Kali ini aku mencoba untuk ikutan bikin event yang diselenggarakan oleh Kaskus. Adapun event itu bertemakan serupa gambar berikut ini:



Ramadhan kali ini bagiku tidak ada bedanya walaupun bagi sebagian orang berbeda-beda. Hanya karena pandemi yang sedang melanda seluruh dunia, tidak berarti harus terjadi kepada ramadhanku. Sebab di kota kami masih berjalan tradisi turun temurun yang tak lekang oleh waktu.

Mendekati awal puasa di daerahku masih berjalan tradisi nyekar dan Ruwahan. Hal ini untuk disebagian kota lain sudah sangat dilarang aktivitasnya. Namun dikotaku tradisi dan silahturahmi lebih penting dari segalanya.

Bahkan acara penyambutan pada awal ramadhan diikuti dengan acara saur bersama-sama. Semua bahan dasar makanan berasal dari masyarakat sekitarnya juga. Yang mana penyumbang terbesar ialah dari warga yang memiliki kelebihan harta dibandingkan dengan yang lain. Tradisi ini dihadiri oleh masyarakat dari semua golongan, tidak ada perbedaan status yang biasanya sering digarisbawahi.


Mereka sangat menikmati apa yang sudah disediakan dan berlangsung selama beberapa dekade ini.



Begitupula ketika akan berbuka puasa, penyumbang makanan bergiliran selama Ramadhan.

Tradisi yang bertujuan saling menjaga diantara banyaknya suku yang memenuhi ruang lingkup lingkungan tersebut. Dan hal ini begitu manjur membuat persatuan dan kesatuan terjaga dengan baiknya. Hingga tidak ada yang ingin saling menyakiti.