- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Selama Ini, Tiongkok Ternyata 'Tolak' Permintaan WHO untuk Selidiki Asal Corona
TS
suryahendro
Selama Ini, Tiongkok Ternyata 'Tolak' Permintaan WHO untuk Selidiki Asal Corona
Judul asli kepanjangan:
Selama Ini, Tiongkok Ternyata 'Tolak' Permintaan WHO untuk Selidiki Asal Muasal Corona
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Tiongkok menolak permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan virus corona baru (COVID-19).
Diketahui, penyelidikan tersebut dilakukan untuk mengetahui asal muasal COVID-19 yang kini menyebar hingga ke 210 negara di seluruh dunia.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Sky News, perwakilan WHO untuk Tiongkok, dr. Gauden Galea mengonfirmasi bahwa belum ada ajakan dari Tiongkok terkait penyelidikan COVID-19.
"Kami tahu bahwa beberapa penyelidikan nasional sedang terjadi tetapi pada tahap ini kami belum diundang untuk bergabung," ujar dr. Gauden.
Menurut dr. Gauden, asal muasal COVID-19 sangat penting lantaran dapat dipelajari di masa yang akan datang.
"WHO telah membuat permintaan penyelidikan komisi kesehatan dan otoritas Tiongkok. Asal usul virus sangat penting karena dapat dipelajari," ujarnya.
Dr. Gauden mengatakan, dengan mengetahui asal muasal virus, pandemi seperti ini tidak akan terulang lagi.
"Prioritasnya adalah kita perlu tahu sebanyak mungkin untuk mencegah terulangnya hal ini," ungkapnya.
Pemerintah Australia juga mengatakan, penyelidikan COVID-19 harus dilakukan secara independen dan diperlihatkan kepada publik.
Bahkan, penyelidikan tersebut pun sudah disarankan oleh negara-negara dari kelompok Uni Eropa.
Menanggapi hal tersebut, Tiongkok mengaggap bahwa penyelidikan terhadap COVID-19 seharusnya hanya diketahui oleh para ilmuwan.
Dr. Gauden menyebut, WHO belum dapat menyelidiki log dari dua laboratorium yang berkemungkinan menjadi tempat asal usul COVID-19.
Laboratorium-laboratorium tersebut di antaranya berada di Institut Virologi Wuhan dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Wuhan.
Menurut dr. Gauden, laporan-laporan kegiatan di laboratorium tersebut juga dapat membantu mengungkapkan asal muasal COVID-19.
Sementara itu, saat ini WHO di Tiongkok tengah mempelajari pencegahan lebih lanjut untuk pandemi COVID-19.
Pasalnya, pandemi sudah bisa dikendalikan dan lockdown di Tiongkok pun sudah tidak diberlakukan.
Dr. Gauden menambahkan, kendati kondisi di Tiongkok sudah mulai membaik, namun vaksin untuk COVID-19 masih belum ditemukan.
"Fakta bahwa kita belum memiliki vaksin untuk virus corona, kita tidak boleh membuat kesalahan.
Pandemi COVID-19 sendiri sudah menginfeksi lebih dari 3,2 juta orang di seluruh dunia.
Dari total kasus keseluruhan, 234.074 di antaranya meninggal dunia dan 1.039.179 lainnya sudah dinyatakan sudah sembuh
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...orona?page=3
FAKTA TERUNGKAP LAGI..
WHO Tidak diberi ijin untuk menyelidiki.
JELAS SEKALI CHINA TIDAK TRANSPARAN.
Wajar saja Australia, amerika, eropa minta penyelidikan.
China Takut apabila kejadian memang BENAR berawal dari lab wuhan.
Sekalian bersih-bersihin barbuk. who knows..
Selama Ini, Tiongkok Ternyata 'Tolak' Permintaan WHO untuk Selidiki Asal Muasal Corona
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Tiongkok menolak permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penyelidikan virus corona baru (COVID-19).
Diketahui, penyelidikan tersebut dilakukan untuk mengetahui asal muasal COVID-19 yang kini menyebar hingga ke 210 negara di seluruh dunia.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Sky News, perwakilan WHO untuk Tiongkok, dr. Gauden Galea mengonfirmasi bahwa belum ada ajakan dari Tiongkok terkait penyelidikan COVID-19.
"Kami tahu bahwa beberapa penyelidikan nasional sedang terjadi tetapi pada tahap ini kami belum diundang untuk bergabung," ujar dr. Gauden.
Menurut dr. Gauden, asal muasal COVID-19 sangat penting lantaran dapat dipelajari di masa yang akan datang.
"WHO telah membuat permintaan penyelidikan komisi kesehatan dan otoritas Tiongkok. Asal usul virus sangat penting karena dapat dipelajari," ujarnya.
Dr. Gauden mengatakan, dengan mengetahui asal muasal virus, pandemi seperti ini tidak akan terulang lagi.
"Prioritasnya adalah kita perlu tahu sebanyak mungkin untuk mencegah terulangnya hal ini," ungkapnya.
Pemerintah Australia juga mengatakan, penyelidikan COVID-19 harus dilakukan secara independen dan diperlihatkan kepada publik.
Bahkan, penyelidikan tersebut pun sudah disarankan oleh negara-negara dari kelompok Uni Eropa.
Menanggapi hal tersebut, Tiongkok mengaggap bahwa penyelidikan terhadap COVID-19 seharusnya hanya diketahui oleh para ilmuwan.
Dr. Gauden menyebut, WHO belum dapat menyelidiki log dari dua laboratorium yang berkemungkinan menjadi tempat asal usul COVID-19.
Laboratorium-laboratorium tersebut di antaranya berada di Institut Virologi Wuhan dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Wuhan.
Menurut dr. Gauden, laporan-laporan kegiatan di laboratorium tersebut juga dapat membantu mengungkapkan asal muasal COVID-19.
Sementara itu, saat ini WHO di Tiongkok tengah mempelajari pencegahan lebih lanjut untuk pandemi COVID-19.
Pasalnya, pandemi sudah bisa dikendalikan dan lockdown di Tiongkok pun sudah tidak diberlakukan.
Dr. Gauden menambahkan, kendati kondisi di Tiongkok sudah mulai membaik, namun vaksin untuk COVID-19 masih belum ditemukan.
"Fakta bahwa kita belum memiliki vaksin untuk virus corona, kita tidak boleh membuat kesalahan.
Pandemi COVID-19 sendiri sudah menginfeksi lebih dari 3,2 juta orang di seluruh dunia.
Dari total kasus keseluruhan, 234.074 di antaranya meninggal dunia dan 1.039.179 lainnya sudah dinyatakan sudah sembuh
https://www.pikiran-rakyat.com/inter...orona?page=3
FAKTA TERUNGKAP LAGI..
WHO Tidak diberi ijin untuk menyelidiki.
JELAS SEKALI CHINA TIDAK TRANSPARAN.
Wajar saja Australia, amerika, eropa minta penyelidikan.
China Takut apabila kejadian memang BENAR berawal dari lab wuhan.
Sekalian bersih-bersihin barbuk. who knows..
tepsuzot memberi reputasi
1
810
9
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan