Halo agan/sista semua, selamat datang di thread saya di @caesarpratama. Hari ini (07/05/2020) tampaknya lagi rame nih bahas masalah telur infertil. Nah, saya mau bagi sedikit tips untuk membedakan jenis-jenis telur ayam gan/sist, oke silahkan di simak ya ...

1. Telur Konsumsi



Ini jenis telur yang paling umum kita jumpai di pasar gan/sist. Telur ini dihasilkan dengan ayam yang berwarna cokelat atau yang biasa disebut ayam horn, yang putih itu ayam pedaging gan/sist. Jadi tu ayam emang tercipta untuk bertelur seumur hidupnya.

Nah, agan/sista tau gak, kalo ayam petelur bisa bertelur tanpa dibuahi ayam jantan? Lha kok bisa?! Sebenernya nih, bukan cuma ayam petelur aja yang begini, ayam betina lain juga bertelur sendiri, bahkan manusia juga kok.



Setiap bulan perempuan mengalami siklus yang disebut menstruasi. Siklus tersebut adalah pembaruan terhadap sel telur, nah karena tidak kunjung dibuahi, maka sel telur tersebut hancur dan luruh. Cuma bedanya kalo ayam gak akan luruh, karena memiliki cangkang, jadi bakal keluar begitu aja sebagai telur.

Terus cara mengenali itu telur konsumsi atau bukan gimana? Pertama harganya, kalo di kota saya tinggal, harganya 2 ribu perbutir. Kedua telurnya lebih besar dari telur ayam kampung. Ketiga telur konsumsi bisa tahan sampai 20 hari bahkan 1 bulan.

2. Telur Ayam Kampung



Telur ayam kampung itu gan/sist, adalah telur yang didapat dari ayam yang diberi makan secara alami tanpa bahan kimia, mungkin dia makan jagung, beras, serangga dsb. Jadi gak ada suntik-suntik hormon di ayam ini, atau pemberian vitamin, ya seharusnya begitu sih.

Ciri-cirinya, pertama berwarna putih. Kedua ukurannya kecil. Ketiga harganya mahal, kalo di tempat ane bisa 3 - 4 ribu perbutir, yang mahal itu yang biasanya di klaim sebagai ayam peliharaan sendiri, maksudnya orang yang jual ini bukan peternak skala besar, jadi dia menjamin ayamnya tanpa suntik dan vitamin.

Mungkin agan juga suka :


3. Telur Ayam Infertil

Sebenarnya telur ini sama aja modelnya ama telur ayam horn, ukuranya juga. Cuman yang membedakan, telur ini awal keberadaanya adalah untuk ditetaskan. Telur ini tercipta dari betina yang memang dibuahi ayam jantan. Namun dalam perkembanganya, setelah telur ini dimasukan ke ruang penetasan selama 18 hari, ternyata didapati telur ini tidak memiliki embrio, karena itu ia disebut telur infertil (yang isi embrio disebut fertil).

Telur ini sudah dilarang peredaranya oleh pemerintah, karena memiliki kualitas telur yang rendah.

Tapi telur ini sebenarnya tidak berbahaya kok, hanya saja kualitasnya rendah.



Untuk membedakanya dari telur lain, pertama karena bentuknya sama saja seperti telur ayam horn, maka yang paling bisa menjadi indikator adalah harganya. Harganya itu gan/sist bisa murah banget, bahkan bisa dibawah 50 persen dari telur biasa. Kedua, kuning telurnya lebih pucat. Ketiga telurnya cepat busuk, rata-rata hanya bisa bertahan satu minggu.



Oke deh, itu dia info yang bisa saya bagi, sampai jumpa ...



Agan juga bisa menemui saya disini :