Produksi minyak mentah rendah karena turunnya aktivitas dan pemotongan OPEC+, ditambah pemulihan sebagian permintaan minyak, akan mendorong harga minyak naik tahun depan, Goldman Sachs Group Inc (NYSE:GS) Equity Research menyatakan dalam catatan.

Melansir Reuters Senin (04/05) petang, bank Wall Street tersebut menaikkan perkiraan harga minyak mentah acuan Brent menjadi $55,63 per barel untuk tahun 2020 dari sebelumnya $52,50. Bank ini juga meningkatkan perkiraan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menjadi $51,38 per barel dari sebelumnya $48,50.

"Produksi minyak mulai menurun dengan cepat akibat kombinasi penurunan aktivitas, penutupan dan pengurangan produksi inti OPEC/Rusia. Permintaan juga mulai pulih dari tingkat yang rendah, dipimpin oleh dimulainya kembali ekonomi Cina dan pengaruh permintaan sektor transportasi ekonomi pasar negara maju," Goldman Sachs menyatakan.

Harga minyak jatuh pada hari Senin setelah membukukan kenaikan mingguan pertama pada Jumat silam. Hari Jumat itu juga, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan negara produsen lainnya, yang dikenal sebagai OPEC+, mulai memangkas rekor produksi minyaknya.

Mengutip data Investing.com, Minyak Mentah WTI Berjangka AS terakhir anjlok 6,67% ke $18,46 dan Minyak Brent Berjangka jatuh 2,27% di $25,84 per barel pada pukul 15.47 WIB.

Lakukan trading aset pilihan kamu melalui platform HIGHLOW365. Ikuti program #HIGHLOW365DEMOCHALLENGEdimana kamu bisa trading GRATIS TANPA BIAYA dan memiliki peluang untuk mendapatkan KEUNTUNGAN NYATA. Caranya pun #SerbaGampang: pertama kamu Daftar di www.highlow365.com, kedua kamu akan mendapatkan saldo Demo Rp 1 Juta, ketiga kamu lakukan transaksi mulai dari Rp 10 Ribu, dan BONUS siap untuk kamu dapatkan.

@highlow_365


@highlow365


@highlow_365