lanjut kepemasakan, selain bumbu yang lengkap dan banyak, diperlukan juga waktu yang cukup lama untuk memasak kraca ini gansis. Kraca harus dimasak sampai benar-benar lunak dan mudah lepas dari cangkangnya.
Bila semua proses dilakukan dengan benar dijamin segala rasa anyir dan amis dari kraca tidak akan terasa, berganti dengan rasa lezat yang menggoda.
Terakhir cara makan kraca yang unik gan, kalau di Prancis Escargot dimakan dengan elegan dengan pisau dan garpu, Kraca khas Banyumas cukup di cucup saja, mungkin terlihat agak barbar tapi menurut ane di situlah letak nikmatnya makan kraca. Seandainya gansis repot dapat menakai tusuk gigi untuk membantu mengeluarkan daging kraca dari cangkangnya.

Bila gansis penasaran bagaimana rasa dan cara asyik makan kraca, coba gansis datang ke Banyumas terutama Purwokerto saat bulan Ramadhan tiba, bisa dipastikan hampir tiap lapak penjual tajil juga menyediakan kraca, harganya juga termasuk murah. Untuk satu porsi paling mahal setau ane hanya lima ribu rupiah. Jangan lupa beliin juga buat ane ya, hehe.
Terimakasih kunjungannya.
Opini pribadi.
Diubah oleh Indriaandrian 19-05-2020 21:52






annuu dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.8K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan