- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Nusa Tenggara Barat
Tiga cara untuk untuk menyembuhakan hati


TS
indra1684
Tiga cara untuk untuk menyembuhakan hati

Indra maulana, dompu (NTB). Islam itu indah
Tiga Cara Untuk Menyembuhkan Hati
Ibnul Qayyim, dengan tetap berpegang pada al-Quran dan hadits, menyebutkan tiga cara untuk menyembuhkan hati, yaitu:
1. Hifzhul Quwwah, atau memelihara kekuatan dan kondisi hati.
Cara ini dapat dilakukan dengan sering ibadah dan beramal shaleh, seperti berdzikir, membaca al-Quran dan meresapi maknanya, serta belajar ilmu agama.
2. Al Himyatu ‘Anil Mu’dzi, yaitu menghindarkan hati dari penyakit lain.
Dapat dilakukan dengan cara menjauhi perbuatan dosa, maksiat, dan perbuatan menyimpang lain.
3. Istifragul Mawaaddil Faasidah,
yaitu membersihkan noda – noda di hati akibat perbuatan yang lalu. Dapat dilakukan dengan cara beristighfar dan bertaubat dengan sungguh – sungguh.
Biasanya, akan terasa berat di awal usaha, namun hal ini adalah proses untuk menguji kesungguhan dan kesabaran. Setelah semua itu terlewati, Insyaa Allaah, Allah akan memberi taufik dan hidayah-Nya untuk hamba – hamba-Nya yang berusaha.
Besar kecilnya hidayah yang Allah berikan, tergantung dari sejauh mana seorang hamba bisa bersabar dan bersungguh – sungguh dalam mencari ridho di jalan-Nya. Hal ini sesuai dengan komentar Imam Ibnu Qayyim Al Jauziiyyah atas Surat al-‘Ankabuut ayat 69.
وَالذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِن اللهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Bacaan surat al-‘Ankabuut ayat 69
“wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama’al-muḥsinīn.”
Terjemahan Arti surat al-‘Ankabuut ayat 69
“(Dalam ayat ini) Allah menggandengkan hidayah (dari-Nya) dengan perjuangan dan kesungguhan (manusia), maka orang yang paling sempurna (mendapatkan) hidayah dari Allah adalah orang yang paling besar perjuangan dan kesungguhannya”.
Hadits shahih Imam Muslim dan lainnya, dari Abu Huraira, Rasulullah bersabda, “Dunia ini adalah penjara (bagi) orang yang beriman dan surga (bagi) orang kafir”.
Inti tafsir hadits tersebut oleh Ibnul Qayyim adalah sebahagia apapun orang beriman di dunia, tetap akan menjadi penjara baginya, jika dibandingkan dengan besarnya balasan berupa kebaikan dan kenikmatan yang akan diterima di akhirat. Dan sengsara apapun orang kafir di dunia, akan menjadi surga dibanding dengan balasan berupa kepedihan yang akan diterima di akhirat nanti.
Tafsir di atas juga pernah terjadi pada ulama ahli hadits, Al Hafiz Ibnu Hajar Al ‘Asqalaani, dengan seorang Yahudi yang kondisinya memprihatinkan. Singkat cerita, seorang Yahudi ini akhirnya memutuskan untuk menganut agama Islam.
Penulis :
Indra maulana
Dompu, NTB 06-Mei-2020
Diubah oleh indra1684 09-05-2020 01:09






dandymakibo dan 3 lainnya memberi reputasi
4
582
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan