- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Romo Santo Sebut Covid-19 Sebagai Seleksi Alam


TS
jaka.sembvng
Romo Santo Sebut Covid-19 Sebagai Seleksi Alam

Vikaris Episkopal (Vikep) Wakil Uskup Urusan Kategorial Keuskupan Agung Semarang sekaligus Pastur Paroki Gereja Kumetiran Yogyakarta, Yohanes Dwi Harsanto. (FOTO: Romo Yohanes Dwi Harsanto for TIMES Indonesia)
“Paus Fransiscus di Vatican sudah sounding permasalahan ini sekitar bulan Februari dan merumuskan konsep strategi ketika mengahadapi Covid-19. Jadi, cara berdoa umat Katholik berubah dan tidak bersama-sama lagi di dalam Gereja,” kata Romo Santo sekaligus Pastur Paroki Gereja Kumetiran Yogyakarta kepada TIMES Indonesia, Kamis (14/5/2020).
Romo Santo menyebut, pandemi Covid-19 bukanlah suatu masalah yang besar karena baginya ini merupakan persoalan seleksi alam. “Kami menganggap Covid-19 adalah seleksi alam. Jadi hukum alam yang diciptakan oleh Tuhan dan mempunyai mekanisme sendiri sehingga umat manusia bisa berkolaborasi untuk mengatasi persoalan tersebut,” jelasnya.
Selain itu juga, lanjutnya menjelaskan, setiap umat manusia mempunyai iman berupa dimensi akal sehat dan dimensi keyakinan. Keyakinan akan Tuhan yang menciptakan akal sehat agar seluruh umat manusia bisa melihat alam semesta ini secara scientific.
“Paus Yohanes II mengatakan bahwa iman dan akal budi itu bagaikan burung dan sepasang sayap. Agar manusia bisa terbang, harus ada keyakinan iman dan ada akal budi sebagai bagian dari keyakinan imannya itu,” terang Romo Santo.
Menurutnya, sebagai orang yang beriman perlu memahami bahwa hal tersebut adalah sebuah tanda jika manusia harus lebih peduli kepada sesama ciptaannya. Artinya, sesama umat manusia dan juga alamnya.
“Alam mempunyai hukum sendiri bahkan tubuh manusia merupakan bagian dari alam. Sebagai contoh apa yang kita makan dan minum itu sebenarnya sudah blue print dalam tubuh kita. Maka, manusia merupakan bagian dari alam,” kata Romo Santo.
Nah, dalam kasus pandemi Covid-19 ini, Romo menganggap bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah orang yang menderita akibat wabah tersebut. “Tuhan hadir dalam alam yang menderita karena kita umat manusia yang serakah terhadap alam, lantas bagaimana sikap kita? Ya kita harus bertobat dan harus sadar,” tambahnya.
Sementara itu, sejauh ini Gereja Kumetiran Yogyakarta juga sudah melakukan bantuan sosial berupa uang tunai maupun sembako. Bantuan tersebut disalurkan kepada Ketua Lingkungan Gereja Kumetiran Yogyakarta.
“Kami juga memberikan semangat kepada umat khususnya di Lingkungan Paroki Gereja Kumetiran serta tetap memberikan pelayanan kepada publik selain peribadatan sesuai arahan protokol pemerintah,” jelasnya.
Untuk itu, Romo Santo mengharapkan agar umat Katholik dan masyarakat pada umumnya tetap kuat serta selalu mempunyai harapan besar dan selalu bergotongroyong dalam mengatasi permasalahan ini.
“Kita berdoa memohon kekuatan dari Tuhan, berpikirlah dengan akal sehat dan saling menjaga satu sama lain. Semoga Tuhan selalu memberkati seluruh umat manusia di dunia ini. Semoga Covid-19 dapat segera diatasi,” ujar Romo Santo. (*)
sumber: https://www.timesindonesia.co.id/rea...i-seleksi-alam
seleksi alam itu bukannya teori darwin??







nohopemiracle dan 24 lainnya memberi reputasi
25
1.4K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan