Fakta Menarik Gunadarma, Pantas Ngga Sih Jadi PTS Terbaik?
TS
bondotgurgil
Fakta Menarik Gunadarma, Pantas Ngga Sih Jadi PTS Terbaik?
Ane selaku mahasiswa Gundar tingkat tengah..wkwkwk..dibilang baru juga ngga, dibilang tingkat akhir juga ngga gan. Jadi nyebutnya tingkat tengah aja deh. Mau ngasi tahu nih kali aja agan-agan dimari belum ada yang tahu kalau Gundar tuh punya fakta menarik baru-baru ini. Ada 2 nih yang ane cari di mbah Google.
UG-TechnoPark merupakan komplek atau kawasan pengembangan teknologi, manajemen, pendidikan, dan bisnis secara terpadu. Lokasi UG-TechnoPark berada di Desa Jamali-Mulyasari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Kawasan tersebut bersifat holistic integrative untuk menunjang kegiatan pendidikan, pertanian terpadu, pariwisata dan pengembangan teknologi terpadu. Sehingga, UG-TechnoPark ini nantinya akan menjadi icon sekaligus wujud dari multidisiplin ilmu yang ada di Universitas Gunadarma.
Menurut Prof. Budi Hermana, Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) Universitas Gunadarma, tujuan pembangunan UG-TechnoPark adalah sebagai fasilitas pendidikan dan penelitian bagi dosen, mahasiswa UG dan mitra kerjasama UG, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya edukasi kepada masyarakat mengenai penerapan TIK atau teknologi tepat guna pada berbagai bidang ilmu yang dikembangkan di UG. “Technopark mulai dibangun secara intensif tahun 2015 dengan tahap pertama seluas 5 ha dari 60 hektar yang tersedia,” jelasnya.
Nilai strategis dari keberadaan UG-TechnoPark dikaitkan dengan kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya tentang Kampus Merdeka, yang harus segera diimplementasikan paling lambat dalam dua tahun. UG sedang mengembangkan konsep tersebut di UG-TechnoPark, yaitu sebagai pembelajaran di luar kelas, misalnya dengan metode project based learning atau pengembangan kewirausahaan mahasiswa melalui startup business berbasis teknologi. “Lingkungan masyarakat di sekitar UG-TechnoPark juga dapat dijadikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa,” jelas Prof. Budi.
Prof. Budi menambahkan, sarana di UG-TechnoPark pada dasarnya adalah spektrum teknologi, yang mendukung pengembangan IPTEKS di semua program studi dan semua jenjang pendidikan di UG. Sarana yang sudah di antaranya:
a. Systematic Garden dan koleksi tanaman langka Indonesia b. Taman bunga hias dan cafe dg QR Code (sistem pengenalan tanaman berbasis TIK) c. Camping zone d. Playing ground d. Taman dan rumah pohon e. Pomology zone atau koleksi buah2an f. Mobil listrik
Sedangkan sarana baru khusus zona technology, khususnya smart farming, yaitu:
a. Taman Robotika untuk penananam bibit b. Listrik tenaga surya c. Smart hidroponik tenaga surya d. Smart drip irrigation tenaga surya e. Fish detection and identification f. Infinity mirror bridge
Dalam Rencana Induk Perencanaan Pembangunan (Master Plan) UG-TechnoPark disebutkan bahwa fungsi dari kawasan tersebut adalah sebagai kawasan Agroecoedutourism dan sebagai salah satu objek promosi institusi ke masayarakat. Di dalam UG-TechnoPark dibuat cluster-cluster/zonasi yang secara spesifik dan fokus mengembangkan suatu aspek penerapan teknologi terpadu.
Kawasan ini memuat sebuah kawasan Agropark, Technopark, Ecopark, Agroscience, Edupark, Tourismpark, Sport Sciencepark dan lain-lain yang diintegrasikan menjadi Agrotechnoecoedutourism Park. Kawasan Agrotechnopark merupakan kawasan untuk pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi, seperti teknologi pasca panen, zona peternakan, perikanan maupun budidaya pertanian.
Kawasan Technopark merupakan kawasan untuk pengembangan sektor industri pengolahan berbasis teknologi, yakni pengolahan pasca panen, bengkel kerja teknologi tepat guna, pengolahan limbah industri dan lainnya.
Sedangkan kawasan Ecoedupark adalah kawasan edukatif yang merupakan kawasan informasi teknologi, zona wisata, maupun belanja. Agroscience Park (ASP) dan Agrotechno Park (ATP) adalah suatu kawasan yang berfungsi untuk menerapkan berbagai jenis teknologi di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil (pasca panen) yang telah dikaji oleh berbagai LPNK, swasta, PTN/PTS, untuk diterapkan dalam skala ekonomi, serta tempat pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas.
Oke gan, yang pertama udah ngebuktiin kalo Gundar tuh peduli sama lingkungan. Ada lah...hasil yang bisa dirasain sama masyarakatnya langsung gitu.
Pencipta Ventilator COVID-19
Spoiler for Peneliti Gunadarma Ciptakan Ventilator:
Peneliti Universitas Gunadarma menciptakan alat pernapasan atau ventilator untuk membantu para pasien Covid 19 di Rumah Sakit.
Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma yang juga terlibat dalam pembuatan ventilator, Prof Adang Suhendar mengatakan, hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian dan mendukung program pemerintah dalam menanggulangi dampak Covid 19 di Indonesia,.
“Universitas Gunadarma dan SARI Teknologi serta InTI Teknologi, dengan PIC research Yohanes Kurnia selaku pengajar Robotika Gunadarma melakukan riset pengembangan alat bantu pernapasan, yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami kesulitan atau gagal napas, seperti yang diakibatkan oleh Covid 19,” ujarnya, kemarin.
Tiga fakultas, yakni Falkutas Teknologi Industri, Falkutas Kedokteran, dan Falkutas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi terlibat langsung dalam riset pengembangan alat ini.
Pengembangan purwarupa alat bantu pernapasan ini dapat mengatur secara otomatis, terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (Respiratory Rate), dan tingkat kebutuhan volume oksigen (Tidal Volume).
“Sehingga suplai oksigen ke sistem pernapasan manusia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan serta sinkronisasi dengan pasien ketika bernapas (menghirup/menghembuskan udara),” paparnya.
Selain itu, untuk memonitor suplai oksigen yang dihasilkan, diberikan peralatan sensor.
“Tujuannya, untuk melihat tekanan maupun volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan peralatan bantu pernapasan ini,”katanya.
Selain ventilator, tim ini juga mengembangkan perangkat PAPR (Powered Air Purifying Respirator) sebagai pelengkap APD yang memodifikasi dari perangkat master selama yang dilengkapi dengan saluran inspirasi dan ekspirasi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan eksipirasi yang bertujuan memberikan pernafasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya dengan aman dari virus dan bakteri.
“Alat yang kami ciptaka ini sangat diperlukan oleh para tenaga medis di rumah sakit di Indonesia dengan kelengkapan alat mini komunikasi serta minum tanpa membuka master tersebut,” jelasnya.
Sekitar 80 persen komponen dalam purwarupa peralatan ini sebagian besar merupakan peralatan produksi dalam negeri (TKDN).
Pengembangan purwarupa peralatan ini melibatkan pula tim Dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Gunadarma, untuk memberikan masukan terkait aspek kesehatan yang sesuai dengan standar fasilitas alat kesehatan khususnya alat bantu pernapasan.
“Purwarupa ini terus dikembangkan dan dalam waktu dekat juga akan diajukan untuk mendapatkan sertifikat standar fasilitas alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan),” terangnya.
Ir Yohanes Kurnia selaku peneliti Universitas Gunadarma menambahkan, ventilator menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi Corona di dunia.
Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya.
“Artinya, kita mencoba untuk membantu program pemerintah dalam mengatasi, dalam hal ini adalah dalam bentuk untuk membuat beberapa riset pengembangan,”pungkasnya.
Terus yang kedua ini nih, baru banget dan ane juga baru tahu kalo ventilator yang dipakai sama tenaga medis buat ngerawat pasien COVID-19 gan. Salut sumpah..
Nah itu tadi 2 fakta menarik dari Gunadarma baru-baru ini gan. Menurut agan nih, udah pantes belum sih kalo Gunadarma ini disebut jadi PTS terbaik saat ini?