

TS
jackotrip
Obat mana yang paling menjanjikan dalam penyembuhan Virus Corona?
Lebih dari 248.000 orang meninggal di akibatkan Covid-19, namun sampai sekarang belum ada satupun obat yang terbukti mampu membantu dokter mengatasi penyakit ini.
Jadi berapa lama lagi kah kita harus menunggu penyembuhnya? berikut
penjelasannya.

Jenis obat apa yang mungkin bisa menjadi penyembuh?
Selama ini ada 3 kemungkinan jenis obat yang masih dalam tahap diteliti
1. Antiviral Drugs, Obat antivirus yang bertujuan langsung menuju ke virus untuk mencegah virus berkembang di dalam tubuh.
2. Obat yang dapat meredakan sistem imun, obat ini bertujuan untuk meredakan imun manusia yang bereaksi berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh.
3. Antibodi, ini dapat berasal dari darah pasien yang sudah sembuh, ataupun dari laboratorium.
Jadi berapa lama lagi kah kita harus menunggu penyembuhnya? berikut
penjelasannya.

Quote:
Apa yang sudah di lakukan dunia untuk menemukan obat dari Covid-19 ini?
Ada sekitar 150 obat yang sedang di uji di seluruh di Dunia. Sebagian besar adalah obat yang sebelumnya sudah ada dan di trial untuk digunakan melawan Covid-19.
- WHO (World Health Organization) meluncurkan program "Solidarity Trial" yang bertujuan untuk menemukan treatment yang paling sesuai.
- Inggris mengklaim mereka melakukan program Uji coba yang paling besar sepanjang sejarah, mereka menggunakan sekitar 5000 relawan untuk ambil bagian.
-Beberapa pusat penelitian juga mulai melakukan test terhadap darah mantan pasien yang sudah sembuh, termasuk di antaranya Indonesia.
Ada sekitar 150 obat yang sedang di uji di seluruh di Dunia. Sebagian besar adalah obat yang sebelumnya sudah ada dan di trial untuk digunakan melawan Covid-19.
- WHO (World Health Organization) meluncurkan program "Solidarity Trial" yang bertujuan untuk menemukan treatment yang paling sesuai.
- Inggris mengklaim mereka melakukan program Uji coba yang paling besar sepanjang sejarah, mereka menggunakan sekitar 5000 relawan untuk ambil bagian.
-Beberapa pusat penelitian juga mulai melakukan test terhadap darah mantan pasien yang sudah sembuh, termasuk di antaranya Indonesia.
Quote:
Jenis obat apa yang mungkin bisa menjadi penyembuh?
Selama ini ada 3 kemungkinan jenis obat yang masih dalam tahap diteliti
1. Antiviral Drugs, Obat antivirus yang bertujuan langsung menuju ke virus untuk mencegah virus berkembang di dalam tubuh.
2. Obat yang dapat meredakan sistem imun, obat ini bertujuan untuk meredakan imun manusia yang bereaksi berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh.
3. Antibodi, ini dapat berasal dari darah pasien yang sudah sembuh, ataupun dari laboratorium.
Quote:
Apa Obat yang paling menjanjikan sementara ini?
Percobaan terakhir yang di lakukan para ilmuwan, menemukan bahwa obat Remdesivir yang sebenarnya adalah obat untuk penanganan virus Ebola, menjadi salah satu yang paling menjanjikan saat ini.

Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika (NIAID) melakukan serangkaian tes yang melibatkan sekitar 1.063 pasien di seluruh dunia. Hasil tes menunjukan bahwa obat ini dapat mengurangi durasi gejala yang semula 15 hari menjadi 11 hari.
Dr. Anthony Fauci dari NIAID mengatakan bahwa obat Remdesivir ini mampu secara signifikan mengurangi dampak gejala pada pasien terdampak COVID-19.
Namun, meskipun obat ini berhasil dalam mengurangi gejala dan juga mungkin mengurangi pasien yang di rawat intensif. Belum ada hasil pasti apakah obat ini dapat mengurangi kematian akibat COVID-19.
Ada kemungkinan obat ini hanya sukses di tahap awal virus berkembang.
Ujicoba terhadap obat ini juga dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan negara China, namun dari hasil penelitian China menyatakan obat ini tidak efektif sama sekali (tertulis dalam jurnal medical Lancet). Meskipun sebenarnya penelitian China dianggap tidak terlalu valid dikarenakan di ujicobakan ke Wuhan di saat pasien sudah sangat sedikit.
Percobaan terakhir yang di lakukan para ilmuwan, menemukan bahwa obat Remdesivir yang sebenarnya adalah obat untuk penanganan virus Ebola, menjadi salah satu yang paling menjanjikan saat ini.

Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional Amerika (NIAID) melakukan serangkaian tes yang melibatkan sekitar 1.063 pasien di seluruh dunia. Hasil tes menunjukan bahwa obat ini dapat mengurangi durasi gejala yang semula 15 hari menjadi 11 hari.
Dr. Anthony Fauci dari NIAID mengatakan bahwa obat Remdesivir ini mampu secara signifikan mengurangi dampak gejala pada pasien terdampak COVID-19.
Namun, meskipun obat ini berhasil dalam mengurangi gejala dan juga mungkin mengurangi pasien yang di rawat intensif. Belum ada hasil pasti apakah obat ini dapat mengurangi kematian akibat COVID-19.
Ada kemungkinan obat ini hanya sukses di tahap awal virus berkembang.
Ujicoba terhadap obat ini juga dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan negara China, namun dari hasil penelitian China menyatakan obat ini tidak efektif sama sekali (tertulis dalam jurnal medical Lancet). Meskipun sebenarnya penelitian China dianggap tidak terlalu valid dikarenakan di ujicobakan ke Wuhan di saat pasien sudah sangat sedikit.
Quote:
Dapatkah Obat HIV mengobati COVID-19?
Ada banyak pembicaraan terkait ini, namun sedikit pembuktian bahwa obat HIV ini mampu mengatasi penyakit akibat COVID-19 ini.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa sepasang obat HIV Lopinavir dan Ritonavirtidak mampu secara efektif mengobati COVID-19.

Dari hasil percobaan kedua obat ini tidak mampu untuk mengurangi dampak dari gejala dan juga tidak mampu mengurangi angka kematian dari virus ini.
Namun, percobaan ini di lakukan pada pasien yang sudah mengalami stadium akhir, ada kemungkinan karena terlambat jadi obat ini tidak mampu bekerja efektif.
Ada banyak pembicaraan terkait ini, namun sedikit pembuktian bahwa obat HIV ini mampu mengatasi penyakit akibat COVID-19 ini.
Penelitian terbaru menyatakan bahwa sepasang obat HIV Lopinavir dan Ritonavirtidak mampu secara efektif mengobati COVID-19.

Dari hasil percobaan kedua obat ini tidak mampu untuk mengurangi dampak dari gejala dan juga tidak mampu mengurangi angka kematian dari virus ini.
Namun, percobaan ini di lakukan pada pasien yang sudah mengalami stadium akhir, ada kemungkinan karena terlambat jadi obat ini tidak mampu bekerja efektif.
Quote:
Dapatkah obat Malaria menyembuhkan COVID-19?
Obat Malaria ini merupakan salah satu obat yang juga di ujicoba diantara obat-obat lain.
Chloroquine dan obat turunannya Hydroxychloroquine memang merupakan obat antivirus dan memiliki effect menurunkan imun yang berlebihan.

Obat ini juga merupakan salah satu obat yang menjadi sorotan, karena dianggap potensial sebagai salah satu obat COVID-19. Ditambah dengan pengakuan Presiden Trump terkait obat ini. Meskipun sebenarnya belum ada bukti yang jelas terkait keefektifannya.
Memang dari hasil laboratorium menyatakan bahwa obat ini mampu menghambat virus Corona, dan juga statement dari dokter yang menyatakan obat ini sangat membantu pasien.
Namun, sampai sekarang WHO tidak memiliki bukti definitif terkait keefektifan obat ini.
Obat Malaria ini merupakan salah satu obat yang juga di ujicoba diantara obat-obat lain.
Chloroquine dan obat turunannya Hydroxychloroquine memang merupakan obat antivirus dan memiliki effect menurunkan imun yang berlebihan.

Obat ini juga merupakan salah satu obat yang menjadi sorotan, karena dianggap potensial sebagai salah satu obat COVID-19. Ditambah dengan pengakuan Presiden Trump terkait obat ini. Meskipun sebenarnya belum ada bukti yang jelas terkait keefektifannya.
Memang dari hasil laboratorium menyatakan bahwa obat ini mampu menghambat virus Corona, dan juga statement dari dokter yang menyatakan obat ini sangat membantu pasien.
Namun, sampai sekarang WHO tidak memiliki bukti definitif terkait keefektifan obat ini.
Quote:
Bagaimana dengan obat Imun?
Imun sistem manusia akan bekerja untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi jika berlebihan kemungkinan akan menyebabkan dampak yang kurang baik untuk tubuh bahkan berakibat fatal.
WHO juga melakukan penelitian terhadap Interferon Beta, salah satu obat yang biasa digunakan untuk obat sclerosis. Gunanya adalah untuk menurunkan peradangan. Interferon merupakan sejumlah zat yang di keluarkan tubuh pada saat tubuh ketika diserang oleh virus.
Inggris juga sedang melakukan penelitian terhadap Dexamethasone - sejenis steroid yang berguna untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Imun sistem manusia akan bekerja untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh. Akan tetapi jika berlebihan kemungkinan akan menyebabkan dampak yang kurang baik untuk tubuh bahkan berakibat fatal.
WHO juga melakukan penelitian terhadap Interferon Beta, salah satu obat yang biasa digunakan untuk obat sclerosis. Gunanya adalah untuk menurunkan peradangan. Interferon merupakan sejumlah zat yang di keluarkan tubuh pada saat tubuh ketika diserang oleh virus.
Inggris juga sedang melakukan penelitian terhadap Dexamethasone - sejenis steroid yang berguna untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Quote:
Bisakah darah korban yang selamat mengobati COVID-19?
Beberapa pasien yang sudah sembuh, kemungkinan besar memiliki antibodi virus ini di dalam darah mereka.
Ide nya adalah mengambil sebagian darah mereka (Plasma Darah) yang terdapat antibodi nya dan memberikan kepada pasien yang sakit sebagai terapi penyembuhan.

Amerika Serikat telah melakukan metode ini kepada sekitar 500 pasien terdampak, dan beberapa negara juga mulai mengikutinya termasuk Indonesia yang berapa hari lalu mengambil plasma darah dari pasien COVID pertama dan kedua.
Beberapa pasien yang sudah sembuh, kemungkinan besar memiliki antibodi virus ini di dalam darah mereka.
Ide nya adalah mengambil sebagian darah mereka (Plasma Darah) yang terdapat antibodi nya dan memberikan kepada pasien yang sakit sebagai terapi penyembuhan.

Amerika Serikat telah melakukan metode ini kepada sekitar 500 pasien terdampak, dan beberapa negara juga mulai mengikutinya termasuk Indonesia yang berapa hari lalu mengambil plasma darah dari pasien COVID pertama dan kedua.
Quote:
Berapa lama sampai kita memiliki obatnya?
Sebenarnya terlalu dini kalau kita menanyakan kapan kita bisa mendapatkan obatnya, tetapi yang jelas adalah kita akan mendapatkan hasil penelitian dalam bulan bulan kedepan untuk membuktikan mana obat yang efektif dan mana yang tidak.
Mungkin WHO harus mendorong untuk penelitian tentang obat-obat yang efektif dibandingkan dengan penelitian vaksin. Dikarenakan untuk vaksin penelitian harus di lakukan dari awal dan pasti akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ditemukan. Sedangkan obat bisa kita lakukan dengan menilai dari hasil ujicoba yang di lakukan.
Beberapa obat COVID sudah di temukan di laboratorium hanya saja masih di lakukan ujicoba klinis terhadapa manusia sebelum di edarkan.
Sebenarnya terlalu dini kalau kita menanyakan kapan kita bisa mendapatkan obatnya, tetapi yang jelas adalah kita akan mendapatkan hasil penelitian dalam bulan bulan kedepan untuk membuktikan mana obat yang efektif dan mana yang tidak.
Mungkin WHO harus mendorong untuk penelitian tentang obat-obat yang efektif dibandingkan dengan penelitian vaksin. Dikarenakan untuk vaksin penelitian harus di lakukan dari awal dan pasti akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ditemukan. Sedangkan obat bisa kita lakukan dengan menilai dari hasil ujicoba yang di lakukan.
Beberapa obat COVID sudah di temukan di laboratorium hanya saja masih di lakukan ujicoba klinis terhadapa manusia sebelum di edarkan.
Quote:
Jadi, bagaimana dokter mengobati pasien COVID-19 sekarang ini?
Bagi kebanyakan orang, COVID-19 ini hanya membutuhkan perawatan ringan seperti beristirahat yang banyak, minum parasetamol, dan banyak minum air.
Tapi bagi sebagian orang yang mengalami gejala berat harus di rawat di unit intensif untuk diberi obat dan bantuan pernafasan.
Bagi kebanyakan orang, COVID-19 ini hanya membutuhkan perawatan ringan seperti beristirahat yang banyak, minum parasetamol, dan banyak minum air.
Tapi bagi sebagian orang yang mengalami gejala berat harus di rawat di unit intensif untuk diberi obat dan bantuan pernafasan.
Quote:
Spoiler for Sumber:
sumber: -BBC.com
- Detik.com
- Worldometer.info
- Detik.com
- Worldometer.info
Quote:
Diubah oleh jackotrip 08-05-2020 22:00


deanjerry memberi reputasi
1
546
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan