- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
8 Kali Sukses, Dua Jambret Ini Nyungsep di Aksi ke-9, Coba Lari ‘Didor’ Polisi


TS
serikat.palak
8 Kali Sukses, Dua Jambret Ini Nyungsep di Aksi ke-9, Coba Lari ‘Didor’ Polisi

Delapan kali sukses dalam aksi jambretnya, Polman Simanjuntak (47) dan Rio Kaban (20) akhirnya ketagihan. Mereka kembali beraksi merampok seorang wanita bernama Sri Agustini Siregar (33), Sabtu (2/5/2020) lalu.
Namun, kali ini kedua jambret itu kena batunya. Polisi berhasil meringkus keduanya usai aksi yang ke-9 tersebut. Tak hanya itu, keduanya juga terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas.
Aksi perampokan itu dilakukan ketika Sri Agustini Siregar bersama suaminya M Rahman sedang melintas mengendarai mobil Honda Brio BK 1013 UPdi Jalan Medan Binjai KM 14, Desa Sei Semayang, Sabtu (2/5/2020) sekira pukul 10.00 Wib.
Pasutri yang tinggal di Jalan H Adam Malik, Kelurahan Silalas, Medan Barat tersebut sedang dalam perjalanan menuju Kota Binjai. Saat itulah keduanya dibuntuti oleh Polman dan Rio yang mengendarai Yamaha RX King warna hitam BK 6065 HE.
Persis di depan salah satu rumah makan siap saji, Rio langsung merampas tas milik Sri melalui kaca mobil yang saat itu ternyata terbuka.
“Saat itu suami korban mengendarai mobil tidak dengan kecepatan tinggi dan berjalan di sebelah kiri jalan. Saat itu korban duduk di sebelah kiri, di samping sopir dan membuka kaca mobil,” kata Kapolsek Sunggal, Kompol Yasir Ahmadi melalu Kasi Humas, Aiptu Roni B Sembiring, Selasa (5/5/2020).
Setelah Rio merebut tas milik Sri, Polman yang bertindak sebagai joki langsung tancap gas meninggalkan lokasi. Pria yang tinggal di Jalan Mesjid, Desa Purwodadi, Deliserdang itu langsung keretanya ke arah jalan-jalan kecil. Namun Rahman yang tak mau barang berharga milik isterinya hilang begitu saja, terus mengajar kedua pelaku sembari menghidupkan klakson panjang untuk mengundang perhatian warga.
Upaya itu tak sia-sia, warga langsung merespon dan akhirnya berhasil mencegat kedua pelaku. Aksi main hakim sendiri pun tak dapat terhindarkan.
Personel Polsek Sunggal yang mendapat informasi adanya pelaku penjambretan ditangkap massa tiba di lokasi tak lama kemudian dan langsung mengamankan keduanya.
“Dari keduanya kita amankan barang bukti sebuah tas sandang warna coklat Merk FILA, sebuah dompet, uang tunai Rp 250 ribu, dua buah kartu ATM, sebuah charger, dan kereta RX King yang digunakan pelaku,” lanjut Roni.
Berdasarkan interogasi lebih lanjut, Polman dan Rio mengaku sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Polisi kemudian melakukan pengembangan untuk mencari barang bukti lain.
Namun, saat dibawa dalam pengembangan, keduanya berupaya melarikan diri dengan melawan petugas.
“Kedua pelaku merupakan TO kita dan sudah sangat meresahkan warga. Keduanya kerab beraksi di Jalan Medan Binjai. Pengakuannya sudah 8 kali. Namun masih kita dalami,” ungkapnya.
Sementara itu, Polman ketika diwawancarai wartawan mengakui telah sudah berhasil melakukan perampokan sebanyak 8 kali. Ayah 4 anak ini berdalih, sulitnya mencari pekerjaan menjadi motivasinya menjadi pelaku jambret.
“Aku biasanya kerja bangunan. Ini nyari kerja bangunan payah,” jawabnya.
Setiap kali sukses menjambret, Polman mengaku bahwa hasilnya akan dibagi dua dengan Rio.
“Bagi dua kami bang. Itu lah untuk makan kalau berhasil,” katanya.
Masih menurut Polman, mereka tertangkap warga karena sepedamotor yang dikendarai keduanya mendadak mogok saat melarikan diri.
“Mati busi kereta ku bang, makanya ketangkap massa kami,” tuturnya.
Berbeda dengan Polman, Rio mengaku menghabiskan uang hasil kejahatannya untuk biaya hidupnya di kos-kosan. Pria tinggal di Jalan Bersama Ujung, Desa Muliorejo itu mengatakan, handphone para korban selalu menjadi target mereka.
“Biasanya targetnya HP bang. Kalau berhasil untuk biaya kos-kosan. Aku tinggal nggak sama orangtua. Memang orangtua ku tinggal dekat situ juga, tapi aku ngekos,” ucapnya. (adi)
https://news.metro24jam.com/read/202...i-didor-polisi
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Demikianlah kreatifitas putera cumipetak di era pandemic covid

Semuanya terlihat berjalan normal di era isolasi pemprovsu

-preman berwajah kotak berkaos lusuh dan topi kuffi hijau bersiul2 menghitung duit malak parkir sambil jalan pulang ke kampung badur/aur
- laskar bocah fefek kali yang patroli 24 jam di perumahan warga
- putera rosul badur yang bawa gitar kecil sambil ketawa ketiwi hilir mudik dari kampung badur/aur ke ruko2 sekitar
- para bini preman alias l0nte2 suci badur/aur sambil bawa bocah 7 tahunan, mampir bentar di tepi rumah warga, pakai jilbab hitam, terus jalan lagi buat ambil bantuan sembako/duit, kemudian jalan pulang ke tepi kali, sementara bocah tujuh tahunan tsb, lepas peci, sambil menyalakan sebatang rokok filter di warung tepi kali, seeeppp

Jangan lupa kurban yah, kacian kaum "dhuafa" kampung badur dan aur tepi sungai deli yang saking kismin nya tidak sanggup beli beras sehingga terpaksa makan sabu tiap hari

Ada dokter yang jaga klinik di medan kota, komplen, dia dibayar flat 200k untuk 17 jam jaga klinik sementara putera p3p3k kampung badur dapat 250k malak parkir 3 jam an doank

bahkan APD sumbangan ketua ranting mamak, ternyata semuanya horror, ada yang sobek sendiri gaun pelindungnya waktu kerjain pasien, dan ada yang masker n95 nya walau sudah dilakban bagian atas, bawah mata hingga telinga, masih isa tiup lilin mati dalam jarak 30 cm

Tuh dokter2 dan bidan di puskesmas paling suwek, mereka bilang banyak APD sumbangan jadi sampah karena tidak aman, memberi "rasa aman palsu" /"false sense of security", dimana akhirnya justru malah lebih membahayakan (idem dengan wereng medan), bonus pasien mukapetak suka bohong kalau ditanya pernah riwayat perjalanan/kontak (angka antrian saja sering angka 9 dibalik jadi 6 oleh pasien petak)

Petak sumut adalah wabah yang sebenarnya buat bangsa dan negara ini






fatqurr dan 10 lainnya memberi reputasi
11
867
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan