- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health
Mengapa Lebih Banyak Lelaki yang Meninggal Akibat Corona? Yuk, Bongkar penyebabnya!!!


TS
teamwork212
Mengapa Lebih Banyak Lelaki yang Meninggal Akibat Corona? Yuk, Bongkar penyebabnya!!!
Baca selengkapnya di fajar.ikhtisar.net: https://fajar.ikhtisar.net/mengapa-l...r-penyebabnya/
Secara global, dilaporkan lebih banyak laki-laki yang terjangkit dan bahkan meninggal akibat virus corona (COVID-19). Perbedaan ini pertama kali dicatat di China, dimana angka kematian mengungkap bahwa 2,8% laki-laki meninggal akibat virus, dibandingkan 1,7% perempuan yang terjangkit.
Perbedaan ini juga ditemukan di Italia, dimana tingkat kematian saat ini 7,2% untuk laki-laki dan 4,1% untuk perempuan. Memang lebih banyak perempuan yang positif corona di Korea Selatan, namun sekitar 54% kematian lebih banyak menimpa laki-laki.
Ini bukan pertama kalinya keluarga coronavirus menunjukkan ketidaksetaraan gender. Hal ini juga ditemukan di Sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan wabah sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Walaupun para ilmuwan belum dapat memberikan jawaban yang pasti atas peristiwa ini, ada beberapa teori dan alasan mengapa lebih banyak laki-laki yang meninggal akibat penyakit dengan virus SARS-CoV-2 ini.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Laki-laki cenderung memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, yang berhubungan dengan beberapa penyakit kronis.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa pria minum alkohol sekitar lima kali lebih banyak daripada wanita. Pria juga hampir lima kali lebih mungkin merokok dibandingkan wanita.
Dari data yang dikutip dari Al Jazeera, laki-laki yang menderita COVID-19 memiliki kondisi kesehatan lain, seperti adanya hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.
Mereka yang merupakan perokok juga berisiko mengalami komplikasi seperti kesulitan pernapasan dan pneumonia jika terkena virus corona. Selain itu juga berisiko lebih tinggi mengidap penyakit paru obstruktif kronik (COPD).
Perokok juga lebih mudah terjangkit virus corona akibat tangan yang memegang rokok mengenai mulut mereka, atau berbagi rokok dengan orang lain.
Cara dan Kebiasaan Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan sabun merupakan tindakan pencegahan virus corona. Sayangnya ada penelitian yang menunjukkan pria memiliki kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan tangan, dibandingkan dengan perempuan.
Sebuah studi di AS tahun 2009 menunjukkan bahwa hanya 31% pria yang mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum, dibandingkan 65% wanita yang cenderung menggunakan sabun saat mencuci tangan.
Laki-Laki Pantang Mencari Bantuan
Literasi dan perilaku kesehatan pria sangat berbeda dari wanita. Pria cenderung tidak mengunjungi dokter atau mencari bantuan jika sakit, atau sulit mengakui penyakit yang diderita.
Pria yang memiliki sifat maskulin enggan mengakuinya karena tidak mau dianggap lemah atau terkesan "feminim".
Karena itu, bisa jadi ketika pria dan wanita sama-sama tertular virus, wanita mencari bantuan medis lebih awal, sementara pria menunggu sampai gejala mereka menjadi parah, sehingga mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup.
Respons Sistem Kekebalan Tubuh
Dari penelitian terhadap virus lain, termasuk keluarga coronavirus lainnya, wanita memiliki respons imun yang lebih besar terhadap serangan virus di
Baca selengkapnya di fajar.ikhtisar.net: https://fajar.ikhtisar.net/mengapa-l...r-penyebabnya/
Secara global, dilaporkan lebih banyak laki-laki yang terjangkit dan bahkan meninggal akibat virus corona (COVID-19). Perbedaan ini pertama kali dicatat di China, dimana angka kematian mengungkap bahwa 2,8% laki-laki meninggal akibat virus, dibandingkan 1,7% perempuan yang terjangkit.
Perbedaan ini juga ditemukan di Italia, dimana tingkat kematian saat ini 7,2% untuk laki-laki dan 4,1% untuk perempuan. Memang lebih banyak perempuan yang positif corona di Korea Selatan, namun sekitar 54% kematian lebih banyak menimpa laki-laki.
Ini bukan pertama kalinya keluarga coronavirus menunjukkan ketidaksetaraan gender. Hal ini juga ditemukan di Sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) dan wabah sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).
Walaupun para ilmuwan belum dapat memberikan jawaban yang pasti atas peristiwa ini, ada beberapa teori dan alasan mengapa lebih banyak laki-laki yang meninggal akibat penyakit dengan virus SARS-CoV-2 ini.
Gaya Hidup yang Tidak Sehat
Laki-laki cenderung memiliki kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat, yang berhubungan dengan beberapa penyakit kronis.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa pria minum alkohol sekitar lima kali lebih banyak daripada wanita. Pria juga hampir lima kali lebih mungkin merokok dibandingkan wanita.
Dari data yang dikutip dari Al Jazeera, laki-laki yang menderita COVID-19 memiliki kondisi kesehatan lain, seperti adanya hipertensi atau tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.
Mereka yang merupakan perokok juga berisiko mengalami komplikasi seperti kesulitan pernapasan dan pneumonia jika terkena virus corona. Selain itu juga berisiko lebih tinggi mengidap penyakit paru obstruktif kronik (COPD).
Perokok juga lebih mudah terjangkit virus corona akibat tangan yang memegang rokok mengenai mulut mereka, atau berbagi rokok dengan orang lain.
Cara dan Kebiasaan Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan sabun merupakan tindakan pencegahan virus corona. Sayangnya ada penelitian yang menunjukkan pria memiliki kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan tangan, dibandingkan dengan perempuan.
Sebuah studi di AS tahun 2009 menunjukkan bahwa hanya 31% pria yang mencuci tangan setelah menggunakan toilet umum, dibandingkan 65% wanita yang cenderung menggunakan sabun saat mencuci tangan.
Laki-Laki Pantang Mencari Bantuan
Literasi dan perilaku kesehatan pria sangat berbeda dari wanita. Pria cenderung tidak mengunjungi dokter atau mencari bantuan jika sakit, atau sulit mengakui penyakit yang diderita.
Pria yang memiliki sifat maskulin enggan mengakuinya karena tidak mau dianggap lemah atau terkesan "feminim".
Karena itu, bisa jadi ketika pria dan wanita sama-sama tertular virus, wanita mencari bantuan medis lebih awal, sementara pria menunggu sampai gejala mereka menjadi parah, sehingga mengurangi peluang mereka untuk bertahan hidup.
Respons Sistem Kekebalan Tubuh
Dari penelitian terhadap virus lain, termasuk keluarga coronavirus lainnya, wanita memiliki respons imun yang lebih besar terhadap serangan virus di
Baca selengkapnya di fajar.ikhtisar.net: https://fajar.ikhtisar.net/mengapa-l...r-penyebabnya/




deanjerry dan denbagoes01 memberi reputasi
2
232
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan