- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tolong! Pasutri Tuna Netra di Cimahi Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah


TS
Rifle.Bullets
Tolong! Pasutri Tuna Netra di Cimahi Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah
Quote:
Spoiler for :

Ace Wiharja (54) dan Sumariah (48), pasangan suami istri penyandang disabilitas tuna netra asal Kota Cimahi yang terdampak COVID-19 sama sekali belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Warga Jalan Kerkoff, RT 03/RW 05 Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, itu hanya mengandalkan bantuan dari tetangga dan sesekali terpaksa mengamen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Jelas sangat terdampak, karena saya dan istri enggak bisa kerja lagi. Sampai sekarang juga belum pernah dapat bantuan apapun dari pemerintah," tutur Ace saat ditemui di kediamannya, Minggu (10/5/2020).
Ace mengaku sudah tidak mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya sebagai tukang pijat selama 2 bulan terakhir. Hal tersebut lantaran langganannya tak ada yang mau dipijat selama COVID-19.
"Biasanya kami pijat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekarang ya paling saya ngamen kalau enggak ya nunggu pemberian tetangga," tuturnya.
Ace menuturkan sudah ada beberapa pihak yang melakukan pendataan terhadap keluarganya untuk diajukan sebagai penerima bantuan.
"Sampai sekarang ya belum dapat apa-apa dari pemerintah. Memang sudah ada yang mendata, tapi akhirnya hanya disuruh tunggu aja tanpa kejelasan kapan realisasinya," terangnya.
Ironisnya, ketika dua orang yang sangat membutuhkan bantuan justru tidak dapat jatah, sementara anak seorang anggota dewan di Cimahi justru terdata sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai) Kementerian Sosial RI sebesar Rp 600 ribu selama tiga bulan ke depan.
Sumarsono, Ketua RT 03 RW 05, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, mengakui memang ada sejumlah warga yang belum menerima bantuan dari pemerintah meskipun sudah diajukan.
"Data yg diambil tidak melalui RT dan RW, termasuk yang Bansos Kemensos RI itu. Makanya ketika bantuan disampaikan, itu bukan data dari kami. Justru banyak yang salah sasaran karena yang seharusnya dapat tapi tidak dapat," katanya.
Di wilayahnya ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) yang diajukan untuk menerima bantuan namun kebanyakan belum menerima bantuan sama sekali.
"Penerima bantuan yang kami ajukan sekitar 30 KK. Ada yang disabilitas, terkena PHK, janda, dan golongan lainnya. Misalnya yang disabilitas, setiap kali ada bantuan selalu tidak terdaftar padahal sudah diajukan. Jadi kami yang jadi sasaran disalahkan warga," ujarnya.
Sumber.






onik dan 16 lainnya memberi reputasi
17
680
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan