Kaskus

News

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Trump 'Kompori' Suku Bunga AS Bisa Minus, Rupiah Berjaya!
Trump 'Kompori' Suku Bunga AS Bisa Minus, Rupiah Berjaya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Tekanan yang dialami dolar AS sukses dimanfaatkan rupiah untuk mencetak apresiasi.

Pada Rabu (13/5/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.870 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Setelah mendaki cukup tinggi, dolar AS mulai kehilangan keseimbangan. Sejak awal tahun, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 3,71%. Namun pagi ini pukul 07:36 WIB, Dollar Index terkoreksi 0,04%.


Investor menantikan pidato Ketua Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Jerome 'Jay' Powell di hadapan Kongres pada malam ini waktu Indonesia. investor berharap ada petunjuk baru dari The Fed terkait arah kebijakan ke depan.

Sejumlah pelaku pasar kini berani bertaruh bahwa suku bunga acuan di Negeri Adidaya bisa memasuki teritori negatif. Sekarang suku bunga memang sudah mendekati nol, yaitu 0-0,025%.

Data Bank of America Securities menyebutkan bahwa ada peluang 23% suku bunga acuan AS bisa di bawah 0% pada akhir tahun ini. Pekan lalu, peluangnya masih 10%.

Wacana suku bunga negatif lebih kencang berembus setelah datang data ekonomi terbaru. Pada April, AS mencatat deflasi -0,8% secara bulanan (month-on-monrh/MoM). Ini adalah catatan terendah sejak Desember 2008.

Inflasi rendah, bahkan sampai deflasi, menunjukkan bahwa ada ruang bagi kebijakan moneter yang lebih akomodatif untuk mendorong permintaan. Oleh karena itu, isu suku bunga minus menjadi semakin santer.


Bahkan Presiden AS Donald Trump kembali menyentil The Fed dan memberi kode agar suku bunga acuan bisa di bawah 0%. Menurutnya, negara-negara yang melakukan itu seperti Zona Euro dan Jepang memperoleh keuntungan besar.

"Selama negara-negara lain mendapat untung dari suku bunga negatif, AS juga harus menerima 'HADIAH'. Angka yang besar," cuit Trump di Twitter.

[Gambas:Twitter]

Sejauh ini para pejabat The Fed masih belum menolak ide suku bunga minus. Robert 'Bob' Kaplan, Presiden The Fed Dallas, menegaskan bahwa dirinya menolak suku bunga negatif.

"Saya pasti menolak suku bunga negatif. Saya skeptis apakah suku bunga negatif benar-benar akan membantu atau malah merusak sistem keuangan. Saya pribadi bukan penyuka suku bunga negatif," tegas Kaplan, seperti dikutip dari Reuters.

Begitu pula dengan Raphael 'Raph' Bostic, Presiden The Fed Atlanta. Bostic berpendapat suku bunga acuan minus tidak ada gunanya.

"Suku bunga acuan negatif adalah instrumen yang lemah. Saya tidak menyukainya," ujar Botic, sebagaimana diwartakan Reuters.

Meski The Fed belum merestui, tetapi pelaku pasar tetap ngeyel bahwa potensi ke arah suku bunga negatif tetap ada. Pasalnya ya itu tadi, Trump juga ikut mendesak.

"Saya sebenarnya tidak sepakat dengan suku bunga negatif. Jepang memang melakukannya, tetapi konteks di AS tentu berbeda, bahkan di Jepang sendiri persepsinya tidak terlalu bagus. Namun Trump sudah menyinggung masalah itu. Melihat beberapa pengalaman sebelumnya, The Fed cukup sering melakukan apa yang diinginkan Trump," papar Hiroyuki Ueno, Senior Strategist di Sumitomo Mitsui Trusi Asset Management, sebagimana diwartakan Reuters.

Suku bunga negatif, kalau kejadian, akan membuat berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menjadi kurang menarik. Akibatnya permintaan terhadap mata uang ini berkurang sehingga nilainya melemah. Situasi ini berhasil dimanfaatkan rupiah untuk mencetak 'gol'. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...piah-berjaya/1

Trump 'Kompori' Suku Bunga AS Bisa Minus, Rupiah Berjaya!
Diubah oleh Lockdown666 13-05-2020 13:49
darmawati040Avatar border
eksspyAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
837
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan