Kaskus

Hobby

ekopriantoblogsAvatar border
TS
ekopriantoblogs
Biografi gus maksum jauhari lirboyo
asalamualaikum.

pada kesempatan kali saya akan berbagi biografi atau profil gus maksum jauhari.

Siapakah beliau? Beliau adalah tokoh NU ,pendiri sekaligus guru besar pencak silat nahdlatul ulama pagar nusa.



perguruan silat yang saya ikuti sampai sekarang berikut kisahnya riwayat hidup gus maksum jauhari.

biografi gus maksum jauhari lirboyo

biografi gus maksum jauhari lirboyo

Riwayat hidup dan biografi gus maksum jauhari
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri pada tanggal 8 Agustus 1944. Salah seorang cucu pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, K.H. Abdul Karim.



Semasa kecil, beliau belajar pada orangtuanya, K.H. Abdullah Jauhari di Kanigoro. Masuk SD Kanigoro (1957), lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat.



Selebihnya banyak diisi dengan pengajian-pengajian di Pesantren Lirboyo dan melanglang buana ke beberapa daerah di pulau Jawa untuk berguru ilmu silat.



Beliau akrab dipanggil Gus Maksum adalah seorang Ulama, kyai, guru spiritual, petani, peternak dan pengayom Masyarakat.



Gus Maksum adalah seorang pendekar sejati yang sangat teguh pendirian, tegas dalam bersikap dan paling tidak suka pada segala bentuk kemungkaran lugas dalam berbicara, lembut, sederhana dan bersahaja dalam penampilan kesehariannya.



Tokoh kelahiran Kanigoro, Kras Kediri 8 Agustus 1944 adalah pribadi yang unik,seunik penampilannya yang selalu berambut gondrong, bersarung, kadangkala bersandal bakiak, berpakaian seadanya, tidak makan nasi/ngrowot dan beragam keunikan lainnya.



Beliau wafat pada hari senin 22 Desember 2003, Meninggalkan suri tauladan bagi santri dan masyarakat Serta mewarisi keilmuan silat yang sempurna IKATAN PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA.



Oleh karena itu selayaknya profil beliau kita abadikan agar kita dapat lebih mengenal beliau yang bukan saja seorang pesilat tapi banyak sisi lain yang bisa kita pelajari, sebab beliau tidak hanya konsens disatu bidang saja. disamping itu agar jasa-jasa beliau tidak hilang begitu saja dilupakan, sehingga generasi mendatang bisa meneladani hal-hal positif yang telah ia torehkan.



Silsilah gus maksum jauhari

Ayah Gus Maksum adalah KH.Abdullah Jauhari bin KH.Fadil Batokan daerah yang masuk kecamatan semen Kediri. Ibu Beliau adalah Nyai Hj.Aisyah putrid dari KH.Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.



Sejak si jabang bayi masih dalam kandungan, Kiai Jauhari dan Nyai Aisyah biasa membacakan Al-Qur’an, Asmaul Husna, Wirid, Shalawat dengan harapan agar kelak bayi yang dilahirkan menjadi seorang anak yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.



Bayi itu kemudian di namakan Muhammad Abdullah Maksum,Waktu terus berjalan bayi itupun beranjak besar tumbuh sebagai anak yang sehat dan bungsu dari ketiga kakak perempuan. wajar jika ia sangat diistimewakan dalam pandangan orang tuanya.



Namun walaupun diistimewakan Gus Maksum kecil bukanlah anak yang manja, justru ia sangat rajin membantu orang tuanya dan sangat patuh terhadap mereka, tak pernah membantah apa yang diperintahkan kedua orang tuanya. Kepatuhan ini bahkan tetap dibawanya sampai ahir hayat.



Gus Maksum kecil sangat cerdas,sejak dini ia sudah dikenalkan dengan ilmu agama, ia bersama ketiga kakak perempuannya dididik langsung oleh Kiai Jauhari dengan pengawasan sangat ketat, setiap jam 01.00 dini hari,Mereka di bangunkan mengambil air wudlu dan shalat malam, kemudian dilanjutkan mengkaji pelajaran. Hal ini berlangsung hingga Gus Maksum kecil pindah kepesantren kakeknya Lirboyo.



Pendidikan formalnya dimulai di sekolah dasar di Kanigoro dan kemudian melanjutkan kejenjang sekolah lanjutan tingkat pertama di pondok pesantren Lirboyo. Dalam membaca Al-Qur’an beliau dibimbing langsung oleh kakeknya KH. Abdul Karim dan Nyai Hj. Khadijah Karim,hingga tak heran ia dikenal sangat fasih dalam melafalkan Ayat-ayat suci Al-Qur’an.



Selama menetap di Lirboyo, Beliau banyak menimba ilmu Agama kepada beberapa kiai di Kediri dan sekitarnya seperti Kyai Jamaludin Batokan, Kyai Jufri, Mbah JIPANG, jipang akronim dari ngaji gampang, nama aslinya adalah Kyai Muhammad Batokan.



Jiwa pesantren sangat melekat pada diri Gus Maksum diantaranya adalah kesederhanaan, kesopan santunan, kepedulian social, dan kepatuhan kepada orang tua dan guru. jiwa pesantren itulah yang membentuk kepribadiannya sejak kecil hingga tua.Kesalehan pribadi dan sosialnya itu hasil dari pendidikan pesantren yang di enyamnya.



Gemar silat sejak kecil

Pertama mengenal silat dari belajar dari seorang pesilat, pengembara dari rengas dengklok, kerawang Jawa Barat (aliran cikaret, cikalong) bernama A. Fathoni metode yang diajarkan setahap demi setahap kemudian dikembangkan secara otodidak ilmu silat yang dipelajari diperdalam sedikit demi sedikit sehingga menjadi permainan silat yang sangat atraktif dan menarik.



Selanjutnya Gus Maksum mengembara dari satu guru silat keguru yang lainnya tanpa meninggalkan mengaji dan sekolah.



Diawali dari guru silat disekitar Kediri, guru silatnya diantaranya, Kyai Kasidak (tinggal antara Kediri Blitar) H. Munawar Jabang Kediri, Bapak Muhajir Mondo Kediri, H. Zaenal Kediri.



Masa Muda Gus Maksum

Masa muda adalah masa yang indah, kadang-kadang seseorang melalui masa mudanya dengan bersenang-senang, santai bahkan cendrung berfoya-foya. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Gus Maksum, Masa muda beliau banyak dihabiskan untuk mempelajari segala yang diperlukan sebagai bekal dihari tua, Mengaji, Sekolah, riadlah, belajar silat dan olah kanuragan adalah rutinitas masa mudanya.



Beliau sering member nasehat. berikut adalah salah satu kata bijak gus maksum jauhari.

“ TIDAK ADA KAMUS UNTUK BERFOYA-FOYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN,PEMUDA YANG MENGHABISKAN WAKTUNYA HANYA DENGAN KESENANGAN TEMPORAL BELAKA ADALAH PEMALAS YANG MISKIN IDENTITAS,KERING KREATIVITAS DAN HAMPA MILITANSI,TYPE MANUSIA YANG KEMANA ANGIN BERHEMBUS KESANA IA REBAH DAN TERJATUH”

Oleh karena itu hari hari Gus Maksum selalu diisi dengan belajar dan belajar. Tidak ada waktu kosong untuk berleha-leha, seluruh waktunya digunakan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.



Dalam olah batin dan kanuragan, beliau mempelajari dengan mengembara dari satu guru keguru yang lainya seperti halnya dengan silat, Beberapa Guru yang pernah disinggahi antara lain, Kiai Mansur Kali Pucung Blitar ( yang masih termasuk kakeknya dari jalur bapak ) selanjutnya Kiai Ahmad Kemuning Kediri, Kiai Ibrahim Banjar melati Kediri, Habib Jufri Mrican Kediri, dan Habib Baharun Mrican Kediri.



Guru beliau yang paling berpengaruh adalah Kyai Mahrus Ali dan Kyai Ya’kub (Lirboyo) kedua orang ini sangat terkenal memiliki kemampuan silat dan ilmu kanuragan yang mumpuni dan banyak memiliki ilmu karomah warisan wali songo.





Merasa belum puas dengan ilmu yang diperolehnya, Gus Maksum kembali mengembara kebeberapa pelosok nusantara diantaranya ke daerah Jawa Barat dan akhirnya sampailah ke Cirebon tepatnya ke Buntet Pesantren.



disana beliau berguru langsung kepada kyai Ilyas dan Kyai Busro dan beberapa kyai buntet yang lainya yang masih keturunan Kyai Abbas Cirebon.



Gu Maksum dikenal sebagai pendekar nomor wahid di kalangan NU.

Penampilannya nyentrik: berambut gondrong, jenggot dan kumis panjang, bersarung setinggi lutut, memakai bakiyak, berpakaian seadanya, dan tidak makan nasi (ngerowot). Sikapnya tegas. Karena itulah namanya banyak digandrungi anak-anak muda NU.



Namanya identik dengan dunia persilatan, tenaga dalam, dan pengobatan. Sejak kecil sudah gemar dengan pencak silat dan berbagai bacaan wirid.



Namanya terdengar ke seluruh pelosok daerah ketika menjabat Komando Penumpasan PKI dan antek-anteknya di wilayah Kediri dan sekitarnya. Beliau adalah pendiri Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa dan menempati posisi sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat dan Guru Besar, sejak perguruan itu didirikan hingga ia wafat. Nama besarnya belum tergantikan hingga sekarang.



Sejak awal nama besar Gus Maksum identik dengan kesaktian. Selain menguasai banyak aliran silat dengan sempurna, ia juga memiliki banyak kemampuan linuwih lainnya.



Konon, rambutnya tidak mempan dipotong, mulutnya bisa menyemburkan api, mahir dalam menaklukkan jin, memiliki kemampuan yang luar biasa (bisa melemparkan sapi seperti melemparkan sandal, bisa mengangkat mobil sendirian, dan sebagainya), tidak mempan disantet, tidak mempan senjata tajam, dan lain sebagainya. Itulah beberapa kelebihan gus maksum jauhari.



Dalam dunia politik, Gus Maksum selalu mengikuti arah politik NU. Ketika NU bergabung dengan PPP, Gus Maksum menjadi jurkam PPP hingga tingkat nasional.



Begitu pula ketika PKB didirika pada tahun 1998, Gus Maksum ganti haluan. Beliau kampanye untuk membesarkan partai itu. Namun sampai akhir hayatnya ia tidak pernah mau duduk sebagai anggota Dewan. "Pendekar ya Pendekar saja" kata beliau.

gus maksum jauhari lirboyo

gus maksum jauhari lirboyo



Kisah karomah gus maksum jauhari

Setiap orang pasti memiliki kelebihan pada dirinya, hal ini juga terdapat pada figure seorang Gus Maksum, kisah-kisah berikut ini adalah berdasarkan fakta yang diceritakan langsung oleh beberapa nara sumber baik yang ikut bersama Gus Maksum maupun yang melihat langsung kejadian-kejadian itu.



Fenomena-fenomena keluarbiasaan ini disangkalnya tatkala dikonfirmasi kepada beliau ketika masih hidup. Beliau selalu mengatakan bahwa kejadian-kejadian yang dialaminya itu semata-mata hanyalah atas izin dan pertolongan Allah tidak lebih dari itu.



Keistimewaan-keistimewaan Gus Maksum sudah tampak sejak kecil. pada waktu itu Gus Maksum kecil mampu melompat melayang dari satu tiang ketiang yang lainnya di masjid Kanigoro, ia juga mampu berputar cepat diatas piring tanpa pecah laksana Gangsing, padahal waktu itu ia belum mahir ilmu silat.



Gus Maksum kecil juga pernah melempar seekor kuda seperti melempar sandal. padahal waktu itu bobot angkatan beliau tidak lebih dari 20 Kg.



Dimasa remaja Gus Maksum pernah membantu salah seorang familinya untuk memasang lembu bajakannya. ketika hendak memasang tiba-tiba lembu itu mengamuk dan dengan cepat dan kuat menerjang kearah dada Gus Maksum. dengan reflex beliau menangkis dan berbalik menerkam, dan apa yang terjadi membuat semua orang yang melihatnya heran karena lembu itu terpelanting beberapa meter jauhnya, menanggapi kejadian tersebut Gus Maksum hanya berkata semua hanyalah kebetulan saja dan berkat pertolongan Allah SWT.



Rambut tidak mempan dipotong

Kyai Gondrong

Penampilan Gus Maksum dengan rambut gondrongnya bukan sekedar gaya atau hobi semata. Tetapi Rambut Gondrongnya itu merupakan sebuah ijazah yang didapat dari guru beliau yaitu Habib Baharun Mrican Kediri, hasil dari pengamalan itu sering terjadi keanehan keanehan terkait dengan rambut beliau ini,seperti rambut beliau bisa berdiri, bisa mengeluarkan api, serta tidak mempan dipotong.



Bukti daripada itu adalah, pada decade 1970-an beliau pernah terjaring razia rambut panjang. namun terjadi keanehan, setiap kali aparat menggunting rambutnya, rambut itu tidak terpotong bahkan setiap gunting yang tajam beradu dengan rambut beliau selalu mengeluarkan percikan api. Kejadian ini pernah dimuat di harian republika.



Menaklukan Jin

Berbicara tentang Gus Maksum orang awam biasanya akan langsung berasosiasi tentang jin,tapi apakah benar Gus Maksum memelihara jin seperti banyak diperbincangkan orang?



Anggapan ini tidaklah benar,yang benar Gus Maksum tidak pernah memelihara jin, tapi kalau beliau sering menaklukan jin yang mengganggu itu memang benar, Gus Maksum pernah menaklukan Patihnya jin namanya Jin Dempul ketika Gus Maksum menolong orang yang kesurupan, orang tersebut berhasil disembuhkan Gus Maksum setelah jin didalam tubuh orang itu berhasil ditaklukan.






menghadapi puluhan orang sendirian

Salah satu kisah yang menunjukan keberanian Gus Maksum adalah ketika beliau harus bentrok dengan orang-orang PKI di alun-alun. Gus Maksum yang waktu itu sangat muda usianya mampu mengalahkan mereka semua. Dalam pertempuran itu Gus Maksum bukan hanya menggunakan olah kanuragan tapi juga dengan olah batinnya.



Peristiwa lain ketika Gus Maksum diundang menghadiri pertandingan silat di Kediri Timur, saat itu beliau bertarung melawan pendekar silat, jago duel dari berbagai macam aliran silat yang sudah berkumpul disitu. Karena telah memiliki bekal dan kemampuan yang terlatih sejak kecil Gus Maksum mengalahkan puluhan pesilat sendirian, Bahkan lawan terakhir berhasil dikalahkan dengan sangat mudah peristiwa ini terjadi saat usia beliau 16 Tahun. Dan itulah peristiwa paling dramatik membuat para pendekar lainnya harus mengakui kemampuan Gus Maksum di dunia persilatan



Ban bocor hanya dengan acungan jari

Saat NU masih menjadi partai massa NU sering bentrok dengan massa LDII dulu bernama Darul Hadits waktu itu termasuk underbow dari GOLKAR, suatu ketika massa LDII/Golkar berkonvoi melewati jalan depan Pesantren Lirboyo, saat itu Gus Maksum sedang menerima tamu.

Ketika arak-arakan itu sampai depan ndalem Gus Maksum, beliau langsung keluar karena mendengar bising suara knalpot dan klakson kendaraan yang Cumiakan telinga. Melihat gelagat yang kurang baik ini secara reflek Gus Maksum mengacungkan jari telunjuknya kearah mereka. keajaibanpun terjadi dengan serta merta seluruh ban kendaraan yang mereka tumpangi bocor secara serentak, karena bannya bocor rombongan konvoi itu tidak bisa melanjutkan arak-arakan. Akhirnya terpaksa mereka pulang dengan mendorong kendaraannya masing-masing.



Tidak mempan senjata tajam

Hal ini terbukti saat beliau melawan orang-orang PKI dahulu. Setiap Bacokan dan tebasan senjata tidak pernah bisa mengenai tubuh beliau, bahkan senjata lawan selalu berhenti jarak satu kilan dari tubuhnya. kalaupun ada yang sampai mengenai tubuh beliau, senjata-senjat tak ada satupun yang melukai beliau. Keistimewaan ini juga terbukti ketika beliau di undang pengajian di daerah Sragen Jawa Tengah pada tahun 1999, Waktu itu tanpa ada sebab yang jelas tiba-tiba ada orang yang menikamnya Untungnya Gus Maksum tidak terluka sedikitpun hanya pakaian yang dipakai robek kena tikaman, lalu pakaian itupun beliau simpan karena pemberian dari salah seorang sahabatnya.



tidak mempan disantet




Kalau bicara santet, banyak sekali pengalaman yang beliau dapatkan, Hampir semua aliran ilmu santet di kenalnya, dan sudah tidak terhitung banyaknya dukun santet yang pernah dihadapi, sejak kecil Gus Maksum sudah terbiasa menghadapi berbagai macam-macam aliran ilmu santet.



Beliau juga tidak segan-segan untuk menantang para dukun santet secara terang-terangan. Hal itu dilakukan karena santet menurut Gus Maksum termasuk kemungkaran yang harus dilawan. Kekebalan Gus Maksum terhadap santet juga sudah pembawaan sejak lahir, karena beliau juga masih keturunan Kiai Hasan Besari (ponorogo). Menurut Gus Maksum sebagai muslim tidak perlu khawatir terhadap santet, karena santet hanya bisa dilakukan oleh orang-orang kufur atau murtad, yang penting seorang muslim haruslah selalu ingat kepada Allah dan bertawakal kepadaNya.



Diantara pengalaman Gus Maksum mengenai santet diantaranya dialaminya ketika menginap di desa Wilayu, Genteng, BanyuWangi, sekitar jam setengah dua malam, saat beliau hendak istirahat, tiba-tiba dari arah kegelapan muncul bola api sebesar telur terbang menuju kearah pahanya. Dengan santai Gus Maksum membiarkan bola api itu mendekatinya. Ketika bola api itu sampai ke paha, Beliau Cuma Tanya”Banyol tha (mau bercanda ya?) seketika itu juga bola api itu melesat pergi ditengah kegelapan malam. Satu lagi kejadian yang pernah dialaminya, ketika bermalam didesa Kraton, Ranggeh saat Gus Maksum beristirahat, beliau di datangi kera jadi-jadian yang berusaha mencekiknya, tapi usaha itu dibiarkannya saja, setelah beberapa lama baru ditanya Gus Maksum “mau main-main ya? Langsung saja kera itu lari menghindar dari Gus Maksum.



Surat sakti

Gus Maksum pernah kedatangan tamu dari semarang yang mengeluhkan kelakuan putranya yang suka mabuk-mabukan dan sering pergi kelokalisasi, bahkan putranya sering mengancam akan membunuh orang tuanya.Karena sudah tak tahan melihat kelakuan putranya itu,ia pergi kerumah Gus Maksum di Kediri, dengan harapan mendapat obat untuk mengobati prilaku anaknya. Tapi yang diharapkan tidak dipenuhi Gus Maksum, Beliau hanya membuatkan sepucuk surat untuk dibawa pulang agar dibacakan kepada anaknya. Walaupun orang tua itu bingung karena obat yang di harapkannya tidak diberi, ia tetap melakukan apa yang diperintahkan Gus Maksum dengan menyampaikan surat itu kepada anaknya, Dan begitulah setelah surat itu dibacakan kepada anaknya, dalam waktu singkat kelakuan anaknya yang sebelumnya tidak bisa dikendalikan perlahan berubah. Singkatnya kelakuan anak itu tidak lagi nakal seperti dulu.



Gus Maksum wafat di Kanigoro pada tanggal 21 Januari 2003, Tahun ketika Persik Kediri menjadi Juara kasta tertinggi Liga Indonesia setelah menghajar tim-tim kuat dengan skor telak. Stadion brawijaya terkenal angker terhadap tim lawan Persik sering dihubung-hubungkan orang dengan kharisma beliau. Jenazah Gus Maksum dimakamkan di pemakaman keluarga, sebelah barat masjid lama Ponpes Lirboyo. Meninggalkan perguruan silat yang kini semakin banyak anggotanya di seluruh Indonesia. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah menjadi pahala yang tidak putus-putusnya di alam kubur dan menjadi suri tauladan untuk kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.



Begitulah kisah dari profil gus maksum jauhari. salahsatu pendekar legendaris nusantara, tokoh NU dan pendiri PSNU PAGAR NUSA. Sejarah gus maksum jauhari akan tetap dikenang khususnya oleh para pesilat pagar nusa dan juga warga nahdliyin.

mudah mudahan kisahnya menjadi inspirasi untuk kita semua supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik,tangguh dan tegas. See ya 😀

Sumber: Biografi Gus Maksum Jauhari Pendiri Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa

Baca juga: Kisah inspiratif anak pesantren
Diubah oleh ekopriantoblogs 11-10-2020 21:13
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan