- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Film Pendek Lebaran Masa Lalu Ini Terjadi Sekarang, Orang Tua Menunggu Anaknya! Sedih


TS
masnukho
Film Pendek Lebaran Masa Lalu Ini Terjadi Sekarang, Orang Tua Menunggu Anaknya! Sedih

Iklan zaman dulu ini nampaknya akan terjadi di tahun pandemi corona ini!
Orang tua menunggu anak-anaknya mudik lebaran
Orang tua menunggu anak-anaknya mudik lebaran
Selamat pagi Agan dan Sista, jumpa lagi dengan masnukho dengan thread terbaru dan terhangat.
Tidak terasa hari ini kita telah menginjakan kaki di puasa yang ke 13 hari,12 hari sudah kita lalui bersama perjuangan menghadapi hawa nafsu, lapar dan dahaga. 17 hari sisa waktu kita berjuang menahan semuanya, dan akan menemui masa kemenangan yaitu bulan Syawal Idul Fitri 1441 hijriah.
Sedikit demi sedikit dosa kita terkikis karena telah melalui banyak rintangan, kembali suci moment paling mengesankan. Bertemu keluarga silaturahmi saling maaf memaafkan itu sangat indah dan penuh kenangan.
Iya, hanya kenangan....
Tahun ini kita semua tidak dapat menjalankan momentum lebaran bersama keluarga, keadaan saat ini sangat tidak mendukung untuk kita melakukan tradisi halal bi halal dan silaturahmi.
Masa dimana yang muda meminta maaf kepada yang tua dan yang tua memaafkan yang muda tidak lagi dapat terlaksana dengan tatap muka, hanya bisa menggunakan sambungan telepon saja.
Tidak terasa hari ini kita telah menginjakan kaki di puasa yang ke 13 hari,12 hari sudah kita lalui bersama perjuangan menghadapi hawa nafsu, lapar dan dahaga. 17 hari sisa waktu kita berjuang menahan semuanya, dan akan menemui masa kemenangan yaitu bulan Syawal Idul Fitri 1441 hijriah.
Sedikit demi sedikit dosa kita terkikis karena telah melalui banyak rintangan, kembali suci moment paling mengesankan. Bertemu keluarga silaturahmi saling maaf memaafkan itu sangat indah dan penuh kenangan.
Iya, hanya kenangan....
Tahun ini kita semua tidak dapat menjalankan momentum lebaran bersama keluarga, keadaan saat ini sangat tidak mendukung untuk kita melakukan tradisi halal bi halal dan silaturahmi.
Masa dimana yang muda meminta maaf kepada yang tua dan yang tua memaafkan yang muda tidak lagi dapat terlaksana dengan tatap muka, hanya bisa menggunakan sambungan telepon saja.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, sejak adanya pandemi virus corona yang menyebar ke seluruh penjuru dunia semua hal saat ini dibatasi.
Kehidupan seolah-olah dalam kekangan dan kurungan, semua kebiasaan tidak lagi menjadi kebiasaan.
Keluar rumah tanpa alasan darurat tak diperbolehkan, bekerja dirumah diwajibkan, sekolah diliburkan, semua ketat dengan aturan.
Tradisi mudik lebaran saat ini juga dilarang, demi keamanan dan keselamatan.
Keselamatan banyak orang pastinya, karena virus corona sangat cepat penyebarannya.
Mau tidak mau kita harus menaati perintah dan himbauan yang telah ditetapkan. Suka tidak suka kita semua harus mengikuti aturan.
Meskipun dampaknya lebaran tahun ini kita akan mengalami kesedihan yang teramat dalam, sebab tidak bisa berkumpul bersama orang tua dan sahabat untuk saling bermaaf-maafan.
Nampaknya kejadian ini wujud bentuk nyata dari sebuah iklan di masa lalu.
Dimana iklan itu menunjukan suasana lebaran yang berbeda.
Lebaran orang tua tanpa anak dan cucu karena anak dan cucunya tidak bisa pulang mudik terhalang dengan pekerjaan.
Bedanya kali ini bukan karena pekerjaan, melainkan karena ujian kehidupan.
Saat melihat video iklan ini tidak terasa air mata mengalir, meski agan TS lebaran dirumah bersama orang tua namun ane merasa sedih dengan apa yang dialami teman-teman yang saat ini merantau dan tidak bisa pulang mudik.
Bukan niat hati ingin mengajak untuk bersedih, melainkan untuk mengajak kita semua menyadari arti indahnya kebersamaan.
Lihat video iklan masa lalu ini di bawah!
Kehidupan seolah-olah dalam kekangan dan kurungan, semua kebiasaan tidak lagi menjadi kebiasaan.
Keluar rumah tanpa alasan darurat tak diperbolehkan, bekerja dirumah diwajibkan, sekolah diliburkan, semua ketat dengan aturan.
Tradisi mudik lebaran saat ini juga dilarang, demi keamanan dan keselamatan.
Keselamatan banyak orang pastinya, karena virus corona sangat cepat penyebarannya.
Mau tidak mau kita harus menaati perintah dan himbauan yang telah ditetapkan. Suka tidak suka kita semua harus mengikuti aturan.
Meskipun dampaknya lebaran tahun ini kita akan mengalami kesedihan yang teramat dalam, sebab tidak bisa berkumpul bersama orang tua dan sahabat untuk saling bermaaf-maafan.
Nampaknya kejadian ini wujud bentuk nyata dari sebuah iklan di masa lalu.
Dimana iklan itu menunjukan suasana lebaran yang berbeda.
Lebaran orang tua tanpa anak dan cucu karena anak dan cucunya tidak bisa pulang mudik terhalang dengan pekerjaan.
Bedanya kali ini bukan karena pekerjaan, melainkan karena ujian kehidupan.
Saat melihat video iklan ini tidak terasa air mata mengalir, meski agan TS lebaran dirumah bersama orang tua namun ane merasa sedih dengan apa yang dialami teman-teman yang saat ini merantau dan tidak bisa pulang mudik.
Bukan niat hati ingin mengajak untuk bersedih, melainkan untuk mengajak kita semua menyadari arti indahnya kebersamaan.
Lihat video iklan masa lalu ini di bawah!
Spoiler for Iklan Sedih Masa Lalu:
Mungkin bagi para perantau ini akan menjadi video yang sangat menyedihkan.
Lantunan takbir lebaran dengan kisah kedua orang tua menunggu anak-anaknya yang sangat menyentuh.
Orang tua yang telah menyiapkan sajian makanan lebaran, tidak lagi makan menunggu anaknya datang.
Berjam-jam menunggu tak kunjung datang, melamun dekat jendela memandang ke halaman agar jika datang bisa langsung melihatnya.
Tapi apa, anak hanya memberi kabar melalui sambungan telepon untuk mengabarkan bahwa tahun ini tidak bisa pulang karena ada pekerjaan.
Tentu kesedihan yang berlipat-lipat akan dirasakan oleh kedua orang tua yang rindu jumpa dengan anaknya.
Mungkin jika pekerjaan yang menjadi alasan itu bisa dikesampingkan asal bisa jumpa orang tua.
Namun saat ini berbeda, pemisahnya bukan pekerjaan melainkan bahaya keselamatan.
Dimana kita harus bisa menahan agar tidak egois memaksakan diri meskipun kita dipaksa untuk berdiam diri.
Lantunan takbir lebaran dengan kisah kedua orang tua menunggu anak-anaknya yang sangat menyentuh.
Orang tua yang telah menyiapkan sajian makanan lebaran, tidak lagi makan menunggu anaknya datang.
Berjam-jam menunggu tak kunjung datang, melamun dekat jendela memandang ke halaman agar jika datang bisa langsung melihatnya.
Tapi apa, anak hanya memberi kabar melalui sambungan telepon untuk mengabarkan bahwa tahun ini tidak bisa pulang karena ada pekerjaan.
Tentu kesedihan yang berlipat-lipat akan dirasakan oleh kedua orang tua yang rindu jumpa dengan anaknya.
Mungkin jika pekerjaan yang menjadi alasan itu bisa dikesampingkan asal bisa jumpa orang tua.
Namun saat ini berbeda, pemisahnya bukan pekerjaan melainkan bahaya keselamatan.
Dimana kita harus bisa menahan agar tidak egois memaksakan diri meskipun kita dipaksa untuk berdiam diri.

Dari kisah video lama ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa waktu bersama keluarga itu penting.
Jangan sampai kita menyesal tidak dapat bertemu dengan orang tua tercinta setelah masa benar-benar melarang kita untuk berjumpa seperti saat ini.
Sisakan sedikit waktu untuk memperhatikan orang tua, menanyakan kabar atau menemuinya untuk sekedar meminta maaf, sebelum keadaan benar-benar memaksa kita untuk tidak bisa berjumpa dengan mereka seperti sekarang.
Mari kita berdoa bersama-sama, agar ujian ini segera berakhir dan kita bisa kembali kepada keluarga masing-masing untuk mengucap maaf dan memeluk mereka dengan penuh suka cita. Berjanjilah pada diri sendiri untuk kembali pada masa kecil kita dimana kita tidak dapat hidup tanpa orang tua.
Sedih boleh, itu sangat manusiawi
Tapi kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita lebih sedih saat melihat kita tidak dapat berkumpul dirumah lebaran nanti.
Ucapkan kata maaf pada mereka, entah melalui sambungan telepon atau surat.
Bilang pada kedua orang tua kita bahwa kita sehat dan baik-baik saja agar mereka tidak sedih berkepanjangan.
Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh arti, tahun pembelajaran, tahun perubahan sikap lebih baik, dan tahun bersejarah yang menciptakan kisah indah untuk masa yang akan datang.
Mohon maaf jika Agan TS ada salah kepada para pembaca, tidak ada maksut untuk membuat sedih atau apapun. Hanya ingin mengajak semua untuk kembali mengingat keluarga.
Karena seindah-indahnya rumah adalah kehangatan peluk kasih kedua orang tua dan keluarga.
Terima kasih sudah singgah semoga bermanfaat untuk kita semua!
Jangan sampai kita menyesal tidak dapat bertemu dengan orang tua tercinta setelah masa benar-benar melarang kita untuk berjumpa seperti saat ini.
Sisakan sedikit waktu untuk memperhatikan orang tua, menanyakan kabar atau menemuinya untuk sekedar meminta maaf, sebelum keadaan benar-benar memaksa kita untuk tidak bisa berjumpa dengan mereka seperti sekarang.
Mari kita berdoa bersama-sama, agar ujian ini segera berakhir dan kita bisa kembali kepada keluarga masing-masing untuk mengucap maaf dan memeluk mereka dengan penuh suka cita. Berjanjilah pada diri sendiri untuk kembali pada masa kecil kita dimana kita tidak dapat hidup tanpa orang tua.
Sedih boleh, itu sangat manusiawi
Tapi kita harus ingat bahwa kedua orang tua kita lebih sedih saat melihat kita tidak dapat berkumpul dirumah lebaran nanti.
Ucapkan kata maaf pada mereka, entah melalui sambungan telepon atau surat.
Bilang pada kedua orang tua kita bahwa kita sehat dan baik-baik saja agar mereka tidak sedih berkepanjangan.
Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh arti, tahun pembelajaran, tahun perubahan sikap lebih baik, dan tahun bersejarah yang menciptakan kisah indah untuk masa yang akan datang.
Mohon maaf jika Agan TS ada salah kepada para pembaca, tidak ada maksut untuk membuat sedih atau apapun. Hanya ingin mengajak semua untuk kembali mengingat keluarga.
Karena seindah-indahnya rumah adalah kehangatan peluk kasih kedua orang tua dan keluarga.
Terima kasih sudah singgah semoga bermanfaat untuk kita semua!










nona212 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
2.4K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan