Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

untung86Avatar border
TS
untung86
Lezatnya Kue Patola, Kuliner Khas Banyuwangi yang Hanya Ada saat Bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, ada beragam kuliner lezat yang bisa kita pilih untuk menu berbuka puasa. Masing-masing daerah tentu memiliki kuliner khas tersendiri, tak terkecuali di Banyuwangi, Jawa Timur.

Salah satu kuliner khas Ramadan yang berasal dari Banyuwangi adalah kue patola atau yang biasa disebut dengan petulo. Uniknya, jajanan khas ini hanya diproduksi selama bulan Ramadan saja.

Tak heran jika patola menjadi salah satu makanan khas yang banyak diburu saat bulan Ramadhan. Terlebih bagi warga masyarakat Banyuwangi, patola sudah menjadi hidangan favorit untuk menemani waktu berbuka puasa.


Saat mengunyahnya, rasa manis gurih akan berpadu dengan kelembutan kue yang berbahan tepung beras.

Cita rasa tersebutlah yang membuat patola sangat digemari masayarakat Banyuwangi untuk dikonsumsi sewaktu buka puasa.

Menariknya, resep patolan merupakan warisan turun temurun yang sudah ada sejak dulu.

Mahwah, seorang pembuat kue Patola asal Dusun Gumukrejo, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, mengungkapkan dirinya membuat Patola sejak berusia 20 tahun.


Perempuan itu kini sudah berusia 56 tahun, artinya patola telah ada lebih dari 30 tahun lalu. Mahwah sendiri belajar membuat kue Patola dari sang ibu yang juga seorang pembuat kue khas ramadhan itu.

Tak hanya menurunkan resep kue, ibunya bahkan mewariskan alat pembuat kue pada Mahwah. "Semua alat untuk membuat kue Patola saya dapat dari ibu. Masih terjaga dengan baik hingga kini," ujarnya.

Menurut dia, cara membuat kue Patola terbilang sederhana. Tepung beras yang merupakan bahan dasar kue dibuat adonan dengan campuran air.

Adonan itu kemudian dimasukkan ke dalam cetakan khusus untuk bisa menghasilkan bentuk seperti mi. Adonan yang sudah masuk ke dalam cetakan dengan jaring-jaring cukup ditekan hingga keluar dalam bentuk panjang seperti mi.


Setelah itu, mi dari tepung beras itu dibentuk lingkaran sebesar telapak tangan atau lebih kecil. "Kalau sudah dicetak, adonan lalu dimasukkan ke dalam dandang untuk dikukus hingga adonan benar-benar matang," tuturnya.

Kue ini umumnya memiliki warna merah muda, hijau, dan putih. Untuk penyajiannya, patola biasa dihidangkan dengan santan yang bercampur gula aren.


Bahan-bahan Untuk 4 porsi :
-150 gram Tepung beras
-1 sendok makan Gula pasir
-1/2 sendok teh Garam
-300 ml Santan dari 1/2 butir kelapa
-50 gram Tepung sagu
-secukupnya Pewarna hijau dan merah
-secukupnya Kuah santan
-400 ml Santan
-2 sendok makan Gula pasir
-2 sendok makan Gula merah, disisir
-1/4 sendok teh Garam
-1 lembar Daun pandan

Langkah Proses :
1. Campur tepung beras, gula, garam dan santan, aduk rata hingga halus.
2. Masak diatas api kecil hingga bergumpal-gumpal. Angkat.
3. Pindahkan dalam mangkuk, tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga rata.
4.Bagi 2 adonan, beri warna masing-masing. 5. Masukkan ke dalam cetakan petulo. (aku pakai plastik segitiga, gunting ujungnya kecil saja)
6. Panaskan kukusan.
7. Cetak adonan diatas daun pisang yang dioles sedikit minyak.
8. Kukus 10-15 menit hingga matang. Angkat.
9. Siap disajikan bersama kuah santan.
10. Kuah santan: Campur semua bahan, masak sambil diaduk hingga mendidih.
11. Angkat, saring.
12. Siap disajikan hangat maupun dingin emoticon-Smilie

Sumber
fatqurrAvatar border
CahayahalimahAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
2.1K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan