- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Rizal Ramli Entenga Saja Cari Panggung di Tengah Pandemi Covid 19


TS
fajarbupati
Rizal Ramli Entenga Saja Cari Panggung di Tengah Pandemi Covid 19
Akhir-akhir ini di tengah upaya pemerintah dan masyarakat di Indonesia memerangi pandemi Covid 19, ada pihak-pihak yang malah nyinyir. Alih-alih memberikan jalan keluar, mereka ini malah mengkritisi tanpa upaya penyelesaian.
Bahkan sejumlah pihak terlihat dengan sukarela membuat hoax dan membagi-bagikan informasi yang menakutkan. Masyarakat yang tengah kalut dibuat semakin resah. Ibarantnya pandemi berubah menjadi cabin fever yang mencemaskan.
Kelakuan buruk seperti itu, celakanya tak hanya dibuat oleh masyarakat umum atau awam yang kurang mengerti bagaimana roda pemerintahan ini dijalankan. Bahkan banyak diantaranya yang sangat mengerti dan maklum bagaimana proses pengambilan keputusan di pusat pemerintahan dibuat.
Salah satu nyinyir yang tak berujung pada sebuah jalan keluar adalah cuitan Rizal Ramli di akun twitternya. Mantan Menteri Perekonomian era Presiden Gus Dur ini dengan enteng menyebut adanya begal digital. Tuduhan itu dialamatkan pada Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian saat ini.
Rizal Ramli memang bebas membuat cuitan. Namun sebagai seorang mantan menteri dan mengaku dirinya ekonom, apa pantas membuat kata-kata kasar yang menelanjangi Menko Perekonomian. Apalagi dengan dalil, bukti dan fakta yang tidak jelas. Sungguh tak elok, lantaran dirinya sendiri belum tentu bisa melakukan pekerjaan yang sama di tengah Pandemi Covid 19 ini.
Saat ini seluruh anak bangsa merasakan hal sama. Kekhawatiran bagaimana pandemi ini akan berakhir. Lalu seperti apa nanti bangsa ini menghadapi tantangan yang muncul berikutnya.
Saat ini PHK sudah bermunculan, UMKM kesulitan berproduksi, pedagang kecil susah berjualan dan segudang persoalan lain yang menghadang. Bangsa dan masyarakat perlu pertolongan nyata agar keluar dari masalah. Jadi jangan menambah masalah.
Upaya pemerintah memberikan bantuan sosial, program stimulus ekonomi hingga program kartu Prakerja patut dihargai. Memang itu semua tak menjamin negara ini segara lepas dari tumpukan persoalan. Namun Setidaknya mereka yang paham tidak membuat kegaduhan yang makin meresahkan masyarakat.
Figur seperti Rizal Ramli harus bisa memberikan opsi jalan keluar yang baik. Bukan justru sebaliknya mendiskreditkan orang lain seolah dirinya yang paling benar dan paling bersih.
Bukan hanya pada Rizal Ramli, namun juga kepada semua komponen bangsa yang selama ini hanya bisa mengkritisi, menyoal tanpa solusi nyata.
Mereka ibaratnya menari-nari di atas Perjuangan tenaga medis yang berjuang melawan virus corona. Mereka mencari panggung di atas penderitaan masyarakat yang gundah dan kelaparan.
Harus ada tobat politik yang muncul dari mereka yang merasa dirinya adalah tokoh bangsa. Lihat dan berkaca, apa saja yang sudah mereka berikan buat bangsa dan masyarakat di tengah Pandemi Covid 19.
https://indonews.id/artikel/29373/Ri...esejahteraan/
Bahkan sejumlah pihak terlihat dengan sukarela membuat hoax dan membagi-bagikan informasi yang menakutkan. Masyarakat yang tengah kalut dibuat semakin resah. Ibarantnya pandemi berubah menjadi cabin fever yang mencemaskan.
Kelakuan buruk seperti itu, celakanya tak hanya dibuat oleh masyarakat umum atau awam yang kurang mengerti bagaimana roda pemerintahan ini dijalankan. Bahkan banyak diantaranya yang sangat mengerti dan maklum bagaimana proses pengambilan keputusan di pusat pemerintahan dibuat.
Salah satu nyinyir yang tak berujung pada sebuah jalan keluar adalah cuitan Rizal Ramli di akun twitternya. Mantan Menteri Perekonomian era Presiden Gus Dur ini dengan enteng menyebut adanya begal digital. Tuduhan itu dialamatkan pada Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian saat ini.
Rizal Ramli memang bebas membuat cuitan. Namun sebagai seorang mantan menteri dan mengaku dirinya ekonom, apa pantas membuat kata-kata kasar yang menelanjangi Menko Perekonomian. Apalagi dengan dalil, bukti dan fakta yang tidak jelas. Sungguh tak elok, lantaran dirinya sendiri belum tentu bisa melakukan pekerjaan yang sama di tengah Pandemi Covid 19 ini.
Saat ini seluruh anak bangsa merasakan hal sama. Kekhawatiran bagaimana pandemi ini akan berakhir. Lalu seperti apa nanti bangsa ini menghadapi tantangan yang muncul berikutnya.
Saat ini PHK sudah bermunculan, UMKM kesulitan berproduksi, pedagang kecil susah berjualan dan segudang persoalan lain yang menghadang. Bangsa dan masyarakat perlu pertolongan nyata agar keluar dari masalah. Jadi jangan menambah masalah.
Upaya pemerintah memberikan bantuan sosial, program stimulus ekonomi hingga program kartu Prakerja patut dihargai. Memang itu semua tak menjamin negara ini segara lepas dari tumpukan persoalan. Namun Setidaknya mereka yang paham tidak membuat kegaduhan yang makin meresahkan masyarakat.
Figur seperti Rizal Ramli harus bisa memberikan opsi jalan keluar yang baik. Bukan justru sebaliknya mendiskreditkan orang lain seolah dirinya yang paling benar dan paling bersih.
Bukan hanya pada Rizal Ramli, namun juga kepada semua komponen bangsa yang selama ini hanya bisa mengkritisi, menyoal tanpa solusi nyata.
Mereka ibaratnya menari-nari di atas Perjuangan tenaga medis yang berjuang melawan virus corona. Mereka mencari panggung di atas penderitaan masyarakat yang gundah dan kelaparan.
Harus ada tobat politik yang muncul dari mereka yang merasa dirinya adalah tokoh bangsa. Lihat dan berkaca, apa saja yang sudah mereka berikan buat bangsa dan masyarakat di tengah Pandemi Covid 19.
https://indonews.id/artikel/29373/Ri...esejahteraan/
Diubah oleh fajarbupati 09-05-2020 15:36






yoh.asakura91 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
513
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan