Ada banyak halangan menuju cinta. Pertama kau tentu harus mengungkapkan perasaanmu padanya. Jika dia menerima maka berikutnya kau harus menaikkan parameter cintanya padamu sampai ke tahap dimana dia tak akan bisa lahi hidup tanpamu. Lalu halangan yang terakjir adalah kau harus mampu menaklukkan hati orang tuanya.

Orang tua akan selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Selama masih ada gunung yang lebih tinggi maka mereka akan terus mendaki hingga menemukan puncak. Seperti itulah perumpamaan mencari jodoh untuk sang putri.

Memang cinta bukanlah segalanya. Untuk menikah kau harus mapan dan meyakinkan. Tak akan ada orang tua yang menginginkan anaknya untuk hidup susah dan itu pulalah halanganku dalam mencari istri.

Saat itu aku masih seorang buruh biasa di suatu pabrik makanan ringan. Pekerjaanku memang tak akan membuatku malu namun bukan berarti semua orang dapat menerima hak tersebut. Di usiaku yang sudah 25 sudah sepantasnya aku berpikiran untuk menikah namun orang tua dari kekasihku Dewi tak pernah memberi restunya.

Alasannya tentu saja pekerjaanku (atau mungkin juga wajahku). Aku tinggal di sebuah kos kosan dan tidak punya rumah tetap sehingga mereka semakin ragu untuk memberi restu padaku.

Satu tahun sudah sejak perkenalanku dengan orang tua Dewi namun sikap mereka masih saja dingin padaku. Aku sadar akulah yang salah karna tak mampu memenuhi ekspektasi mereka disini dan karna itulah aku bekerja keras membanting tulang hingga sanggup untuk mengontrak sebuah rumah.

Uang kukumpulkan perlahan dan tabunganku semakin banyak namun entah mengapa calon mertua ku itu masih belum puas. Kali ini mereka menuntutku untuk punya rumah tetap.

Mungkin karna terpengaruh sinetron yang menceritakan kehidupan sengsara orang miskin mereka jadi semakin takut untuk menyerahkan anaknya padaku.

Namun aku tak menyerah. Aku mencari kerja tambahan sebagai penulis artikel di internet. Lumayan untuk menambah uang saku dan juga pengetahuan. Darisana aku belajar cara investasi uang dan E-commerce.

Namun tak ada puas puasnya mereka meragukanku. Mereka yang tak tau apa apa tentang bisnis online menganggap itu sebagai hal yang bukan bukan dan terus saja meragukanku.

Aneh rasanya, sikap mereka padaku selalu saja dingin. Karna penasaran aku mencoba mengorek informasi dari Dewi dan ternyata terungkaplah fakta bahwa ternyata orangtuanya ingin menjodohkan Dewi dengan anak seorang teman lamanya.

Disitu hatiku hancur. Usahaku serasa percuma dan tidak dihargai. Aku yakin meski seperti apapun aku berusaha mereka tetap tak akan memberi restu padaku sampai kapanpun.

Pernah aku terpikir untuk mengajak Dewi kimpoi lari namun dia tidak berani. Akhirnya aku pun mengambil keputusan yang berat dengan mengakhiri hubungan kami.

Untuk apa dilanjutkan? Toh selama apapun menunggu aku tetap tak akan mendapat restu. Bila menunggu lebih lama lagi aku hanya akan semakin merasa sakit.

Orang tua memang selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya namun terkadang hal itu akan terasa amat menyakitkan bagi si calon menantu. Karna itu untuk kalian yang hendak menikah pastikanlah diri kalian cukup mapan untuk memenuhi keinginan mertua atau restu itu tak akan pernah kalian dapat.