Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Dituding Terlibat Penjarahan Reformasi 1998, Budiman Sudjatmiko Ketawa
Dituding Terlibat Penjarahan Reformasi 1998, Budiman Sudjatmiko Ketawa

Dituding Terlibat Penjarahan Reformasi 1998, Budiman Sudjatmiko Ketawa

Suara.com - Politikus Partai PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko terkekeh usai dirinya dituding terlibat dalam aksi penjarahan saat kerusuhan Mei 1998.

Tudingan ini disampaikan oleh seorang warganet melalui cuitannya belum lama ini.

Kala itu, pemilik akun @AdindaElizabet1 mengklaim bahwa keinginan Presiden Soekarno untuk menyatukan ideologi Pancasila dan Komunis telah diteruskan oleh Megawati Soekarnoputri.

Sementara dalang penjarahan ketika Reformasi 1998, kata dia, adalah PKI dari Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ali Moertopo.

Akun @AdindaElizabet1 lantas menuliskan bahwa, saat itu Ali Moertopo menunjuk wakilnya yakni L.B Moerdani untuk melancarkan aksi penjarahan.

Ali Moertopo emang udah meninggal pada waktu itu tapi LB.Moerdani yang mewakili, dibantu geng jendral merah, konglomerat taipan," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Rabu (13/5/2020).

Ia kemudian menyinggung keterlibatan PDI Perjuangan dalam aksi tersebut dengan menyeret nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Budiman Sudjatmiko.

"Jauh sebelum terjadi reformasi PDI Perjuangan sudah merancang semua, Ganjar Pranowo dan Budiman Sujatmiko juga terlibat," imbuh warganet tersebut.

Cuitan bernada tudingan itu seketika memancing reaksi warganet lainnya. Banyak yang mengkritisi klaim aku tersebut, terlebih setelah blak-blakan menyinggung nama Ganjar Pranowo dan Budiman Sudjatmiko.

Seorang warganet kemudian melaporkan pendapat tersebut ke Budiman Sudjatimiko.

Mas @budimandjatmiko, namamu disebut-sebut pengamat cocoklogi," tulis @hepisantosa.

Mengetahui namanya disebut, Budiman Sudjatmiko pun memberikan tanggapan. Bukannya meradang, ia justru tampak lunak menghadapi tudingan warganet tadi.

Mantan aktivis 1998 itu terkekeh, dituduh terlibat dalam aksi penjarahan. Sebab kata dia, tuduhan serupa sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Maka dari itu, Budiman Sudjatmiko merasa sudah kebal mendengar tuduhan tersebut. Menurutnya, tudingan itu tak sebanding dengan tuduhan terlibat kasus pengeboman, penjarahan pesawat atau korupsi.

"Apakah nama saya ada disebut juga yang melakukan pemboman? Atau pembajakan pesawat? Atau korupsi? Kalau belum dituduh itu sih saya santai ajah...(soalnya tuduhan seperti di bawah ini sdh berusia 24tahun. Sudah kebal)," balas Budiman Sudjatmiko dengan emoji tertawa.

Respons Budiman Sudjatmiko itupun mendapat banyak dukungan dari warganet.
sumber

*******

Hehehe...
Ditengah wabah Corona ini, nampaknya ada pihak-pihak yang sengaja menghembuskan isu fitnah untuk melapangkan jalan seseorang menjadi Presiden periode 2024-2029.

Kenapa Ganjar dan Budiman disebut dalam cocokmologi? Karena keduanya sama-sama alumni UGM, sama dengan Jokowi.

Bagi yang tak paham dengan situasi sebelum bergolaknya Reformasi, pasti hal ini adalah isu renyah yang bakal digoreng terus dengan bumbu yang paling gurih yaitu isu komunis. Dan disini, di Indonesia, sosialispun bisa dianggap komunis. Jika sosialis dianggap komunis, maka Partai Sosialis Indonesia yang melahirkan banyak tokoh penting di republik ini hingga era Orde Baru, bisa dianggap komunis yang imbasnya bisa menjustifikasi bahwa tokoh-tokoh bangsa tersebut adalah komunis. Dan anak keturunan tokoh tersebut bisa dicap sebagai anak keturunan komunis. Ini termasuk Prabowo Subianto, sebab ayahnya adalah salah satu tokoh Partai Sosialis indonesia. Lucu kan?

Lalu, siapa sebenarnya tokoh utama gerakan Reformasi yang hasilnya bisa kita nikmati saat ini? Dimana kita baik yang mendukung pemerintah atau yang menghujat pemerintah bisa saling serang, berdebat, sampai saling caci dan saling maki, bahkan kadang cenderung bermain fitnah?

Orang itu adalah Budiman Sudjatmiko. Lho? Kenapa dia? Ya. Sebab dikala partai hanya boleh 3, ups, maaf, hanya 2. Karena golkar enggan dan jijik disebut sebagai partai politik meskipun kiprahnya jelas berpolitik praktis. Dan Budiman Sudjatmiko mendobrak dengan membentuk PRD, Partai Rakyat Demokratik yang mempunyai asas Sosialisme, sebuah kata yang haram dalam masa Orde Baru, padahal sosialisme disebut dalam sila ke 5 pada Pancasila.

Tahun 1996, PRD bergaung. Partai anak muda pendobrak kebuntuan politik saat itu. 2 tahun sebelum Reformasi bergulir. Dan Budiman Sudjatmiko dijadikan tumbal pergerakan politik saat itu. Dipenjara, disiksa, hingga pendengarannya terganggu. Kapok? Mana ada anak-anak muda era 80an dan 90an yang cengeng macam politisi karbitan yang dibesarkan atau membesarkan diri melalui sosial media. Mereka melawan! Tidak merengek bilang dikriminalisasi atau didzolimi meskipun faktanya demikian. Dan salah satu peristiwa untuk menjadi sasaran tembak adalah peristiwa Kuda Tuli atau Kerusuhan Dua Tujuh Juli 1996 di markas PDI, imbas dari panggung bebas berorasi.

TS sendiri hadir disana sehari sebelum peristiwa itu terjadi. Feeling TS saat itu, suasana sudah semakin kritis dan pasti meledak hanya dalam hitungan hari. Dan diantara massa yang hadir, kehadiran para intel terasa dominan, dari yang menyamar sebagai pedagang koran, pedagang es cendol, pedagang asongan rokok, dan lain-lain, dengan pola yang sama : banyak bertanya dengan muka datar tapi mata tajam.

Loncat ke peristiwa Reformasi, dimana banyak sekali peristiwa yang tak bisa diterima nalar dan akal sehat, memang benar ada gerakan terselubung. Sekelompok orang berbadan tegap, seperti dikomando, memprovokasi, memberi peluang penjarahan, pembakaran, dan lain-lain. Dan alhamdulillah, meskipun TS ada diantara massa yang beringas, TS sama sekali tak berkeinginan untuk ikut melakukan penjarahan dan lain-lain.

Benarkah Ali Moertopo merancang kerusuhan ini? Jelas bodoh yang mengatakan hal ini. Ali Moertopo sudah wafat sejak lama. Lalu LB Moerdani? Selentingan kabar itu beredar setelahnya, bertahun-tahun kemudian. Ada nama Mega disebut. Nama Prabowo disebut. Nama Nama Kivlan disebut. Nama Wiranto disebut. Bahkan nama SBY pun disebut, sebab SBY juga dianggap sebagai tokoh dibalik peristiwa Kuda Tuli 1996. Wajar. Itu nama-nama besar saat itu kecuali SBY yang hanpir tak pernah disebut dalam setiap berita, sebab SBY dianggap lebih banyak duduk dibelakang meja.

Balik lagi ke masalah tuduhan Ali Moertopo sebelum wafat menugaskan LB Moerdani membuat kerusuhan ini, darimana logikanya? Ali Moertopo saja wafat tahun 1984. Dan ada rentang waktu 14 tahun untuk sampai ke peristiwa 1998. Lalu kalau dihubungkan dengan rivalitas Suharto dan LB Moerdani? Lha LB Moerdani sendiri adalah otak dari setiap kontra teror untuk mengamankan jalannya pemerintahan Suharto. Jika LB Moerdani pernah memberi usul kepada Suharto untuk melepas kedudukannya sebagai Presiden agar digantikan orang lain, itu juga sesuai dengan keinginan Ali Moertopo dan Ibu Tien sendiri. Mereka menganggap bahwa akan lebih baik dan terhormat jika Suharto tidak bersedia dicalonkan kembali menjadi presiden. Kenapa? Karena mereka melihat gurita bisnis anak-anak Suharto makin menggila dan tidak karu-karuan. Hal ini disadari oleh orang-orang disekeliling Suharto, termasuk istrinya sendiri. Dimana-mana tanah dikuasai, marak penggusuran dengan dalih macam-macam. Ujung-ujungnya tanah itu dibeli si A, si B, si C yang notabene adalah anak Suharto. Mana berani rakyat menolak? Mau diangkut ke Kodim?

Nah, perihal LB Moerdani jadi otak kerusuhan 1998, lalu dihubung-hubungkan dengan para taipan keturunan Tionghoa, ini lebih bodoh lagi. Wong yang dihancurkan justru milik warga keturunan. Bagaimana mungkin mereka memberi ruang dan waktu untuk hal itu? Bahkan lukisan milik Liem Sioe Liong karya Maestro Lukis terkenal Basuki Abdullah, dihancurkan oleh massa yang merangsek masuk rumah Liem Sioe Liong. Cocokmologi keblinger.

Terakhir, ganjar dan budiman sudjatmiko dituduh melakukan kerusuhan dan penjarahan? Wkwkwkwkwk....
Budiman Sudjatmiko saja divonis 13 tahun oleh rezim Suharto akibat tuduhan mendalangi mimbar bebas didepan markas PDI, dan baru bebas tanggal 10 Desember 1999 karena mendapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid yang kala itu menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Habibie. Bahkan dimasa Habibie berkuasapun para tahanan politik Suharto terkesan dilupakan.

Jadi, menuduh orang melakukan penjarahan, pembakaran, kerusuhan, sementara orangnya ada didalam penjara, logika macam apa itu?

Dan ganjar? Ganjar manut Mega. Mega diam ya dia diam. Itu saja dia diperengutin bapaknya yang polisi dan kakaknya yang jadi Hakim, karena mendukung Mega, bukan Soerjadi.

Sudahlah. Peristiwa masa lalu yang kelam sebenarnya malas buat diungkit lagi. Tapi pemasukan nama-nama tertentu dalam isu ini, arahnya jelas. Ada yang ingin mendiskreditkan Ganjar, karena Ganjar jelas mempunyai peluang besar menjadi RI 1 tahun 2024. Ada pihak yang gerah karena langkah pionnya amburadul akhir-akhir ini.

Begitulah.




darmawati040Avatar border
betiatinaAvatar border
rinandyaAvatar border
rinandya dan 34 lainnya memberi reputasi
35
2.5K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan