

TS
Kokonata
3 Sosok Gentayangan dalam Suatu Permasalah, Agan Sista yang Mana?

Seorang teman bernama A sering sekali mengeluh di media sosial. Tiap hari ada saja keluhan dan kritiknya. Si A melempar kritik kepada sesama warganet atau para selebritas. Bahkan pemerintah dalam negeri dan luar negeri pun sering mendapat kritik pedasnya..
Saya sering merasa tidak nyaman jika status A tanpa sengaja terbaca. Maka saya mengaktifkan mode snooze selama 30 hari terhadap akun A. Kenapa tidak berhenti mengikuti akunnya saja? Saya merasa tetap perlu menjalin relasi dengan A..
Satu teman lainnya si B. Dia sering menggelar diskusi jarak jauh dengan akademisi dan selebritas. B menggunakan aplikasi seperti Zoom dan sejenisnya untuk berbagi solusi berbagai masalah. B memang seorang akademisi. Dia paham secara teori, mungkin praktiknya juga, bagaimana cara menyelesaikan masalah.

Satu orang lainnya C, tidak bisa dibilang teman sebenarnya. Saya tahu dan kenal dia, namun dia belum kenal dan belum tahu dengan saya. Pertemuan saya dengan C di satu pelatihan internal. Saya peserta, C pelatih. C memiliki banyak pengalaman menmepati berbagai posisi di perusahaan. Satu yang saya kagumi dari C, dia menempuh pendidikan tinggi ilmu teknik seperti saya, namun mengenyam pendidikan agama Islam sehingga layak disebut ustad juga.
Usia C memang sudah sepuh. Dia senang sekali berbagi pengalaman dan banyak hal pada siapa saja. Berbeda dengan B yang memberikan solusi, C cenderung menstimulasi orang untuk menemukan peluang bahkan di masa sulit seperti pandemi covid19 saat ini. Dibayar atau tidak, bukan masalah. Soal kenikmatan dunia, C sepertinya sudah tidak ambil pusing lagi.
Sosok A, B, dan C, saya pikir perwujudan orang kalimat bijak berikut:
Quote:
Quote:
A kerap membahas masalah remeh temeh dan problematika mancenegara yang justru membuat masalah itu terlihat pelik. Emosi negatif tersirat dari kata-kata yang dirangkainya. Apakah kebutuhan curcol A di dunia nyata kurang terpenuhi? Bisa jadi.
Saya cukup banyak menemukan pengumpat dan pengeluh seperti A di media sosial. A sosok dari orang kerdil yang meributkan masalah sehingga membuat masalah baru. Terkadang saya memberi komentar untuk menenangkan A selain berdoa agar A diberikan hidayah oleh-Nya.
Sosok B sering kita temukan di kampus-kampus juga acara bincang-bincang masalah televisi swasta. Mereka memberikan solusi. Kita dapat menerima dan melaksanakan solusinya atau menganggapnya angin lalu. B merupakan orang besar yang selalu mencari solusi.

Bukan salah menjadi orang besar seperti B. Kita juga memerlukannya. Namun sosok-sosok seperti orang jenius C idealnya lebih banyak. Harus lebih banyak dari sosok pengumpat dan pengeluh. Setiap masalah yang timbul akan terasa mudah mengatasinya bersama orang-orang jenius spiritual.
Sumber
foto dari Freepik.com (user14996962 foto Lilin)
Diubah oleh Kokonata 06-05-2020 14:32
0
245
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan