- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Jember
Suwar-suwir Makanan Khas Jember Yang Pasti Ada Di Setiap Rumah Ketika Lebaran Tiba


TS
musangmalam
Suwar-suwir Makanan Khas Jember Yang Pasti Ada Di Setiap Rumah Ketika Lebaran Tiba

Salah satu makanan daerah khas jember satu ini biasanya wajib ada dan menjadi suguhan keyika hari raya idul fitri tiba. Makanan berbahan dasar tape ini oleh warga Jember disebut suwar-suwar. Makanan yang mirip dengan dodol ini pasti ada di rumah-rumah warga jember dan kemungkinan besar pasti ada ketika lebaran tiba.
Suwar-suwir sendiri ada karrna percampuran budaya orang-orang di Jember dan orang-orang madura yang bermigrasi ke Jember. Suwar-suwir sendiri konon tercipta berkat proyek coba-coba untuk memanfaatkan sisa-sisa singkong yang ternyata cukup banyak meskipun sudah diolah menjadi tape. Pada zaman dulu, suwar-suwir juga dikenal dengan sebutan kue siwir-siwir, namun ada juga yang menyebutnya dengan nama Nangka Belanda. Sekadar catatan, Nangka Belanda adalah sebutan lokal untuk menamakan buah sirsak.

Di masa kolonial Hindia Belanda, suwar-suwir memang identik sebagai penganan bercita rasa sirsak dan menjadi kegemaran orang-orang Belanda yang ada di Jember. Mulanya, makanan ringan ini bertekstur lunak, dan untuk memakannya harus disobek kecil-kecil atau disuwir-suwir, dan kuat dugaan, dari cara inilah kemudian muncul penamaan suwar-suwir. Daging buah sirsak menjadi biang utama mengapa makanan ini lantas dijuluki sebagai suwar-suwir. Adonan olahan ketela pohon yang dicampur dengan buah sirsak jika memadat akan terlihat tekstur daging sirsaknya sehingga harus disuwir-suwir atau dicuil-cuil terlebih dulu untuk memakannya. Pada perkembangan selanjutnya, suwar-suwir mengalami modifikasi bentuk dan bertesktur lebih padat.

Sepintas ringkas, wujud suwar-suwir hampir serupa dengan dodol. Bedanya, suwar-suwir memakai tape dari ketela pohon sebagai bahan utamanya dan berwujud lebih padat ketimbang dodol yang lunak dan kenyal. Kendati terbuat dari tape, namun kesan aroma tape yang menyengat nyaris tidak terasa. Selain menggunakan tape singkong, bahan-bahan pendukung lainnya dalam pembuatan suwar-suwir antara lain buah sirsak, telur ayam dan gula. Citarasa manis suwar-suwir sederhana tetapi tetap mengena. Selain itu, masih ada paduan rasa lainnya yang meramaikan rasa unik suwar-suwir. Harmonisasi rasa manis, legit, asam, dan lembut, berpadu dalam satu kemasan suwar-suwir.

Seiring dengan perkembangan zaman yang selaras dengan permintaan pasar, suwar-suwir tidak hanya melulu menyajikan rasa sirsak. Sekarang, kita dapat menemukan suwar-suwir dengan rasa yang lebih variatif, sebut saja rasa nangka, nanas, strowberry, durian, kelapa muda, kacang hijau, bahkan keju, susu, coklat, dan berbagai macam pilihan rasa lainnya.

Meskipun tidak hanya memakai daging buah sirsak lagi, tapi suwar-suwir hasil modifikasi tetap bisa disuwir-suwir. Rasanya pun tidak kalah nikmat dengan suwar-suwir yang versi orisinil, tetap manis dan legit di lidah. Salah satu keistimewaan suwar-suwir adalah cara pembuatannya yang masih manual, belum menggunakan mesin yang justru dimungkinkan bisa merusak citarasa aslinya. Namun, meskipun belum mengenal teknologi mesin modern dan tidak bersentuhan dengan bahan pengawut, suwar-suwir tetap istimewa karena bisa bertahan hingga 9 (sembilan) bulan lamanya.
Quote:
Diubah oleh musangmalam 15-05-2020 06:27






tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan