musangmalamAvatar border
TS
musangmalam
Perbedaan Orang Kota Jember Dan Desa Jember Menghadapi Ramadan Ditengah Corona


Assalamu'alaikum

Beberapa hari yang lalu saya sedikit berkumpul bersama keluarga saya di desa pada saat Ramadhan menyerang ini. Karena rumah saya tengah kota Jember (yang kata kaskuser-kaskuser Jakarta tetep aja di kampung) saya sedikit membandingkan bagaimana orang desa dan orang kota Jember menghadapi Ramadhan ditengah virus covid19 yang sedang melanda Indonesia ini.

Orang Desa Di Jember Menghadapi Ramadhan ditengah Pandemi Virus Covid-19



Jika di desa walaupun sekolah-sekolah libur sesuai dengan anjuran pemerintah mssih banyak anak kecil berkeliaran di desa dan bermain bersama. Selain itu karena terbatasnya sarana dan prasarana pemberian tugas jarak jauh seperti anjuran diknas sulit dilakukan. Karena selain jaringan internet disana yang lumayan sulit tidak semua keluarga memiliki Smartphone.



Disisu ekonomi dampak dari virus covid-19 sendiri cenderung tidak berpengaruh kepada warga sekitar. Mungkin karena sebagian besar warganya berkerja sebagai petani jadi mereka hanya merawat hasil pertaniannya untuk menyambung hidup. Bahkan menurut saya warga di desa lebih tertib dengan warga di kota-kota besar (sorry Jakarta dan Surabaya) disini di desa kelahiran orang tua saya khususnya banyak orang jika kelusr rumah menggunakan masker dan di perbatasan tiap desa ada penjaganya dimana orang yang keluar masuk desa akan di tanya keperluannya apa dan di test suhu serta pendataan singkat loh gan. Selain itu dikala ramadhan masih banyak sholat-sholat jamaah dan buka bersama walaupun masih tetap harus mematuhi anjuran psbb dengan memakai masker (yah walaupun menurut saya percuma karena ketika makan bersama maskernya di lepas dan duduknya mssih berdekatan).


Orang kota Jember Menghadapi Ramadhan ditengah Pandemi Virus Covid-19



Sedangan jika di Jember yang bagian kotanya banyak pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah daerah itu sendiri seperti pasar yang hanya buka beberapa jam saja, banyak polisi dan satpol PP merazia orang yang tidak menggunakan masker. Akan tetapi kesadaran orang-orangnya sendiri cenderung rendah apalagi ditempat umum masih banyak orang yang tidak menggunakan masker ketika berkeliaran di luar rumah hal ini saya lihat sendiri ketika sedang ingin membeli sesuatu di salah satu minimarket. Tetapi kita tidak bisa memukul rata hal ini di derah yang ada korban positif maupun di dekatnya warganya sangat ketat bahkan lebih parah dari didesa loh gan.



Banyak tempat yang melakukan lockdown entah kisaran lingkungan RW ataupun lingkungan desa. Dikala ramadhan ini banyak hal yang berbeda saya alami tinggal di kotanya Jember sendiri selain tempat-tempat ysng biasanya dipergunakan untuk ngabuburit semakin sepi daerah kampus sebagai tempat kita mencari takjil juga sepi. Dan juga banyak masjid maupun mushala yang tidak mengadakan terawih berjamah seperti anjuran pemerintah.

Mungkin ini sedikit perbandingan di desanya Jember dan di Kotanya Jember ketika menghadapi virus covid-19 ini. semoga menjadi pertimbangan dan bermanfaat bagi agan semuanya.


Quote:
Diubah oleh musangmalam 14-05-2020 23:32
onikAvatar border
midnighttalkAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
431
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan