- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Healthy Lifestyle
Synesthesia: Saat Nada Suara Terlihat Berwarna


TS
Kreativv.com
Synesthesia: Saat Nada Suara Terlihat Berwarna

Kamu mungkin masih awam dengan penyakit yang bernama Synesthesia atau Sinestia ini. Dilansir Livescience, sinestesia adalah suatu kondisi neurologis yang menyebabkan otak memproses data dalam bentuk beberapa indera sekaligus.
Menurut American Psychological Adsociation (APA) mengungkapkan jika sinestesia jarang terjadi dan hanya terjadi pada sekitar 1 dari 2.000 orang. Psychology Today juga mengungkapkan bahwa kondisi tersebut juga banyak terjadi pada seniman, penulis maupun musisi, ada sekitar 20 hingga 25 persen. Agar lebih paham, berikut penjelasan tentang penyakit sinestesia untukmu.
Apa itu Sinestesia?

Ilustrasi. (Sumber: The Patriot)
Sinestesia merupakan sebuah fenomena neurologis di mana otak dapat menimbulkan beberapa persepsi berupa penglihatan, suara, ataupun rasa dari suatu respon indera. Istilah ini sudah dikenal sejak abad ke-19, ditemukan berdasarkan laporan orang-orang yang mengaku melihat warna lain saat mereka menulis hanya menggunakan pena hitam.
Mudahnya, sinestesia merupakan kondisi dimana seseorang memiliki persepsi berupa penglihatan, pendengaran, atau sensasi lainnya dari hal-hal yang biasanya tidak menimbulkan respon indra tersebut. Misalnya seseorang dengan sinestesia dapat mendengar suara sambil juga melihatnya sebagai pusaran warna-warni.
Apakah Sinestesia terbagi menjadi beberapa jenis?

Ilustrasi. (Sumber: shutterstock)
Ternyata seperti penyakit kebanyakan, sinestesia juga terbagi menjadi beberapa jenis. Hingga saat ini terdapat beberapa jenis sinestesia yang sudah dikenali, di antaranya:
1. Warna
Sinestia warna merupakan jenis sinestesia yang paling umum, biasanya berkaitan dengan warna huruf atau kata. Misalnya seorang dengan sinestesia berpendapat huruf “A” berwarna merah dan “B” berwarna biru, namun persepsi warna dan huruf tersebut dapat berbeda pada orang lain dengan sinestesia.
2. Pola atau bentuk
Sinestesia jenis ini biasanya akan mengasosiasikan suatu kata dengan bentuk atau pola tertentu, misalnya kata saat mendengar “bulan” berkaitan dengan pola spiral atau lingkaran.
3. Rasa dan aroma
Jika jenis ini, sinestesia yang dapat memicu persepsi rasa terjadi saat seseorang mengalami sensasi pengecap, tekstur, ataupun suhu saat melihat warna atau mendengar suatu kata. Ada juga stimulus yang berkaitan dengan suatu aroma atau bau tertentu, yang muncul terkait bentuk atau warna, namun jenis sinestesia ini termasuk jarang.
4. Sensasi sentuhan
Sinestesia dari sensasi sentuhan merupakan jenis sinestesia yang menimbulkan presepsi seperti disentuh saat melihat orang lain disentuh. Sebaliknya, ada juga orang yang mengalami sensasi penglihatan atau warna setiap kali ia disentuh.
Apa penyebab sinestesia?

Ilustrasi. (Sumber: pixabay)
Sinestesia biasanya memang tidak datang secara tiba-tiba. Dilansir Heathline, seseorang mengalami sinestesia biasanya dibawa sejak ia lahir dan berkembanh di masa kanak-kanak. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa sinestesia ini juga dapat diwariskan secara genetika dan masing-masing dari panca indera akan merangsang area otak yang berbeda.
Dalam sebuah teori, dijelaskan juga jika fenomena sinestesia tersebut terjadi karena otak orang tersebut memiliki sambungan neuron yang berbeda, atau memiliki sambungan ekstra dibandingkan otak pada umumnya. Hal tersebut dibuktikan dari adanya peningkatan aktivitas pada bagian yang memproses warna, bersamaan saat sedang mendengar suatu kata.
Selain itu, sinestesia sementara juga dialami saat kamu mengonsumsi obat-obatan, salah satunya obat-obatan psikedelik. Obat tersebut dapat meningkatkan dan menghubungkan pengalaman sensorikmu. Mescaline, Silocybin, dan LSD adalah contoh obat-obatannya. Namun, stimulan lain seperti ganja, alkohol, hingga kafein juga dapat menyebabkan sinestesia sementara.


nyimak92 memberi reputasi
1
533
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan