- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Di Bangladesh, Ada Masjid Unik yang Dibangun dari Benda-benda Daur Ulang


TS
haysnairefohdir
Di Bangladesh, Ada Masjid Unik yang Dibangun dari Benda-benda Daur Ulang
Awal pertengahan abad ke-19, sebuah masjid dibangun di kawasan Armanitola, Dhaka, Bangladesh. Bangunan masjid didirikan dengan desain Mughal yang kental akan nuansa Islam.
ADVERTISEMENT
Sepintas bangunan ini nampak sama seperti bangunan masjid kebanyakan. Tapi, jika kamu perhatikan dengan lebih jelas, tempat ibadah yang kini populer dikenal sebagai Masjid Bintang itu punya keunikan tersendiri pada bagian corak yang menghiasinya.
Corak bangunan masjid ini nampak lebih ramai ketimbang masjid kebanyakan. Coraknya ada yang berbentuk bunga, bintang, dan simbol-simbol lainnya dengan warna yang beragam namun tetap senada.

Seorang jemaat sedang berada di dalam Masjid Bintang Foto: Shutterstock
Tahukah kamu mengapa corak bangunan tersebut sedemikian rupa? Dilansir Atlas Obscura, rupanya corak di bangunan ini merupakan mosaik yang terbuat dari pecahan atau potongan botol-botol kaca.
Para pengrajin yang mendirikan bangunan ini memanfaatkan pecahan porselen Tiongkok dengan menggunakan teknik Chinitikri. Alasannya adalah karena bahan baku pecahan botol lebih mudah dan lebih murah untuk didapat ketimbang keramik berwarna.
ADVERTISEMENT
Ukuran potongan mosaiknya pun bervariasi, dari mulai setengah inch hingga 2,5 inch. Bentuk yang paling disuka para perajin pada masa itu adalah rhomboid dan segitiga.

Mosaik berbentuk bunga di Masjid Bintang dibuat menggunakan bahan daur ulang Foto: Shutterstock
Bentuk-bentuk itu kemudian dirangkai dengan indah untuk menghiasi tiap sisi bangunan Masjid Bintang. Mulai dari tiang penyangga, dinding hingga kubahnya.
Pada bagian atap, kamu bisa menemukan tiga kubah yang memahkotaimasjid. Kubah terbesar berada di bagian tengah. Dan di masing-masing sisi kubah, kamu bisa menemukan menara-menara kecil yang didirikan untuk menambah aksen estetika.
Di bagian kubah, kamu bisa menemukan ratusan bintang berwarna biru yang menempel dengan indah. Enggak heran, kini masjid tersebut lebih dikenal sebagai Masjid Bintang atau dalam bahasa Bengali disebut sebagai Tara Masjid.

Tampak depan Masjid Bintang yang dihiasi dekorasi bintang berukuran besar Foto: Shutterstock
Menurut laman Beautiful Mosque, Masjid Bintang dibangun oleh Mirza Golam Pir pada akhir abad ke-18. Tadinya bangunan masjid ini hanyalah sebuah masjid persegi panjang sederhana berukuran 10x3,3 meter dengan tiga pintu di bagian timur, satu di utara, dan satu di selatan.
ADVERTISEMENT
Lalu seiring dengan waktu, bangunan masjid itu kemudian direnovasi hingga menjadi seperti sekarang. Kini, Masjid Bintang di Bangladesh itu sudah merupakan bangunan yang benar-benar baru, sisa pembangunannya yang lama, nyaris tak tampak lagi.

Kubah Masjid Bintang Bangladesh didampingi menara-menara untuk menambah kesan estetik Foto: Shutterstock
Renovasinya pun sempat mendapat kritik karena banyaknya mosaik yang menghiasi Masjid Bintang. Namun, nampaknya kini mosaik yang dulu dianggap sebagai kekurangan, justru jadi kelebihan Masjid Bintang, karena menambah nilai keunikan bangunan ini.
Enggak heran, Masjid Bintang dijadikan sebagai tempat wisata religi buat pelancong yang ingin berlibur ke Bangladesh, terutama wisatawan yang memeluk agama Islam.
Kalau pandemi sudah berakhir, kamu tertarik enggak datang ke masjid ini?
https://m.kumparan.com/kumparantrave...ng-1tKq8VbT3Z2
ADVERTISEMENT
Sepintas bangunan ini nampak sama seperti bangunan masjid kebanyakan. Tapi, jika kamu perhatikan dengan lebih jelas, tempat ibadah yang kini populer dikenal sebagai Masjid Bintang itu punya keunikan tersendiri pada bagian corak yang menghiasinya.
Corak bangunan masjid ini nampak lebih ramai ketimbang masjid kebanyakan. Coraknya ada yang berbentuk bunga, bintang, dan simbol-simbol lainnya dengan warna yang beragam namun tetap senada.

Seorang jemaat sedang berada di dalam Masjid Bintang Foto: Shutterstock
Tahukah kamu mengapa corak bangunan tersebut sedemikian rupa? Dilansir Atlas Obscura, rupanya corak di bangunan ini merupakan mosaik yang terbuat dari pecahan atau potongan botol-botol kaca.
Para pengrajin yang mendirikan bangunan ini memanfaatkan pecahan porselen Tiongkok dengan menggunakan teknik Chinitikri. Alasannya adalah karena bahan baku pecahan botol lebih mudah dan lebih murah untuk didapat ketimbang keramik berwarna.
ADVERTISEMENT
Ukuran potongan mosaiknya pun bervariasi, dari mulai setengah inch hingga 2,5 inch. Bentuk yang paling disuka para perajin pada masa itu adalah rhomboid dan segitiga.

Mosaik berbentuk bunga di Masjid Bintang dibuat menggunakan bahan daur ulang Foto: Shutterstock
Bentuk-bentuk itu kemudian dirangkai dengan indah untuk menghiasi tiap sisi bangunan Masjid Bintang. Mulai dari tiang penyangga, dinding hingga kubahnya.
Pada bagian atap, kamu bisa menemukan tiga kubah yang memahkotaimasjid. Kubah terbesar berada di bagian tengah. Dan di masing-masing sisi kubah, kamu bisa menemukan menara-menara kecil yang didirikan untuk menambah aksen estetika.
Di bagian kubah, kamu bisa menemukan ratusan bintang berwarna biru yang menempel dengan indah. Enggak heran, kini masjid tersebut lebih dikenal sebagai Masjid Bintang atau dalam bahasa Bengali disebut sebagai Tara Masjid.

Tampak depan Masjid Bintang yang dihiasi dekorasi bintang berukuran besar Foto: Shutterstock
Menurut laman Beautiful Mosque, Masjid Bintang dibangun oleh Mirza Golam Pir pada akhir abad ke-18. Tadinya bangunan masjid ini hanyalah sebuah masjid persegi panjang sederhana berukuran 10x3,3 meter dengan tiga pintu di bagian timur, satu di utara, dan satu di selatan.
ADVERTISEMENT
Lalu seiring dengan waktu, bangunan masjid itu kemudian direnovasi hingga menjadi seperti sekarang. Kini, Masjid Bintang di Bangladesh itu sudah merupakan bangunan yang benar-benar baru, sisa pembangunannya yang lama, nyaris tak tampak lagi.

Kubah Masjid Bintang Bangladesh didampingi menara-menara untuk menambah kesan estetik Foto: Shutterstock
Renovasinya pun sempat mendapat kritik karena banyaknya mosaik yang menghiasi Masjid Bintang. Namun, nampaknya kini mosaik yang dulu dianggap sebagai kekurangan, justru jadi kelebihan Masjid Bintang, karena menambah nilai keunikan bangunan ini.
Enggak heran, Masjid Bintang dijadikan sebagai tempat wisata religi buat pelancong yang ingin berlibur ke Bangladesh, terutama wisatawan yang memeluk agama Islam.
Kalau pandemi sudah berakhir, kamu tertarik enggak datang ke masjid ini?
https://m.kumparan.com/kumparantrave...ng-1tKq8VbT3Z2






denbagoes01 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
530
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan