- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Memaknai Keimanan dalam Praktek Sains Sederhana Bersama Kakak di Ramadan 2020


TS
qoni77
Memaknai Keimanan dalam Praktek Sains Sederhana Bersama Kakak di Ramadan 2020

Iman secara bahasa bisa diartikan sebagai percaya, dan secara khusus berarti tashdiq(membenarkan). Iman secara syariah meliputi 3 hal yakni membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan amal perbuatan.
Seingat Ane dulu pas masih sekolah itu tingkatan iman yang paling rendah adalah hati, sedang yang paling tinggi adalah dengan amal perbuatan tadi. Semisal ada suatu kejadian seperti wabah Corona ini, Gansist. Orang yang paling utama adalah mereka yang terjun langsung, beramal secara real gitu, kelihatan benar dia punya andil dalam proses penakhlukan wabah. Semoga orang-orang hero ini selalu mendapat ridho Allah SWT. Aamiin.
Ramadan menurut kosa kata bahasa Arab diartikan sebagai bola panas. Bulan yang orang-orang bakal menikmati hangatnya sinar sang surya gitu. Ramadan kali ini teramat istimewa, 5X hari Jumat dan Ramadan di tengah pandemi Corona.
Pandemi bila diartikan secara sederhana bermakna kejadian wabah secara universal. Ia, si wabah tadi berada di tiap tempat. Average gitu. Memasuki Ramadan, mari kita tetap menjalankan ritual ibadah secara syariat #dirumahsaja, WFH, dan tetap menjaga kemurnian Ramadan. Tetap kuat. Tetap semangat.
Nah, setelah belajar asal bahasa iman dan Ramadan, mari kita mengenal Jeruk. Bukan, bukan jeruk minum jeruk kok😅. Cekidot!
Quote:
Jeruk Manis atau Citrus x sinensismerupakan genus jeruk yang berasal dari daerah sekitar Assam, India, Tiongkok Selatan, dan Asia Tenggara.
Quote:
Quote:
Ramadan yang penuh berkah mari sedikit kita belajar sains melalui praktek sederhana ini. Menggunakan buah jeruk, air, dan wadah bening untuk praktek.
Quote:
Quote:
Buah jeruk mengandung banyak vitamin C. Dia juga merupakan buah yang amat bagus dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas lho. Dibikin es jeruk juga enak ini.😂
Kembali ke praktek sains. Sains yang merupakan ilmu alam selalu mengedepankan solusi praktis atau kearifan teknologi lho. Alam selalu memberikan lebih terhadap manusia tapi kadang manusianya yang kurang bersyukur gitu sih, Gansist.
Praktek Sains bareng kakak - Bahan-bahan :
1. Buah jeruk
2. Air secukupnya sekitar 1,5 liter
3. Wadah bening, boleh stoples kok, Gansist. Ane pakai yang di gambar.
Langkah-langkah praktek sains bareng kakak :
1. Tuangkan air ke dalam wadah bening.
2. Masukkan satu buah jeruk yang belum dikupas kulitnya.
3. Masukkan satu buah jeruk yang telah dikupas kulitnya.
Apa yang terjadi ya, Gansist?
Benar, buah jeruk yang terkupas akan tenggelam dan buah jeruk yang tidak dikupas akan mengapung lho. Kok bisa? Bisa banget😂.
Kulit jeruk bisa diibaratkan sebagai keimanan lho. Sederas apapun arus zaman kalau kita dikaruniakan Tuhan iman, insyaAllah akan tetap mengapung, nggak akan tenggelam pada kemaksiatan. Wallahu'alam.
Klarifikasi kok bisa begitu nih, Gansist. Disimak ya, prok-prok-prok😅!
Alasan jeruk dengan kulit mengapung dan jeruk tanpa kulit tenggelam adalah :
Kulit jeruk dikaruniai Tuhan pori-pori yang terisi oleh udara gitu. Nah udara inilah yang bikin si jeruk melayang jika berada di air lho. Hebat banget yah kulit jeruk ini?
Hal yang berbeda terjadi saat kulit buah jeruk dikupas. Kemudian tinggal daging buah saja. Daging buah pada jeruk cenderung rapat, sehingga udara tidak dapat masuk atau menempel pada daging buah jeruk. Akhirnya jeruk menjadi berat dan menjadikannya tenggelam. Karam kayak kapal titanic😢.
Awalnya Ane juga nggak yakin tapi setelah melakukan praktek sains sederhana ini, menjadi yakin. Sebab kata imam Ghazali itu Melihat lebih baik daripada mendengar, lho. Kalau istilah sains dinamakan dengan eksperimen.
Kalau mendeskripsikan secara sederhana, kulit jeruk itu ibarat pelampung yang biasa digunakan pembelajar renang agar nggak tenggelam gitu, Gansist. Nah, rongga udara yang mengisi pelampung dan kulit jeruk inilah yang turut andil menyelamatkan daging buah jeruk dan pembelajar renang dari tenggelam di air gitu dech.
Dalam rumus fisika sederhana, dulu Ane kelas VII kalau nggak salah diajarkan rumus ini ma guru Fisika bernama pak Suratmin. P = F/A.
P = Tekanan
F = Gaya
A = Luas Area
Benda yang mengapung dalam air mengalami dua gaya (F), yaitu dari air dan benda itu sendiri lho. A diibaratkan si benda. Besarnya tekanan sangat tergantung pada gaya dan massa jenis benda juga sih. Ini kalau ditelaah lebih lanjut jatuhnya masuk dalam hukumnya Archimedes.
Ane masih lupa-lupa ingat soal rumus-rumus. Mohon maaf yah. Kalau diibaratkan dalam hidup kita. Manusia yang hidupnya penuh tekanan berarti dia kebanyakan gaya, besar pasak daripada tiang gitu. Sok tahu nih TS? Hu'um nih, sotoy dia itu kok! Mas Agung ajah bilang percaya dirinya kuadrat.😁🙏
Kiranya sekian thread perdana Ane di forum Education ini. Semoga muhasabahdari sains sederhana ini menjadikan kita tambah kuat imannya ya, Gansistkuh! Aamiin. Wallahua'lam bi showab.
Ngawi, 1 Mei 2020/ 8 Ramadan 1441H
With Love,
Warna_Senja
Spoiler for cendol kebaikan:
Sumber foto : poin satu pixabay dan lainnya dokpri ajeh
Sumber ilmu di bawah : ini, ini, dan iman
Diubah oleh qoni77 02-05-2020 06:24






tien212700 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
610
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan