- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Terus Pantau Aktivitas di Laut Cina Selatan


TS
747.400
Indonesia Terus Pantau Aktivitas di Laut Cina Selatan

Jakarta - Indonesia menegaskan akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan di tengah pandemi COVID-19. Indonesia mendorong semua pihak menahan diri dari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan.
Dalam konferensi pers virtualnya bersama media internasional, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia terus mengikuti perkembangan aktivitas di Laut Cina Selatan (LCS). Pemerintah Indonesia menyatakan prihatin atas situasi saat ini.
“Indonesia menyatakan keprihatinannya terkait situasi terkini di Laut Cina Selatan, yang mana berpotensi meningkatkan ketegangan di saat upaya kolektif global sangat dibutuhkan dalam melawan COVID-19,” kata Retno.
Menlu Retno Marsudi menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di LCS. “Termasuk memastikan kebebasan navigasi dan penerbangan, serta mendorong semua pihak untuk menghormati hukum internasional laut, khususnya Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982,” jelasnya.
Saat ini negosiasi kerangka Kode Etik (Code of Conduct, CoC) terkait isu LCS antara ASEAN dan Cina tengah ditunda karena pandemi COVID-19. Indonesia menyerukan semua pihak agar menahan diri dari segala tindakan yang dapat berpotensi menggerus rasa saling percaya dan meningkatkan ketegangan di Lkawasan.
“Indonesia percaya bahwa situasi kondusif di Laut Cina Selatan dapat mendukung jalannya proses negosiasi CoC. Maka dari itu, kami tetap berkomitmen untuk memastikan negosiasi CoC efektif, substantif, dan dapat terlaksana terlepas pandemi COVID-19,” kata Retno.
Cina siaga tinggi
Dilansir South China Morning Post, Pemerintah Cina menegaskan bahwa pihaknya berada dalam “siaga tinggi” untuk menjaga wilayah perairannya. Hal ini menyusul masuknya kapal-kapal milik AS ke wilayah LCS sebagai bentuk penolakan terhadap klaim ekspansif Cina.
Pihak AS menyatakan, kapal penjelajah USS Bunker Hill tengah melakukan “operasi kebebasan bernavigasi” di Kepulauan Spratly. Sehari sebelumnya kapal perusak USS Barry melakukan operasi serupa di Kepulauan Paracel Kedua wilayah tersebut merupakan titik panas sengketa teritorial antara Cina dengan negara-negara tetangganya.
Tak mau kalah, Cina lalu menggelar latihan kapal perang di wilayah Kepulauan Sparatly, dengan alasan meningkatkan kemampuan pengawalan terhadap kapal dagang Cina atas ancaman pembajakan.
Sebelumnya pada awal April, sebuah kapal penangkap ikan milik Vietnam tenggelam di perairan Kepulauan Paracel setelah ditabrak oleh Kapal Penjaga Pantai Cina. Selain itu, Cina mengirim kapal penelitian Haiyang Dizhi 8 di perairan sekitar. Kapal itu dilengkapi juga dengan persenjataan sebagai sarana keamanan.
https://amp.dw.com/id/indonesia-teru...tan/a-53351216
Kekuatan anggaran Militer Negara Negara Asia:
Indonesia: 108 Triliun
Singapura: 145 Triliun
Jepang: 713 Triliun
Korea Selatan: 522 Triliun
Korea Utara: 54 Triliun
China 3.500 Triliun
Malaysia: 71 Triliun
Amerika Serikat: 27.000 Triliun
saya pernah membaca di forum militer, sebenarnya Jepang sangat mampu menyamai anggaran militer china, namun dilarang oleh amerika serikat. Dan jepang pun mengurungkan niatnya.
Saya mau tanya, mengapa amerika melarang jepang membangun kekuatan militer? Apa sebabnya?
Diubah oleh 747.400 09-05-2020 08:04






fatqurr dan 19 lainnya memberi reputasi
20
1.7K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan