- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Media Asing Soroti Kasus Pelecehan Seksual Alumnus UII


TS
kabar.kabur
Media Asing Soroti Kasus Pelecehan Seksual Alumnus UII

AKURAT.CO, Universitas Islam Indonesia saat ini tengah menginvestigasi kasus Pelecehan Seksual yang melibatkan salah satu alumnusnya yang kini tengah melanjutkan studi jalur beasiswa di Australia.
Pelaku diidentifikasi bernama Ibrahim Malik . Ia terdaftar di University of Melbourne dengan beasiswa
Australia Awards. Beasiswa ini diberikan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), dan memberikan peluang bagi orang-orang dari negara berkembang untuk belajar di Australia.
Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta ( UII ) mengatakan dalam sebuah pernyataan publik bahwa pihaknya telah membentuk tim pencari fakta untuk menanggapi tuduhan tersebut, sementara fakultas hukumnya bekerja dengan para korban yang ingin mengambil tindakan hukum.
Dikatakan fakultas hukumnya sedang berkomunikasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Yogyakarta, yang mengklaim dalam konferensi pers online minggu ini telah menerima pengaduan dari setidaknya 30 wanita yang terkait dengan Ibrahim Malik .
Kasus ini turut disoroti oleh media Australia ABC. Dalam liputan ABC, juru bicara DFAT mengatakan saat ini juga turut melakukan investigasi terhadap Ibrahim Malik .
Meila Nurul Fajriah dari LBH Yogyakarta mengatakan bahwa ia telah menerima pengaduan Pelecehan Seksual yang dilakukan Ibrahim Malik sejak 2016. Itu termasuk dugaan insiden di Indonesia dan Australia.
Selama menjalani studi, Ibrahim Malik dikenal luas sebagai ustaz dan kerap jadi pembicara di berbagai acara.
Fajriah mengatakan bahwa Malik menghubungi para korban melalui messenger Instagram, WhatsApp, panggilan telepon langsung, dan panggilan video.
"Kami menemukan ada perasaan gembira ketika dari para wanita pertama kali diajak berkomunikasi dengan Ibrahim, karena dia memberikan banyak pesan motivasi, seperti bagaimana mendapatkan beasiswa dan sering menghadiri konferensi di luar negeri," kata Fajriah, dilansir dari laman ABC, Sabtu (9/5).
Fajriah menambahkan bahwa dalam salah satu insiden, korban mengaku dihubungi oleh Malik lewat panggilan video dan Malik menunjukkan alat vitalnya saat panggilan tersebut.
Sementara insiden di Australia terjadi di Melbourne. Korban pertama menuturkan dirinya diraba-raba oleh Malik, hal itu membuat dirinya merasa syok.
"Saya tidak percaya saat itu karena saya mengenalnya dan reputasinya dalam agama," kata korban kepada ABC.
Sementara korban kedua mengaku Malik mencoba memegang tangan dan memeluknya saat bertemu. Namun, korban tidak segera membuat laporan karena takut tidak dipercaya mengingat reputasi Malik sebagai sosok religius.
"Saya kira saat itu saya belum cukup teredukasi soal Pelecehan Seksual ," kata korban.
Menanggapi kasus ini, Ibrahim Malik sendiri mengunggah postingan di Instagram berisi permintaan maaf dan menambahkan bahwa ia menjadi target pembunuhan karakter.
Dalam wawancara dengan ABC, ia membantah melakukan semua yang dituduhkan, baik di Yogyakarta maupun di Melbourne. Ia juga menyayangkan media-media yang mengatakan ia melakukan Pelecehan Seksual .
"Pendapat saya tetap sama, saya tidak bersalah sebagai tertuduh. Mereka hanya membuat beberapa tuduhan, tetapi mereka tidak memiliki bukti yang jelas, dan saya tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi apa pun," katanya.
Sementara soal kasus di Melbourne, ia mempertanyakan mengapa korban tidak lapor polisi.
"Jika di Melbourne, secara hipotetis, saya telah melakukannya, izinkan saya bertanya kepada Anda: siapakah para korban ini? Kedua, jika saya pernah melakukan dan bersalah atas hal-hal seperti itu, mengapa dia tidak segera melaporkannya kepada staf universitas atau ke polisi?" katanya.
Salah satu wanita yang diwawancara ABC di Melbourne mengatakan dia melaporkan tuduhannya kepada Universitas Melbourne melalui Program Komunitas Amannya, dan sedang dalam proses mengajukan pengaduan resmi.
Seorang juru bicara University of Melbourne membenarkan telah dihubungi oleh dua alumni yang telah membuat tuduhan Pelecehan Seksual yang melibatkan seorang mahasiswa saat ini.
Seorang juru bicara DFAT mengatakan tidak akan dapat memberikan komentar lebih lanjut sampai penyelidikan universitas Australia selesai. []
[url]https://m.akuraS E N S O Rid-1111620-read-media-asing-soroti-kasus-pelecehan-seksual-alumnus-uii[/url]






onik dan 20 lainnya memberi reputasi
21
1.3K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan