- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ramadhan yang berkesan


TS
uni214
Ramadhan yang berkesan
Halo gan dan sista, menemani puasa ramadhan agan dan sista, ane membuat cerita tentang ramadhan. Ini thread pertama ane tentang cerita jadi mohon kritik dan saran ya.
Welcome to My Thread
Quote:
Selama pandemi corona ini, aku sudah kehabisan uang ditempat perantauan. Oh iya aku adalah salah seorang pekerja bagian keuangan yang perusahaannya terkena dampak pandemi corona, namaku Rian. Karena pertimbangan itu, aku memutuskan untuk pulang ke kampung halamanku di Lampung. Lebih tepatnya Kampung halamanku berada di desa candimas, kabupaten lampung utara. Perjalanan yang harus kutempuh dari Jakarta ke Lampung lumayan, kira-kira sekitar 6 Jam. Karena aku pulang ketika hari pertama puasa ramadhan, aku dapat bus tiket pemberangkatan jam 7 malam sehingga sampai desa candimas akan sekitar jam 2 malam.
Desa candimas berada tidak jauh dari pusat kota Lampung Utara yaitu kota bumi, bus pun akan sering lalu lalang lewat daerah ini, jadi aku tidak begitu khawatir. Ketika aku sudah menaiki bus, aku menelpon ibuku untuk memberi tahu kepulanganku agar disambut gitu "Assalamualaikum, halo ibu, aku pulang ya" ucapku setengah tertawa. "Loh kamu kok baru telpon? ibu sedang pergi ke rumah nenek, kamu juga jarang pulang. kenapa baru pulang sekarang?" ucap ibuku.
"Ibu ini gimana sih? anak pulang kok malah ditanyain, kalo ga pulang dimarahi?" ucapku masih sembari bercanda.
"Bukan begitu. kamu kan sudah 2 tahun tidak pulang, wajar ibu kaget. Yasudah hati-hati dijalan. Masih ingat kan jalan ke rumah? " tanya ibuku.
"Masih dong bu, sudah ya bu aku matikan telponnya" jawabku ingin segera mengakhiri pembicaraan karena aku sudah mengantuk dan ingin tidur.
"Baiklah, hati-hati dijalan, jaga barangmu dengan benar" nasihat ibuku lalu mematikan panggilan telepon ku.
Karena banyaknya jumlah orang yang pulang kampung, mobil yang kunaiki sempat terkena macet dan akhirnya aku sampai di Kota bumi sekitar jam 3 petang, masih ada perjalanan sekitar 20menit lagi ke desa candimas. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak dan mencari makanan untuk sahur lalu sholat subuh di salah satu mesjid terdekat.
Aku mengikuti kemana langkah kaki berjalan, tanpa sadar aku sudah masuk di perkampungan. Ah, ditengah wabah corona ini, pedagang makanan tidaklah banyak, jadi aku harus bergegas, dari kejauhan aku melihat ada warung makan yang buka langsung saja aku menuju kesana.
"Bu, pesen soto ya bu" pintaku ke ibu-ibu pedagang itu.
"Siap, mas. Mas dari jauh ya?"tanyannya membuka obrolan.
"Iya saya kerja di Jakarta tapi warga candimas" jawabku.
Ibu itu menyerahkan semangkuk soto sembari berkata"Ibu ke belakang dulu ya mas, belum sahur juga nih."
"Oh iya bu, silahkan"jawabku sembari menikmati sotonya.
Sembari makan mataku berkeliling melihat keadaan sekitar untuk mencari mesjid. tapi sejauh mata memandang mesjid tidak terlihat. jam sudah menunjukan pukul setengah 5, dari tadipun aku tidak mendengar adanya orang mengaji, atau disini sudah ada pelarangan aktivitas ibadah seperti di Jakarta pikirku.
Aku akhirnya memutuskan untuk bertanya ke ibu pedagang itu dan sekalian memberikan uang pembayaran "Bu, sudah selesai sotonya, ini uangnya ya bu. Maaf bu disekitar sini adakah mesjid?"
"Disini mesjidnya ada diujung jalan mas, lurus saja, nanti kalo lihat ada pohon mangga belok kiri, setelah dari situ masih jalan lurus sekitar 10 menit dan jika ada pertigaan belok kanan ya mas. itu mesjid terdekat disini" jawabnya.
"Oke terimakasih bu" ucapku lalu meninggalkan warung tersebut.
Jalan kemesjid sangatlah jauh rupanya dan aku yang pelupa ini sudah lupa harus berbelok kemana, sepertinya setelah pohon mangga belok ke kanan lalu belok kiri. ah begitu saja.
Tidak lama dari situ aku melihat mesjid cantik bernama At-Taqwa, lalu akupun sholat subuh disana. Pemandangab disekitar mesjid ini adalah pohon bambu,sangat sejuk pikirku. Setelah selesai sholat subuh aku memutuskan untuk tidur dimesjid karena terlalu lelah.
"Mas, bangun mas" aku yang masih mengantuk mendengar suara itu sambil berpikir suara siapa ini? apakah marbot mesjid?
"lima menit lagi ya mas" jawabku sembari menguap, ah aku sangat lelah sehingga tidak manpu membuka mata.
"Mas, kalo mau tidur jangan dikuburan, pamali" aku mendengar nada suaranya gusar dan akupun tidak percaya apa yang dikatannya mencoba berusaha membuka mata.
"Loh ini dikuburan?" pekikku karena kaget karena aku tidur diatas salah satu makam.
lelaki tua itu bertanya lagi "lha masnya gak sadar tidur dikuburan?"
Aku yang kebingunganpun menjawab " saya tidur di mesjid kok, kenapa saya bisa ada disini?"
"Yasudah mas, saya juga gak tau kok masnya bisa disini lebih baik ikut saya, mas mau pulang kemana? yang penting ayo kita pergi dari sini dulu" tanyanya ramah padaku.
"Ke candimas, bisa tolong tunjukan jalan pak?" jawabku sopan
"Oh candimas, bisa-bisa ayo ikut bapak saja ya mas" ucapnya sembari mengulurkan tangan untuk membantu ku berdiri.
Akupun berdiri dan membersihkan celana ku yg kotor karena terkena tanah kuburan kemudian mengikuti lelaki tua itu. Lumayan jauh juga wilayah ini dari jalan raya, sekitar 30 menitan beliau menemaniku berjalan tanpa mengucapkan apapun. Setelah sampai dijalan raya dan mencarikanku bus, lelaki tua itu berkata sambil tersenyum
"Hati hati dijalan ya mas."
"Iya pak, terimakasih banyak ya pak" jawabku sembari menaiki mobil bus.
Ketika di bus aku berpikir keras, bukankah aku sholat subuh di mesjid dan langsung tidur? kenapa kok bisa malah bangun di wilayah pemakaman? ah sudahlah kejadian ramadhan kali ini sangat membingungkan.
Desa candimas berada tidak jauh dari pusat kota Lampung Utara yaitu kota bumi, bus pun akan sering lalu lalang lewat daerah ini, jadi aku tidak begitu khawatir. Ketika aku sudah menaiki bus, aku menelpon ibuku untuk memberi tahu kepulanganku agar disambut gitu "Assalamualaikum, halo ibu, aku pulang ya" ucapku setengah tertawa. "Loh kamu kok baru telpon? ibu sedang pergi ke rumah nenek, kamu juga jarang pulang. kenapa baru pulang sekarang?" ucap ibuku.
"Ibu ini gimana sih? anak pulang kok malah ditanyain, kalo ga pulang dimarahi?" ucapku masih sembari bercanda.
"Bukan begitu. kamu kan sudah 2 tahun tidak pulang, wajar ibu kaget. Yasudah hati-hati dijalan. Masih ingat kan jalan ke rumah? " tanya ibuku.
"Masih dong bu, sudah ya bu aku matikan telponnya" jawabku ingin segera mengakhiri pembicaraan karena aku sudah mengantuk dan ingin tidur.
"Baiklah, hati-hati dijalan, jaga barangmu dengan benar" nasihat ibuku lalu mematikan panggilan telepon ku.
Karena banyaknya jumlah orang yang pulang kampung, mobil yang kunaiki sempat terkena macet dan akhirnya aku sampai di Kota bumi sekitar jam 3 petang, masih ada perjalanan sekitar 20menit lagi ke desa candimas. Aku memutuskan untuk berhenti sejenak dan mencari makanan untuk sahur lalu sholat subuh di salah satu mesjid terdekat.
Aku mengikuti kemana langkah kaki berjalan, tanpa sadar aku sudah masuk di perkampungan. Ah, ditengah wabah corona ini, pedagang makanan tidaklah banyak, jadi aku harus bergegas, dari kejauhan aku melihat ada warung makan yang buka langsung saja aku menuju kesana.
"Bu, pesen soto ya bu" pintaku ke ibu-ibu pedagang itu.
"Siap, mas. Mas dari jauh ya?"tanyannya membuka obrolan.
"Iya saya kerja di Jakarta tapi warga candimas" jawabku.
Ibu itu menyerahkan semangkuk soto sembari berkata"Ibu ke belakang dulu ya mas, belum sahur juga nih."
"Oh iya bu, silahkan"jawabku sembari menikmati sotonya.
Sembari makan mataku berkeliling melihat keadaan sekitar untuk mencari mesjid. tapi sejauh mata memandang mesjid tidak terlihat. jam sudah menunjukan pukul setengah 5, dari tadipun aku tidak mendengar adanya orang mengaji, atau disini sudah ada pelarangan aktivitas ibadah seperti di Jakarta pikirku.
Aku akhirnya memutuskan untuk bertanya ke ibu pedagang itu dan sekalian memberikan uang pembayaran "Bu, sudah selesai sotonya, ini uangnya ya bu. Maaf bu disekitar sini adakah mesjid?"
"Disini mesjidnya ada diujung jalan mas, lurus saja, nanti kalo lihat ada pohon mangga belok kiri, setelah dari situ masih jalan lurus sekitar 10 menit dan jika ada pertigaan belok kanan ya mas. itu mesjid terdekat disini" jawabnya.
"Oke terimakasih bu" ucapku lalu meninggalkan warung tersebut.
Jalan kemesjid sangatlah jauh rupanya dan aku yang pelupa ini sudah lupa harus berbelok kemana, sepertinya setelah pohon mangga belok ke kanan lalu belok kiri. ah begitu saja.
Tidak lama dari situ aku melihat mesjid cantik bernama At-Taqwa, lalu akupun sholat subuh disana. Pemandangab disekitar mesjid ini adalah pohon bambu,sangat sejuk pikirku. Setelah selesai sholat subuh aku memutuskan untuk tidur dimesjid karena terlalu lelah.
"Mas, bangun mas" aku yang masih mengantuk mendengar suara itu sambil berpikir suara siapa ini? apakah marbot mesjid?
"lima menit lagi ya mas" jawabku sembari menguap, ah aku sangat lelah sehingga tidak manpu membuka mata.
"Mas, kalo mau tidur jangan dikuburan, pamali" aku mendengar nada suaranya gusar dan akupun tidak percaya apa yang dikatannya mencoba berusaha membuka mata.
"Loh ini dikuburan?" pekikku karena kaget karena aku tidur diatas salah satu makam.
lelaki tua itu bertanya lagi "lha masnya gak sadar tidur dikuburan?"
Aku yang kebingunganpun menjawab " saya tidur di mesjid kok, kenapa saya bisa ada disini?"
"Yasudah mas, saya juga gak tau kok masnya bisa disini lebih baik ikut saya, mas mau pulang kemana? yang penting ayo kita pergi dari sini dulu" tanyanya ramah padaku.
"Ke candimas, bisa tolong tunjukan jalan pak?" jawabku sopan
"Oh candimas, bisa-bisa ayo ikut bapak saja ya mas" ucapnya sembari mengulurkan tangan untuk membantu ku berdiri.
Akupun berdiri dan membersihkan celana ku yg kotor karena terkena tanah kuburan kemudian mengikuti lelaki tua itu. Lumayan jauh juga wilayah ini dari jalan raya, sekitar 30 menitan beliau menemaniku berjalan tanpa mengucapkan apapun. Setelah sampai dijalan raya dan mencarikanku bus, lelaki tua itu berkata sambil tersenyum
"Hati hati dijalan ya mas."
"Iya pak, terimakasih banyak ya pak" jawabku sembari menaiki mobil bus.
Ketika di bus aku berpikir keras, bukankah aku sholat subuh di mesjid dan langsung tidur? kenapa kok bisa malah bangun di wilayah pemakaman? ah sudahlah kejadian ramadhan kali ini sangat membingungkan.
Tamat
Terimakasih sudah mampir. jangan lupa
dan 


Spoiler for berbagi cendol:

Diubah oleh uni214 05-05-2020 02:14






nona212 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
863
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan