Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

The123notAvatar border
TS
The123not
Agami Jawi.. Perpaduan islam, Hindu, dan Budha benarkah demikian?.
Agami Jawi.. Perpaduan islam, Hindu, dan Budha benarkah demikian?. https://www.gramedia.com/api/amp/pro...budayaan-jawa/

Halo gan-sist pakabs nehhh. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan YME dan terus diberi kenikmatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari ya gan sist. Kali ini kita bisa bertemu lagi dalam artikel saya yang satu ini. Mohon untuk dibaca sampai selesai ya agan-agan dan sista-sista sekalian supaya tidak menimbulkan perselisihan yang tidak berarti.

Di Indonesia tempat dimana kita semua dibesarkan dan dilahirkan pula oleh Ibu kita ini memiliki banyak keragaman mulai dari suku, bangsa, bahasa, budaya, dan agama. Kekayaan ini pastinya dapat membuat kita semua kuat dalam menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang terus merangkak setiap waktunya.

Ngomong-ngomong agan dan sista kira-kira pernah gak sih mendengar istilah "Kejawen, Santri, Abangan"?. Kira-kira pernah gak gan sist?. Nah didalam artikel kali ini akan disinggung mengenai hal tersebut. Pembahasan kali ini berupa Agami Jawi ataupun kepercayaan yang dianut oleh kebanyakan orang Jawa.

Peradaban di tanah Jawa sangatlah tua. Hal ini dapat ditunjukkan oleh banyaknya kerajaan-kerajaan yang dahulu pernah berdiri dengan megahnya di tanah Jawa ini. Perkembangan agama pada masa kerajaan-kerajaan dahulu mayoritas adalah Hindu-Buddha, lalu kemudian disusul oleh agama baru seperti Islam, Kristen, dan beberapa agama lainnya.

Semenjak adanya agama Islam yang di syiarkan oleh anggota Walisongo tanah Jawa menjadi Sentral perkembangan agama Islam di Nusantara. Agama Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Berbeda dengan agama yang telah menduduki Jawa sebelumnya yaitu Hindu-Buddha, dalam islam tidak mengenal kasta ataupun tingkatan dalam masyarakat.

Disamping banyaknya orang Jawa yang menganut agama Islam tak sedikit pula yang menentang agama ini. Karena sudah dari nenek moyang mereka adalah penganut agama Hindu-Buddha. Kemudian pendekatan islam dilakukan dengan pendekatan budaya yang dimiliki oleh orang Jawa. Dengan akulturasi tersebut akhirnya banyak yang mau memeluk agama Islam.

Dalam perkembangannya pula pemeluk Islam di Jawa juga ada yang taat mengikuti syari'at dan ada juga yang masih memegang teguh ajaran nenek moyangnya. Hingga akhirnya mereka dikelompokkan menjadi dua, islam abangan dan islam santri.

Koentjaraningrat menamai Islam abangan dengan sebutan Agami Jawi. Agami Jawi yang dimaksudkan oleh Koentjaraningrat bukanlah sebuah agama baru ataupun ajaran baru, namun lebih ke kebiasaan orang-orang islam dalam memahami siapa Tuhan mereka.

Bagi Islam santri mereka lebih mengedepankan syari'at seperti halnya sholat, puasa ramadhan, haji dan ajaran Islam baku lainnya. Bagi mereka yang memegang teguh Agami Jawi itu memadukan ajaran-ajaran Hindu-Buddha dengan laku islam. Para penganutnya lebih menyukai hal-hal mistik. Bisa disimpulkan jika orang abangan adalah orang yang masih menganut animisme dinamisme.

Nilai-nilai luhur sangat dipegang teguh oleh penganut Agami Jawi. Mereka lebih suka menghargai atas apa yang telah mendahului.
NadarNadzAvatar border
NadarNadz memberi reputasi
1
861
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan