Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hey.cingAvatar border
TS
hey.cing
[COC Ramadhan 2020] Nostalgia Ramadhan Masa Kecil di Desa

Ramadhan tahun 2020? Rasanya sangat berbeda ya gan dari tahun – tahun sebelumnya. Hari ini kita ga bisa keluar rumah untuk buka bersama teman – teman sekolah. Hari ini kita diperantauan, ga bisa pulang untuk ketemu sama orang tua karena PSBB. Hari ini kita terancam ga bisa berlebaran untuk bertemu kakek, nenek, sepupu, keponakan dan anggota keluarga besar lainnya. Ya, paling – paling tetangga, itupun kalau bisa.

Sedih memang gan, tapi ane percaya, sesuatu yang baru terjadi dihidup kita butuh adaptasi untuk lebih menerima. Sejenak, ane kepikiran untuk mengingat masa – masa indah saat kecil, masa Ramadhan paling berkesan.

MASA KECIL DI DESA DAN BAPAK PENJUAL GORENGAN

Semasa kecil, ane tuh akrab main sama anak desa gan. Ane membentuk genk di desa berisikan 9 orang. 4 orang cowo dan 5 orang cewe. Kami menamai diri kami genk D’Soul. Ane kalo inget kenapa menamai genk itu D’Soul cuma gara – gara lihat peserta ajang pencarian bakat yang bernama Ale Soul. Padahal ane ga ngerti artinya apa. Masa kecil kami dihadapkan dengan berbagai macam problema hehe. Setiap bulan puasa kami selalu sholat maghrib berjamaah di musholah depan rumah ane kemudian lanjut tarawih. Waktu terawih, apalagi hari pertama, pasti kan shafnya sampe tumpah – tumpah ke belakang. Ane dan ke 3 temen cewe ane pasti milih shaf paling belakang dan diusahakan sajadah yang lebar. Biar apa? Biar ga ada yang nempatin selain kami karena kami berhenti terus kalo tarawih, jadi malu gitu gan. Apalagi kami pas tarawih selalu bercanda mulai dari tarik menarik mukenah, injak menginjak kaki sampai pernah sangking excitednya, kami jatuh barengan udah kayak domino gara – gara narik mukenah terlalu kencang.
   
Selesai tarawih kami selalu pulang ke rumah untuk naruh sajadah, kemudian berangkat lagi ke musholah buat tadarus. Sebelum ke musholah, ane harus ikut temen – temen ane untuk naruh sajadah juga di rumah masing – masing. Di tengah perjalanan, ane ketemu musuh genk ane, sebut saja namanya Nafa. Ane dan ke 3 temen ane saling julid dan kayak musuhin dia karena dia centil haha dan musuhin genk kami. Ane pelototin dan bilang supaya jangan macem – macem sama temen ane, kemudian dia ngacir emoticon-Ngacir
Selesai itu, ane sama temen – teman aneh tadarus di musholah. Ceritanya 1 orang 1 lembar gitu. Start ngaji mulai jam setengah 8 dan selesai jam 9. Lumayan dah tuh. Pokoknya kami punya perjanjian kalau 30 hari sudah harus khatam. Gaboleh lebih, gaboleh kurang wkwk. Tadarus dimulai seperti biasa, menyenangkan. Disela ngaji, kami dikagetkan dengan orang yang memanggil nama kami dari belakang. Itu adalah penjual gorengan yang berada di samping musholah. Kami yang ngga ngerti, akhirnya menghampiri bapak penjual gorengan, ternyata beliau ngasih gorengan 1 kresek. Kira – kira kalo dirupiahin 5-7 ribuan lah. Gila banyak banget itu mah. Alhamdulillah rezeki kata ane. Hari berganti hari, bapak penjual gorengan itu terus ngasih gorengan. Ya ga tiap hari, mungkin seminggu 2-3 kali. Ane inisiatif dong nanya ke bapaknya :
“Bapak, kok bapak ngasih gorengan terus? Apa ngga rugi?”
“Gapapa, bapak bisanya cuma sedekah dengan itu. Alhamdulillah ada yang ngaji terus di musholah”
Ane terharu sekali gan dengan bapak itu gan yang alhamdulillah bisa memberi sesuatu dengan caranya sendiri.




sumber : google pict

PUASA BOLONG TERUS DAN BERANTEM ANTAR GENK

Disiang yang terik dan sekolah yang diliburkan, ane memutuskan untuk jalan – jalan di desa bersama genk D’Soul. Ane menyusuri desa dari ujung ke ujung dengan menggunakan sepeda. Ane berhenti di salah satu sawah. Panas terik, kira - kira jam 12 siang. Ane turun, dan di sawah, ane mencari kul (siput) sawah kemudian membawa pulangnya. Akibat panas, salah 1 anggota genk ane yang bernama Fahmi menginisiasi pergi ke talang (sungai) di desa. Sungainya persis yang di pict. Sungai terletak tersembunyi gan, karena hanya genk kami yang tau. Sungai itu dihimpit oleh pekarangan dan sawah. Akhirnya cowo – cowo genk kami yang sedang puasa itu terjun ke sungai karena sudah ga kuat lagi akan hawa panasnya. Entah mereka minum air sungai atau enggak, ga tahu juga wkwk. 


sumber : google pict

Fahmi yang sudah selesai mandi mendekati sawah, tempat tim cewe nunggu. Kemudian mencabut rumput sawah yang ternyata adalah kacang. Akhirnya, Fahmi mempunyai inisiatif memakan kacang tanah tersebut. Terus ane nanya kan, gimana cara makannya? Terus Fahmi mengeluarkan korek api dan membakarnya. Sejak saat itulah budaya mokel (membatalkan puasa sebelum maghrib) akrab dengan kami.

Selepas kejadian itu, kami yang tiap hari keluar tidak kenal waktu, panas – panas pun masih tetap main, memutuskan untuk selalu belok ke Mak Rom untuk membeli es Jas Jes dan Marimos dibalik tirai warungnya serta lezatnya mie instant dengan aroma khas yang tidak dapat ditahan oleh kami. Setiap kali mokel, kami selalu tengok kanan kiri dan berlari secepat flash ke warung Mak Rom. Sudah kayak buronan gan.

Itu adalah kelakuan ane dan genk di siang hari? Malam hari gimana? Kan udah ane jelasin tadarus. Loh loh, tunggu dulu. Tadarus + tawuran. Jadi gini gan, sebenernya genk kami itu terbagi shift. Ada yang untuk shift tadarus dan shift tawuran. Bener, darus emang sampe jam 9 gan, tapi separuh dari kami memantau ‘arena perang’ tepatnya di desa bagian utara dan yang membuka ‘arena pertarungan’ pertama kali adalah tim cowo D’Soul. Tawurannya seperti ejek – ejekan gan untuk mempelihatkan genk siapa yang paling tangguh dan desa bagian mana yang paling keren, selain ejek2an kami lempar – lemparan krikil dan pasir ke arah markas genk lawan. Inget Nafa yang ane sebutin di atas? Ya rumahnya doi yang kami lemparin kerikil sampe kacanya debuan semua. Kemudian Nafa memanggil komplotannya, dan mereka melempar pasir yang lebih banyak ke kami.

Setelah tawuran, balik darus lagi, kemudian yang darus tadi gentian yang tawuran. Haha ya ampoon. Setelah tadarus dan tawuran, male mane diisi dengan bermain kembang api di markas alias gubug pos kamling dan main petasan yang bikin kami semua di panggil sama pak RT dan dimarahin abis – abisan. Besokannya, kami masih lagi sampe RT nya nyerah sama genk kita.

JIDORAN

Banyak cerita yang gabisa ane lupain semasa kecil apalagi bareng D’Soul. Ditengah banyaknya stigma negatif geng kami, ada satu – satunya prestasi yang bikin genk kami bersinar plus mengundang iri dari genknya Nafa. Jadi, adalah lomba ‘pukul bedug’ (yang untuk bangunin sahur) kreatif yang diselenggarakan oleh desa ane. Tiap tahun selalu ada dan selalu sama pemenangnya. Semua menyebutnya ‘lomba jidoran’. Fahmi yang emang otaknya selalu inisiatif dan eksplor diam – diam mendaftarkan lomba tersebut. Tanpa basa basi, akhirnya Fahmi mengajak ke 3 anggota genk kami: Haris, Alan, Ijon dan anak desa yang lain ikut gabung. Bedug (Jidor) mereka beli dari hasil uang kas yang kami kumpulkan. Setiap hari mereka selalu latihan dan tim cewe bagian menyemangati. Kegiatan bermain ke sawah dan sungai pun sejenak kami tinggalkan untuk fokus menggarap aransemen Jidor. Sedikit demi sedikit, kebiasaan mokel kami juga hilang ya meskipun kadang mereka juga mokel karena tidak sanggup capeknya. Akhirnya dengan bantuan beberapa teman, mereka menemukan aransemen yang pas beneran kaya ansambel gitu gan. Mereka juga sampe rela berhadapan langsung dengan pengelola sekolah TK di desa ane untuk pinjam alat drum band. Mereka menamai diri mereka ‘Lento band’.

Tibalah saat perlombaan, mereka diwajibkan keliling kampung untuk mempertunjukkan aransemen kreasi mereka. Dor..dor..dor..sahur..sahur..Ane yang kasihan karena mengitari 1 desa pasti cape banget, memberikan minuman kepada mereka. Jadi kontribusi tim cewe ya ngikutin mereka lomba wkwk. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Juri mengumumkan bahwa Lento menjadi juara 1 di depan mata Nafa cs. Kami senang karena hadiah dan melihat Nafa cs kalah. Oh jadi begitu cara mengalahkan musuh dengan elegan hehe. Duitnya pun beberapa kami sumbangkan, dan beberapa kami pake untuk buka bersama.


sumber : google pict


Itulah cerita ane gan, sebagai anak desa yang bandel. Jadi apapun itu, itu adalah kisah perjalanan ane. Ane ga bilang baik dang a bilang buruk karena ane menanggap itu adalah masa lalu. Jika ada positifnya di ambil, yang negatif dibuang ye gan. Ane nulis ini jadi terharu, kapan ya ane bisa main sama mereka lagi yang sekarang udah punya jalan masing – masing? Jadi gimana masa kecil agan? 

Thanks buat genk D’soul : Haris, Fahmi, Ijon, Alan, Sari, Mbak Linda, Dela, Linda, Ane

sumber : dokumentasi pribadi


Spoiler for bagi-bagi cendol:



hazmi070Avatar border
nona212Avatar border
resthuwsAvatar border
resthuws dan 7 lainnya memberi reputasi
8
909
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan