Kaskus

Story

sandoresAvatar border
TS
sandores
Cintaku Direbut Seorang Kontraktor
Cintaku Direbut Seorang Kontraktor


Quote:


Kutipan lirik diatas mewakili perasaanku 11 tahun yang lalu
Saat merasakan sakit hati untuk pertama kalinya
Pertama kalinya ditinggalkan wanita yang sangat kucinta
Ditinggalkan saat rasa ini sudah begitu besar
emoticon-Berduka (S)


---

Cintaku Direbut Seorang Kontraktor


Tahun 2004, itulah saat pertama kali aku mengenalnya. Aku mengenal, mendekati, hingga mendapatkan cintanya melalui perjuanganku sendiri. Butuh waktu 1 tahun untuk meyakinkannya bahwa dialah cinta pertamaku, bahwa aku benar-benar menyayanginya. Aku menikmati setiap saat bersamanya.

Namanya Dian, dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia sebenarnya berasal dari kota sebelah dari kota tempat tinggalku. Aku mengenalnya saat dia kelas 1 SMA sedangkan aku kelas 2 SMA. Ya, kami hanya berjarak 1 tingkat di SMA. Sikapnya yang cuek membuatku penasaran untuk bisa mendapatkan cintanya. Senyum yang manis dengan lesung pipi khasnya semakin membuatku lebih jauh terpesona. Awal perkenalan terasa saat yang paling menantang buatku. Bagaimana tidak, untuk sekedar mendapatkan respon darinya sangat susah. Dia super cuek pada cowok, terlebih cowok yang belum atau baru dikenalnya. Hingga satu semester pun dia terkadang masih menunjukkan sikap cueknya padaku. Namun itu tidak menyurutkan perjuanganku untuk mendapatkan hati sang pujaan hati ini.

Hampir setahun setelah perkenalan dan mulai mendekatinya, akhirnya dia luluh juga. Dia menerimaku sebagai pacarnya. Saat dia menerima cintaku, sat itulah aku merasa menjadi pria paling beruntung di dunia. Sejak resmi berpacaran, sikapnya mulai berubah. Yang dulunya cuek menjadi sangat perhatian. Dia bisa menjadi seperti adik yang manja, bisa menjadi teman untuk berbagi cerita, bisa menjadi sahabat untuk berbagi suka duka, dan tentunya menjadi pacara yang sangat penyayang. Dian... aku benar-benar beruntung pernah memilikimu emoticon-rose

Hanya sekitar enam bulan kami berpacaran selama SMA. Karena setelah lulus saya melanjutkan kuliah di salah satu universitas negeri, sementara dia masih menjalani tahun terakhir di SMA. Selama satu tahun kami menjalani hubungan jarak jauh. Tidak ada yang berubah, rasa sayang diantara kami masih sama. Kami berkomitmen untuk saling menjaga perasaan dan saling percaya. Tiap satu atau dua bulan sekali saya pulang ke kota kelahiran hanya untuk mengobati rindu pada keluarga serta rindu pada Dian pacarku tersayang. Kesetiaan Dian juga terbukti adanya karena setelah dia lulus SMA Dian berkeinginan untuk melanjutkan kuliah ke universitas yang sama denganku, meski berbeda jurusan. Dian tidak ingin jauh-jauh lagi denganku, cukup setahun saja menjalani LDR katanya. Dian juga rela mengambil jurusan D3 yang artinya ada kemungkinan kami berdua bisa wisuda bareng.

Hampir tiga tahun sudah kami menjalani masa-masa indah berpacaran di kampus yang sama. Suka duka selama menjadi mahasiswa telah kita lalui berdua. Kami ingin berjuang bersama, kami ingin serius melanjutkan hubungan hingga menjadi sepasang suami istri dan menua bersama. Hingga satu hal menyakitkan terjadi...

Menjelang ujian skripsi Dian memberiku kabar buruk. Kabar yang membuatku sampai jatuh sakit. Orang tua Dian menerima lamaran dari seorang kontraktor. Kedua orang tuanya menerima lamaran tersebut lantaran sang calon menantu jauh lebih siap dan lebih mapan dibandingkan saya sebagai pacarnya, yang lulus kuliah pun belum tentu langsung mendapatkan pekerjaan. Kalaupun mendapatkan langsung pekerjaan, belum tentu juga penghasilannya mampu mencukupi kebutuhan hidup sang anak. Dian yang baru saja menyelesaikan tugas akhirnya dan tinggal menunggu waktu untuk yudisium tak mampu berbuat banyak. Sempat terbesit dibenak kami berdua untuk melakukan hal diluar batas, sehingga mau tidak mau kedua orang tua Dian harus menikahkan kami. Tapi kami urungkan karena basic orang tua Dian yang seorang pengacara.

Sungguh berat menerima kenyataan bahwa perjuanganku selama bertahun-tahun merajut kasih dengan Dian harus berakhir menyedihkan. Aku yang seorang mahasiswa semester akhir, kalah dengan seorang kontraktor proyek. Dan usut punya usut ternyata orang tua Dian menerima lamaran yang calon menantu karena mereka punya hutang budi pada calon besannya.

Coba kalian bayangkan gan sist, bertahun-tahun menjaga jodohnya orang. Bertahun-tahun hanya merasakan kebahagiaan semu, karena pada akhirnya harus menerima kenyataan bahwa calon pendamping hidupku direbut oleh seorang kontraktor proyek. Aku bersyukur memiliki teman-teman satu kos yang mampu menyemangatiku untuk bisa menyelesaikan sidang skripsiku pada semester itu juga. Semester paling berat, bahkan saat-saat paling kelam dalam hidupku.

Kenapa di jaman yang serba modern ini, masih saja ada praktik perjodohan. Kenapa masih ada orang tua yang berpikiran picik, mencari menantu yang sudah mapan secara finansial? Tidakkah mereka memikirkan kebahagiaan sang anak. emoticon-Berduka (S)
0
327
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan