- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kepribadian Mistis


TS
rama19dan
Kepribadian Mistis
-Garis Keturunan Mistis-
Sebelum mulai perkenalkan, nama panggilan saya Mara, saya baru belajar menulis cerita jadi sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama dan tempat di alur cerita fiksi ini, yang masih terdapat banyak kekurangan..
So.. Enjoooy..
Perkenalkan nama saya Fay, seorang gadis belia yg ceria, ramah dan penyendiri tapi semua berubah setelah aku mendapat kado ulang tahun dari tante ku, entah kenapa tanpa sadar orang - orang disekitarku menjadi target incaran iblis pembunuh kir yang tidak lain adalah ayahku sendiri berikut kisahnya:
Chapter 1 : Kepribadian Terlarang
"Yeeaaaaah.. luluuuusss" teriak ku kencang setelah kurebut dengan cepat isi amplop pengumuman kelulusanku dari tangan paman ku begitu ia keluar ruang kelas.
Paman ali: "Selamat ya fay, ingat ini bukan akhir dari masa - masa belajarmu tapi ini baru langkah awal untuk mencapai segala cita - citamu, ayo kita pulang, di rumah tantemu sudah menyiapkan makanan lezat kesukaan kamu"
Suasana sekolah saat itu sangat heboh dan penuh rasa haru dan bahagia bercampur aduk di setiap sisi sekolah, tapi sudah sejak kelas satu sampai sekarang aku lulus SMA baik rapot kenaikan kelas atau kunjungan orang tua murid selalu paman ku yg mewakili orang tuaku, bahkan kami pun hidup terpisah.
Fay: "paman duluan aja nggak apa-apa, nanti fay pulang dengan oci aja, sekalian tadi dia minta temankan belanja"
Paman ali: "ya sudah, kalau begitu ajak juga ai tomboy itu kerumah ya, paman duluan ya, jangan pulang terlalu lama, tantemu sudah menyiapkan hidangan kesukaanmu jangan sampai dia marah, nanti kamu di kasi makanan kucing, hahaha" canda pamanku sambil menuju mobilnya dan beranjak pulang.
Oci: "faaaay, gimana hasilnya?" Teriak sahabatku dari gedung atas sekolah.
Fay: "aku cuman memberinya anggukan kepala disertai senyum terbaikku" kemudian membalasnya "kamuuu luluuus nggaaak" dengan nada tak kalah keras.
Oci: "aaaku kan yang ngasi kaaamu contekan masa akuuu nggaaak luluus, hahaa"
begitulah oci orangnya enerjik, pintar dan sangat cantik tapi sedikit tomboy, dengan seenaknya dia berteriak lantang dan membuatku malu, tapi cuman dialah sahabat terbaikku saat ini.
Suasana perlahan semakin sepi, satu persatu siswa dan siswi, guru dan orang tua murid pun pulang meninggalkan sekolah, tinggal lah kami berdua di dalam kelas yang memang sengaja kami tunggu.
Di sudut bangku kelas tempat kami biasa duduk saat sekolah sehari - hari, di keheningan ini kami saling berpandangan dan tersenyum.
Oci: "ingat kan perjanjian kita sayang, kalau kita lulus dari sekolah ini sebelum meninggalkan ruangan kelas ini untuk selamanya kita akan bercinta disini untuk yang terakhir"
Fay: "iya sayang tentu aku ingat janji kita, bahkan kamu nggak sadar kan, di balik sweter, rok dan seragam ini aku udah lepas dalaman aku loh, hehee"
Oci: "hah sejak kapan!, kamu memang paling pinter bikin aku semangat sayang" sambil sedikit menyenggol area sensitifku, untuk memastikannya.
Ya hubungan terlarang ku dengan oci memang sudah sejak dari kelas dua SMA semua terjadi begitu saja entah apa yang salah dengan kepribadian kami berdua. Yang jelas kamu berdua sama - sama dari keluarga yang broken home.
Baru saja oci memeluku dan akan melumat bibirku tiba - tiba handphone ku berbunyi keras, begitu kulihat di layar ternyata tante ku, "sebentar sayaang, tante lida telfon", menghentikan semua tindakan kami.
Tante lida: "faaaay jam berapa kamu ini mau pulang, ini makanan kamu keburu dingin, tante udah capek - capek masak malah nggak kamu makan, nyesel tante masak ini buang-buang waktu ajaaa,kamu dimana si ini, mana om kamu udah keburu tiduuur nanti ini"
Fay: "iyaa iyaaa tante,hehee ini nemankan oci belanja sebentar abis itu langsung pulang kok"
Tante lida: "yaudah cepat yaaa, ajak juga si tomboy ke rumah ya, daah" tuuuuut telfon pun di putuskannya
Oci menatap mataku dalam sambil tersenyum dia bilang, "kita lanjut nanti lagi aja ya sayang, "kenapa" tanyaku, "nanti kamu dikasi makanan kucing lagi sama tante lida, hehe" dan di tutup dengan sebuah kecupan di kening, oci pun melepaskan pelukannya "ayo kita pulang, aku juga udah laper ni"
Aku terdiam sejenak melihat tingkah oci, "hmmm ya udah deh, ayo kita pulang kamu sama aja kayak om ali selalu nakutin aku dengan alasan tante mau ngasi makan kucing, males ah" sambil kami berjalan meninggalkan ruang kelas.
Oci: "hehee jangan cemberut dong, ntar cepat tua lo hehee"
Fay: "yeee, ci temanin ke wc bentar y aku nggak enak nih, agak risih"
Oci: "salah sendiri kenapa dilepas,hehee, ya udah hayo tp cepat ya, nnti ketawan penjaga sekolah lo soalny udah mulai sore ni."
Fay: "sialan, udah ah jangan nakutin lagi dong" , Kami pun melanjutkan obrolan, candaan dengan sidikit curi - curi keromantisan yang terlarang ini sambil bergegas meninggalkan sekolah dan segera menuju rumah untuk jamuan makan tante lida.
-Bersambung-
Sebelum mulai perkenalkan, nama panggilan saya Mara, saya baru belajar menulis cerita jadi sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesamaan nama dan tempat di alur cerita fiksi ini, yang masih terdapat banyak kekurangan..
So.. Enjoooy..
Perkenalkan nama saya Fay, seorang gadis belia yg ceria, ramah dan penyendiri tapi semua berubah setelah aku mendapat kado ulang tahun dari tante ku, entah kenapa tanpa sadar orang - orang disekitarku menjadi target incaran iblis pembunuh kir yang tidak lain adalah ayahku sendiri berikut kisahnya:
Chapter 1 : Kepribadian Terlarang
"Yeeaaaaah.. luluuuusss" teriak ku kencang setelah kurebut dengan cepat isi amplop pengumuman kelulusanku dari tangan paman ku begitu ia keluar ruang kelas.
Paman ali: "Selamat ya fay, ingat ini bukan akhir dari masa - masa belajarmu tapi ini baru langkah awal untuk mencapai segala cita - citamu, ayo kita pulang, di rumah tantemu sudah menyiapkan makanan lezat kesukaan kamu"
Suasana sekolah saat itu sangat heboh dan penuh rasa haru dan bahagia bercampur aduk di setiap sisi sekolah, tapi sudah sejak kelas satu sampai sekarang aku lulus SMA baik rapot kenaikan kelas atau kunjungan orang tua murid selalu paman ku yg mewakili orang tuaku, bahkan kami pun hidup terpisah.
Fay: "paman duluan aja nggak apa-apa, nanti fay pulang dengan oci aja, sekalian tadi dia minta temankan belanja"
Paman ali: "ya sudah, kalau begitu ajak juga ai tomboy itu kerumah ya, paman duluan ya, jangan pulang terlalu lama, tantemu sudah menyiapkan hidangan kesukaanmu jangan sampai dia marah, nanti kamu di kasi makanan kucing, hahaha" canda pamanku sambil menuju mobilnya dan beranjak pulang.
Oci: "faaaay, gimana hasilnya?" Teriak sahabatku dari gedung atas sekolah.
Fay: "aku cuman memberinya anggukan kepala disertai senyum terbaikku" kemudian membalasnya "kamuuu luluuus nggaaak" dengan nada tak kalah keras.
Oci: "aaaku kan yang ngasi kaaamu contekan masa akuuu nggaaak luluus, hahaa"
begitulah oci orangnya enerjik, pintar dan sangat cantik tapi sedikit tomboy, dengan seenaknya dia berteriak lantang dan membuatku malu, tapi cuman dialah sahabat terbaikku saat ini.
Suasana perlahan semakin sepi, satu persatu siswa dan siswi, guru dan orang tua murid pun pulang meninggalkan sekolah, tinggal lah kami berdua di dalam kelas yang memang sengaja kami tunggu.
Di sudut bangku kelas tempat kami biasa duduk saat sekolah sehari - hari, di keheningan ini kami saling berpandangan dan tersenyum.
Oci: "ingat kan perjanjian kita sayang, kalau kita lulus dari sekolah ini sebelum meninggalkan ruangan kelas ini untuk selamanya kita akan bercinta disini untuk yang terakhir"
Fay: "iya sayang tentu aku ingat janji kita, bahkan kamu nggak sadar kan, di balik sweter, rok dan seragam ini aku udah lepas dalaman aku loh, hehee"
Oci: "hah sejak kapan!, kamu memang paling pinter bikin aku semangat sayang" sambil sedikit menyenggol area sensitifku, untuk memastikannya.
Ya hubungan terlarang ku dengan oci memang sudah sejak dari kelas dua SMA semua terjadi begitu saja entah apa yang salah dengan kepribadian kami berdua. Yang jelas kamu berdua sama - sama dari keluarga yang broken home.
Baru saja oci memeluku dan akan melumat bibirku tiba - tiba handphone ku berbunyi keras, begitu kulihat di layar ternyata tante ku, "sebentar sayaang, tante lida telfon", menghentikan semua tindakan kami.
Tante lida: "faaaay jam berapa kamu ini mau pulang, ini makanan kamu keburu dingin, tante udah capek - capek masak malah nggak kamu makan, nyesel tante masak ini buang-buang waktu ajaaa,kamu dimana si ini, mana om kamu udah keburu tiduuur nanti ini"
Fay: "iyaa iyaaa tante,hehee ini nemankan oci belanja sebentar abis itu langsung pulang kok"
Tante lida: "yaudah cepat yaaa, ajak juga si tomboy ke rumah ya, daah" tuuuuut telfon pun di putuskannya
Oci menatap mataku dalam sambil tersenyum dia bilang, "kita lanjut nanti lagi aja ya sayang, "kenapa" tanyaku, "nanti kamu dikasi makanan kucing lagi sama tante lida, hehe" dan di tutup dengan sebuah kecupan di kening, oci pun melepaskan pelukannya "ayo kita pulang, aku juga udah laper ni"
Aku terdiam sejenak melihat tingkah oci, "hmmm ya udah deh, ayo kita pulang kamu sama aja kayak om ali selalu nakutin aku dengan alasan tante mau ngasi makan kucing, males ah" sambil kami berjalan meninggalkan ruang kelas.
Oci: "hehee jangan cemberut dong, ntar cepat tua lo hehee"
Fay: "yeee, ci temanin ke wc bentar y aku nggak enak nih, agak risih"
Oci: "salah sendiri kenapa dilepas,hehee, ya udah hayo tp cepat ya, nnti ketawan penjaga sekolah lo soalny udah mulai sore ni."
Fay: "sialan, udah ah jangan nakutin lagi dong" , Kami pun melanjutkan obrolan, candaan dengan sidikit curi - curi keromantisan yang terlarang ini sambil bergegas meninggalkan sekolah dan segera menuju rumah untuk jamuan makan tante lida.
-Bersambung-
Diubah oleh rama19dan 09-05-2020 04:47






nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
746
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan