- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
HELP! Sebatang Kara Gara-Gara CORONA


TS
putramelankolis
HELP! Sebatang Kara Gara-Gara CORONA
Spoiler for HELP! Sebatang Kara Gara-Gara CORONA:
HELP! Tukang Susu Sebatang Kara Gara-Gara CORONA
Quote:
Bismillah, Assalamu'alaikum Warrokhmatullohi Wabarokatuh. Halo agan sist semuanya, terima kasih sudah mampir di thread ane. Makasih banget yang udah bantu ngeramein thread-thread yang udah ane buat. Baca Juga :
SEPELE! Gara-Gara Benda Ini Kostan Hampir Kebakaran
RASANYA KESURUPAN! Teman Kesurupan Mbak Kunti Hamil
And then? Sekarang ane semakin semangat membuat thread, yang pastinya real/true story yak. Mungkin ada sih, nanti diisi dengan cerita-cerita halu. Hehe...
Oke, langsung aja CEKIDOT!!!
SEPELE! Gara-Gara Benda Ini Kostan Hampir Kebakaran
RASANYA KESURUPAN! Teman Kesurupan Mbak Kunti Hamil
And then? Sekarang ane semakin semangat membuat thread, yang pastinya real/true story yak. Mungkin ada sih, nanti diisi dengan cerita-cerita halu. Hehe...
Oke, langsung aja CEKIDOT!!!
Quote:
Sebelum cerita, ane mau ngingetin agan sist semua, selalu bersyukur atas keadaan yang kalian terima. Meskipun, bagi kalian hal tersebut boring, bosen, menyebalkan, dan monoton. Selama agan sist tetap sehat wal'afiat di rumah dan nggak perlu khawatir mikirin gimana besok bisa lanjutin kehidupan. Sebab, seperti yang kalian tahu bahwa di luar sana banyak orang-orang yang sedang mengadu nyawa kepada dunia. Stay at home, di rumah aja. Yang keluyuran, tolong dirubah mindsetnya, kalau nggak urgent mending diem di rumah ye. Lanjut!
Quote:
Kali ini ane akan bercerita tentang seseorang yang menurut ane keadaannya memprihatinkan. Ya sebenernya sih di luar sana masih ada juga yang lebih memprihatinkan, tapi kali ini ane ambil contoh yang agak deketan, teman kerja (pedagan susu boyolali, di jogja).
Oke, singkat cerita ane baru aja pindah status, dari yang masih bersembunyi di ketiak orang tua ke menghidupi diri sendiri. Status ane sekarang jadi perantau, di Jogja. Kurang lebih ane baru 2 bulan sih di sini, tapi berasa kayak lama banget gitu, tapi enjoy sih.
Ane tinggal di kostan teman, kebetulan teman ane baru aja pulang kampung ke magetan? gk pssb apa? eitss itu udah 1 bulan yang lalu maksudnya. Daripada kostan kosong kan? mending ane tempatin, toh ane juga nggak ada alat buat masak jadinya ya agak boros. Maka dari itu, pindahlah ane ke kostan teman.
Alhamdulillah, 1 bulan di kostan ane bisa belajar banyak hal. Mulai ngatur keuangan, makan, kebutuhan, dan bahkan nyingkirin nafsu yang nggak karuan (beli ini itu). Oh iya di sini ada yang perantau juga? hallo gan sist kita seikat hati, wkwkwk.
Di jogja ane kerja di sebuah usaha konveksi, sebagai desainer operator. Jarak antara kostan ke tempat kerja untungnya nggak terlalu jauh, bisa hemat ahay. Karena corona, toko jadi sepi banget, jarang yang ke toko, jarang yang order, dan bahkan ane bisa-bisa terancam PHK (bismillah jangan). Ane masuk kerja biasa jam 1 siang, pulang jam 9 malam.
Nah, biasanya tuh si abang jualan susu ini mangkal di depan toko ane, cuma udah 1 minggu ini dianya kagak nongol. Pada suatu kesempatan ane ketemu sama dia.
"Mas, kok jarang kelihatan? sekarang nggak kerja po?" tanya ane.
"Kerja mas, cuma sekarang pindah pangkalan." jawabnya lemas.
"Oalah, saya kira kayak yang dulu-dulu mas ceritain, dipecat."
"Belum sih mas." jawabnya semakin lemas sembari duduk bersender di kursi halaman toko.
"Lah kok belum? berarti otw dong?" tanya ane polos.
"Iyo mas, betul. Sepi banget soalnya, dari 8 cabang cuma 2 yang buka sekarang." memegang kepala yang mungkin lagi enut-enut.
"Sing sabar ya mas, ya semoga ya jangan dipecat lah mas." mencoba menenangkan si abang tukang susu.
"Iya mas, aamiin."
Si abang ini asalnya dari Madiun, merantau ke jogja kurang lebih udah 1-2 tahun sih seingat ane waktu dulu cerita. Pasalnya, ane tuh jarang ngobrol gitu pas pertama-tama ngerantau ke jogja, wajarlah ya putri malu (suka kuncup).
Dan setelah malam itu, kami nggak ketemu selama 1 minggu. Toko makin sepi, para pedagang di depan toko juga pada tutup. Biasanya sih ada bakso kawi, tukang susu, martabak, dan roti bakar. Sekarang tinggal bakso kawi dan roti bakar.
Tiba-tiba kemarin si abang tukang susu maen ke toko, mungkin rindu kalik sama si abang tukang bakso, mari-mari sini aku mau beli, wkwkwk. Ngobrollah mereka, ane yang sering sibuknya dengan mendesain, cielah sok sibuk. Masih ngangkrem di kursi favorit (lengket kayak ada lem). Setelah kerjaan selesai dan toko udah otw tutup, ane keluar. Ngobrol sama mereka.
"Halo mas, lama nggak kelihatan kemana? susunya tutup po?" tanya ane ke tukang susu.
"Iyo mas, aku udah nggak kerja." mengeluarkan mbako (tembakau) dari dalam tasnya.
"Lah, udah berapa hari mas?"
"4 hari ini mas. Bingung aku mau kerja apa." melinting mbako.
"Udah nyoba nyari-nyari malah adanya yang seharian kerja masa dibayar 20rb? mana tempatnya jauh, ya mending saya nganggur aja mas. Duit buat hidup." lanjutnya sembari menyalakan rokok lintingan.
"....." ane cuma bisa diem.
"Udah tutup mas?" tanyanya perhatian.
"Iya mas, bentar lagi tutup."
"La sampeyan (kamu) nggak pulang kampung?" tanya si abang.
"Nggak mas, di kampung ketat aturannya bisa diisolasi 14 hari saya. Trus kalau sini masuk, saya gimana?" jawabku terus terang.
"Iya juga sih mas. Apalagi aku, nganggur, uang pas"an, pulang salah, nggak pulang kalah."
"Kita perantau nggak dapat bansos apa?" lanjutnya.
"Kurang tahu sih mas, harusnya dapat sih. Semoga aja." jawabku sambil mengamini.
"Aamiin." ikutnya mengamini.
"Yasudah mas, saya tak tutup trus pulang ya mas. Kalau ada apa-apa saya masih di sini."
"Oke mas. Siap." senyumnya puas.
Sebenernya kalau ane lagi ber-ada (punya uang lebih) mungkin bisa bantu-bantu sedikit ke si abang ini. Meski sama-sama perantau, sebatang kara, dan nggak punya siapa-siapa di jogja (keluarga). Tapi, dia lebih parah sih keadannya. Ane masih ada uang 300rb itu juga buat hidup sebulan ke depan. Cuma bisa prihatin.
Ane yang kerja cuma tinggal ngadep layar komputer sembari tengok listing order, ya meskipun ada beberapa hal yang sulit (berat) ya namanya kerja. Masih dikasih gaji tetap perbulannya. Masih ada tempat tinggal yang nyaman dan itupun dibayarin teman. Ane cuma bisa bersyukur dan mendoakan supaya siapapun itu yang sedang kesulitan dan serba berkebutuhan, semoga semuanya punya titik terang. Aamiin ya robbal 'alamin.
~Tamat
Oke, singkat cerita ane baru aja pindah status, dari yang masih bersembunyi di ketiak orang tua ke menghidupi diri sendiri. Status ane sekarang jadi perantau, di Jogja. Kurang lebih ane baru 2 bulan sih di sini, tapi berasa kayak lama banget gitu, tapi enjoy sih.
Ane tinggal di kostan teman, kebetulan teman ane baru aja pulang kampung ke magetan? gk pssb apa? eitss itu udah 1 bulan yang lalu maksudnya. Daripada kostan kosong kan? mending ane tempatin, toh ane juga nggak ada alat buat masak jadinya ya agak boros. Maka dari itu, pindahlah ane ke kostan teman.
Alhamdulillah, 1 bulan di kostan ane bisa belajar banyak hal. Mulai ngatur keuangan, makan, kebutuhan, dan bahkan nyingkirin nafsu yang nggak karuan (beli ini itu). Oh iya di sini ada yang perantau juga? hallo gan sist kita seikat hati, wkwkwk.
Di jogja ane kerja di sebuah usaha konveksi, sebagai desainer operator. Jarak antara kostan ke tempat kerja untungnya nggak terlalu jauh, bisa hemat ahay. Karena corona, toko jadi sepi banget, jarang yang ke toko, jarang yang order, dan bahkan ane bisa-bisa terancam PHK (bismillah jangan). Ane masuk kerja biasa jam 1 siang, pulang jam 9 malam.
Nah, biasanya tuh si abang jualan susu ini mangkal di depan toko ane, cuma udah 1 minggu ini dianya kagak nongol. Pada suatu kesempatan ane ketemu sama dia.
"Mas, kok jarang kelihatan? sekarang nggak kerja po?" tanya ane.
"Kerja mas, cuma sekarang pindah pangkalan." jawabnya lemas.
"Oalah, saya kira kayak yang dulu-dulu mas ceritain, dipecat."
"Belum sih mas." jawabnya semakin lemas sembari duduk bersender di kursi halaman toko.
"Lah kok belum? berarti otw dong?" tanya ane polos.
"Iyo mas, betul. Sepi banget soalnya, dari 8 cabang cuma 2 yang buka sekarang." memegang kepala yang mungkin lagi enut-enut.
"Sing sabar ya mas, ya semoga ya jangan dipecat lah mas." mencoba menenangkan si abang tukang susu.
"Iya mas, aamiin."
Si abang ini asalnya dari Madiun, merantau ke jogja kurang lebih udah 1-2 tahun sih seingat ane waktu dulu cerita. Pasalnya, ane tuh jarang ngobrol gitu pas pertama-tama ngerantau ke jogja, wajarlah ya putri malu (suka kuncup).
Dan setelah malam itu, kami nggak ketemu selama 1 minggu. Toko makin sepi, para pedagang di depan toko juga pada tutup. Biasanya sih ada bakso kawi, tukang susu, martabak, dan roti bakar. Sekarang tinggal bakso kawi dan roti bakar.
Tiba-tiba kemarin si abang tukang susu maen ke toko, mungkin rindu kalik sama si abang tukang bakso, mari-mari sini aku mau beli, wkwkwk. Ngobrollah mereka, ane yang sering sibuknya dengan mendesain, cielah sok sibuk. Masih ngangkrem di kursi favorit (lengket kayak ada lem). Setelah kerjaan selesai dan toko udah otw tutup, ane keluar. Ngobrol sama mereka.
"Halo mas, lama nggak kelihatan kemana? susunya tutup po?" tanya ane ke tukang susu.
"Iyo mas, aku udah nggak kerja." mengeluarkan mbako (tembakau) dari dalam tasnya.
"Lah, udah berapa hari mas?"
"4 hari ini mas. Bingung aku mau kerja apa." melinting mbako.
"Udah nyoba nyari-nyari malah adanya yang seharian kerja masa dibayar 20rb? mana tempatnya jauh, ya mending saya nganggur aja mas. Duit buat hidup." lanjutnya sembari menyalakan rokok lintingan.
"....." ane cuma bisa diem.
"Udah tutup mas?" tanyanya perhatian.
"Iya mas, bentar lagi tutup."
"La sampeyan (kamu) nggak pulang kampung?" tanya si abang.
"Nggak mas, di kampung ketat aturannya bisa diisolasi 14 hari saya. Trus kalau sini masuk, saya gimana?" jawabku terus terang.
"Iya juga sih mas. Apalagi aku, nganggur, uang pas"an, pulang salah, nggak pulang kalah."
"Kita perantau nggak dapat bansos apa?" lanjutnya.
"Kurang tahu sih mas, harusnya dapat sih. Semoga aja." jawabku sambil mengamini.
"Aamiin." ikutnya mengamini.
"Yasudah mas, saya tak tutup trus pulang ya mas. Kalau ada apa-apa saya masih di sini."
"Oke mas. Siap." senyumnya puas.
Sebenernya kalau ane lagi ber-ada (punya uang lebih) mungkin bisa bantu-bantu sedikit ke si abang ini. Meski sama-sama perantau, sebatang kara, dan nggak punya siapa-siapa di jogja (keluarga). Tapi, dia lebih parah sih keadannya. Ane masih ada uang 300rb itu juga buat hidup sebulan ke depan. Cuma bisa prihatin.
Ane yang kerja cuma tinggal ngadep layar komputer sembari tengok listing order, ya meskipun ada beberapa hal yang sulit (berat) ya namanya kerja. Masih dikasih gaji tetap perbulannya. Masih ada tempat tinggal yang nyaman dan itupun dibayarin teman. Ane cuma bisa bersyukur dan mendoakan supaya siapapun itu yang sedang kesulitan dan serba berkebutuhan, semoga semuanya punya titik terang. Aamiin ya robbal 'alamin.
~Tamat
Spoiler for Ending:
So, jangan lupa bersyukur gan sist. Tetap tawakal dan ikhtiar. Semangat puasanya (bagi yang menjalankan). Stay safe and stay at home. Hargai waktumu sebelum datang ajalmu.
Salam hangat,
Putra Melankolis
Salam hangat,
Putra Melankolis
Jangan lupa komen, share dan cendol. SUNDUL GAN!!!!
Diubah oleh putramelankolis 13-05-2020 00:48






nona212 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
1.5K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan