- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Menangis, Seorg Perawat AS Klaim Beberapa Pasien Corona Tewas krn Kelalaian Medis


TS
Akong.Jiugui
Menangis, Seorg Perawat AS Klaim Beberapa Pasien Corona Tewas krn Kelalaian Medis
[
st]Seorang perawat di Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa beberapa pasien virus corona baru (COVID-19) di negaranya meninggal dunia akibat kelalaian para tenaga medis.
Dirinya mengatakan, tenaga medis seperti tidak memiliki rasa empati lantaran pasien-pasien tersebut adalah kaum minoritas di AS.
Dikutip dari laman The Sun, perawat tersebut diketahui bernama Nicole Sirotek (37) dan bekerja di salah satu rumah sakit di Kota New York, AS.
Dalam sebuah video yang beredar di YouTube, Nicole mengatakan, pasien-pasien tersebut bukan meninggal karena gejala COVID-19, melainkan disebabkan oleh tenaga medis yang lalai.
" mereka tidak mati karena COVID-19. Ya orang akan mati karena COVID-19, saya tahu itu. Namun kali ini, saya benar-benar akan mengatakan mereka (tenaga medis) membunuh orang-orang ini," ujar Nicole.
Sembari mengeluarkan air mata, Nicole menyebut bahwa para tenaga medis tidak ada yang peduli karena pasien-pasien tersebut adalah kaum minoritas.
"Dan tidak ada yang peduli karena mereka semua minoritas dan kita berada di ruangan itu seperti tidak ada yang terjadi," ungkapnya.
Nicole diketahui tinggal di Kota Elko, Nevada, AS bersama dengan suami dan dua anaknya.
Dirinya merupakan salah satu tenaga medis yang melakukan perjalanan ke seluruh penjuru negeri untuk membantu merawat pasien-pasien COVID-19.
Melalui video tersebut, Nicole menceritakan beberapa insiden yang diakibatkan oleh kelalaian tenaga medis saat merawat pasien COVID-19.
Nicole bercerita bahwa sebelumnya ada seorang pasien yang sedang menunggu hasil rontgen, dia meninggal lantaran tabung ventilator tidak terpasang dengan benar.
Awalnya, Nicole mencoba memperingatkan salah satu tenaga medis yang merawat pasien tersebut, tetapi upayanya justru diabaika
Beberapa jam kemudian, Nicole melihat seorang tenaga medis mencoba menghentikan detak jantung seorang pasien menggunakan defibrillator atau alat kejut listrik.
"Mereka mulai menggunakan defibrillator yang seharusnya tidak usah dilakukan. Aku berlari untuk menghentikannya. Mereka mencoba melemahkannya dan membunuhnya," ungkap Nicole.
Nicole kemudian meminta bantuan kepada kepala tim medis agar menghentikan mereka. Namun dia menolak untuk membantunya.
"Aku benar-benar meminta, 'Bisakah kamu menghentikannya dia akan membunuh pasien itu?' dan direktur perawat hanya menggelengkan kepalanya. Ketika aku berbalik mereka sudah membunuh pria itu," tuturnya.
Hingga saa t ini, seluruh wilayah di Negara bagian New York masih memberlakukan kebijakan lockdown.
New York sendiri sudah mengonfirmasi sebanyak lebih dari 250.000 penduduknya terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, total keseluruhan kasus COVID-19 di AS mencapai angka 1.347.318.
dari total kasus yang tercatat, 80.040 di antaranya meninggal dunia dan 238.080 lainnya sudah dinyatakan sembuh.***
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...n-tenaga-medis

st]Seorang perawat di Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa beberapa pasien virus corona baru (COVID-19) di negaranya meninggal dunia akibat kelalaian para tenaga medis.
Dirinya mengatakan, tenaga medis seperti tidak memiliki rasa empati lantaran pasien-pasien tersebut adalah kaum minoritas di AS.
Dikutip dari laman The Sun, perawat tersebut diketahui bernama Nicole Sirotek (37) dan bekerja di salah satu rumah sakit di Kota New York, AS.
Dalam sebuah video yang beredar di YouTube, Nicole mengatakan, pasien-pasien tersebut bukan meninggal karena gejala COVID-19, melainkan disebabkan oleh tenaga medis yang lalai.
" mereka tidak mati karena COVID-19. Ya orang akan mati karena COVID-19, saya tahu itu. Namun kali ini, saya benar-benar akan mengatakan mereka (tenaga medis) membunuh orang-orang ini," ujar Nicole.
Sembari mengeluarkan air mata, Nicole menyebut bahwa para tenaga medis tidak ada yang peduli karena pasien-pasien tersebut adalah kaum minoritas.
"Dan tidak ada yang peduli karena mereka semua minoritas dan kita berada di ruangan itu seperti tidak ada yang terjadi," ungkapnya.
Nicole diketahui tinggal di Kota Elko, Nevada, AS bersama dengan suami dan dua anaknya.
Dirinya merupakan salah satu tenaga medis yang melakukan perjalanan ke seluruh penjuru negeri untuk membantu merawat pasien-pasien COVID-19.
Melalui video tersebut, Nicole menceritakan beberapa insiden yang diakibatkan oleh kelalaian tenaga medis saat merawat pasien COVID-19.
Nicole bercerita bahwa sebelumnya ada seorang pasien yang sedang menunggu hasil rontgen, dia meninggal lantaran tabung ventilator tidak terpasang dengan benar.
Awalnya, Nicole mencoba memperingatkan salah satu tenaga medis yang merawat pasien tersebut, tetapi upayanya justru diabaika
Beberapa jam kemudian, Nicole melihat seorang tenaga medis mencoba menghentikan detak jantung seorang pasien menggunakan defibrillator atau alat kejut listrik.
"Mereka mulai menggunakan defibrillator yang seharusnya tidak usah dilakukan. Aku berlari untuk menghentikannya. Mereka mencoba melemahkannya dan membunuhnya," ungkap Nicole.
Nicole kemudian meminta bantuan kepada kepala tim medis agar menghentikan mereka. Namun dia menolak untuk membantunya.
"Aku benar-benar meminta, 'Bisakah kamu menghentikannya dia akan membunuh pasien itu?' dan direktur perawat hanya menggelengkan kepalanya. Ketika aku berbalik mereka sudah membunuh pria itu," tuturnya.
Hingga saa t ini, seluruh wilayah di Negara bagian New York masih memberlakukan kebijakan lockdown.
New York sendiri sudah mengonfirmasi sebanyak lebih dari 250.000 penduduknya terinfeksi COVID-19.
Sementara itu, total keseluruhan kasus COVID-19 di AS mencapai angka 1.347.318.
dari total kasus yang tercatat, 80.040 di antaranya meninggal dunia dan 238.080 lainnya sudah dinyatakan sembuh.***
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...n-tenaga-medis
Diubah oleh Akong.Jiugui 10-05-2020 17:44






onik dan 10 lainnya memberi reputasi
11
771
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan