- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru


TS
delia.adel
[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru
Spoiler for editan photo:
![[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru](https://s.kaskus.id/images/2020/05/07/10515989_202005070639470884.png)
Dear Ramadan, apa kabarnya bumiku?
Quote:
Ilustrasi Bumiku saat Ramadan :
Bumiku, ya ramadan. Dia semakin tua saja. Wajahnya sudah banyak mengalami keriput di sana dan di sini, tersebab unsur-unsur hara untuk kehidupannya sudah mulai menipis. Tubuhnya tidak stabil, dengan pergantian cuaca yang tidak bisa diperhitungkan. Bahkan udara yang keluar sudah tidak lagi murni.
Bahkan para hewan menjadi penyebab penyebaran sebuah penyakit, yang membuat banyak manusia ketakutan, bahkan untuk berinteraksi dan berkomunikasi sekalipun. Selalu ada jarak untuk membuat ramadan kali ini tidak menjadi sesuatu yang berbeda.
Hun, datanglah kembali memenuhi panggilan alam agar langitku masih menciptakan biru.
_______@@@@@@@__________
Namun demikian halnya ...
Terkadang Bumi juga punya amarah dan memuntahkan emosi. Namun tetap saja tidak membuat sesuatu berjalan dengan baik setelah marah itu mereda. Bahkan kupikir, semakin berumur saja bumi ini dengan keriputnya yang semakin banyak bermunculan.
Dan apabila perubahan dari beberapa sektor dari sudut bumi, tidak jua ditemukan solusi, bahkan tingkat kerusakan semakin parah. Maka entah bagaimana nantinya Bumiku akan menciptakan segala cuaca.
Jika kuperbincangkan masalah iklim saja, membuat mata hanya bisa mengeluarkan cairan bening, kemudian berkata, "kupasrahkan segalanya di atas tangan takdir Bumiku."
Mungkin saja pada akhirnya semuanya akan benar-benar menjadi sebuah kehancuran pada siklus yang dinamakan akhir zaman, masyaallah!
Yang akan terjadi maka akan terjadi sesuai dengan ketentuan takdir.
____________&&&&&&&&&__________
Dear bumiku ...
Demi langit yang masih berwarna biru ini, Aku memahami benar bahwa kesemuanya ini, adalah kerena banyak tangan-tangan manusia, yang telah membuat bumi menangis, marah atau mungkin saja membenci semua kelakuan dari sebagian penghuni semesta, yang teledor dan tidak ramah lingkungan, hingga membuat keadaan menjadi sangat tidak baik untuk kesehatan.
Padahal sudah banyak peneguran yang terjadi, namun tetap saja perbaikan untuk tubuh bumi tidak juga pernah dikondisikan dengan baik. Masih saja ditemukan banyak manusia-manusia yang merusak keseimbangan alam. Bahkan pemanasan global telah banyak melukai tubuhmu, bumiku.
_______________@@@@@@@__________
Ya ramadan! Untung saja Langit masih berwana biru.
Namun ...
Dari sisi kebaikan seribu bulan yang mempersembahkan lima Jumat dalam satu bulan ini, aku berharap kepada kesempatan, untuk inilah aku menghaturkan segala dedoa. Untuk perbaikan bumiku, agar terhubung dengan kebaikannya untuk menjadi stabil. Walaupun sangat tipis untuk sebuah kata sempurna.
__________________
Namun ...
Bisakah keberkahan yang datang untuk kali ini, pada saat ketepatan ramadan yang datang dibulan ini, yang bahkan sangat bertepatan dengan skandal virus Corona, bisa membuat sebuah perubahan, terutama kepada hati para hamba-hamba yang kemudian terketuk, lalu menyadari betapa selama ini telah meminjam tubuh bumi untuk meramaikan ruangan semesta ini dengan gratis. Namun lupa untuk mensyukurinya dengan baik.
Dan di saat detik-detiknya PSBB dengan segala aturan-aturan social distancing inilah, mari merenungkan segalanya, dari berbagai aspek kehidupan untuk memperbaiki segala hal. Terutama pencemaran kepada lingkungan yang tidak ada habis-habisnya diperbincangkan.
Agar terciptanya sebuah perubahan kepada lahan yang dipijak, setidaknya menjadikan tempat hunian menjadi tempat paling nyaman. Tersebab selama masa social distancingkita bisa berbuat sesuatu kepada alam dan semesta.
kepada ramadan yang paling damai dan sejahtera ini, marilah mulai memperbaiki segala amalan ibadah, keperdulian kepada alam semesta, juga terhadap sesama makhluk hidup, yang sama-sama mendiami alam semesta raya ini.
Marilah menjaga bahasa pengertian, untuk kembali meramaikan pasar dunia, dengan keadaan yang sudah memiliki kesadaran, atas lingkungan di sekitarnya, yang mana dimulai tentunya dari lingkungan rumah kita sendiri.
_____________@@@@@@@______
Dear ramadan ...
Aku yakin pesonamu mampu menghipnotis banyak manusia untuk melakukan perubahan. Maka dari itu diantara sujudku yang paling basah, memohonkan kestabilan bumi dan lingkungan sekitarnya agar damainya kembali dirasakan lagi. Demi langit yang masih berwarna biru.
Aaamiiiin aaamiiiin aaamiiiin ....
Curhatan Prosa
Delia
Delia
Quote:
![[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru](https://s.kaskus.id/images/2020/05/07/10515989_202005070853120487.png)
![[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru](https://s.kaskus.id/images/2020/05/07/10515989_202005070853160491.png)
![[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru](https://s.kaskus.id/images/2020/05/07/10515989_202005070853190514.png)
![[COC_RAMADAN_2020]Suratku Teruntuk Ramadan, Saat Langit Masih Berwarna Biru](https://s.kaskus.id/images/2020/05/07/10515989_202005070853220573.png)
Diubah oleh delia.adel 07-05-2020 08:53






nona212 dan 42 lainnya memberi reputasi
43
2.8K
Kutip
319
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan