Kaskus

Story

cintamaduraAvatar border
TS
cintamadura
Merajut Cinta Dengan Santriwati
Merajut Cinta Dengan Santriwati

emoticon-roseMerajut Cinta Dengan Santriwati emoticon-rose

Merajut Cinta Dengan Santriwati
Sumber ilustrasi : pinterest.com

Cerita cinta yang menyakitkan ini saya alami saat saya lulus SMA di salah satu sekolah menengah favorit di kota saya. Perkenalan saya dengan seorang gadis bernama Dita adalah pada saat saya kerja kelompok kerumah teman saya untuk menyelesaikan tugas tambahan untuk kenaikan kelas dari kelas 2 SMA ke kelas 3 SMA. Teman saya bernama Diva. Dita adalah saudara kembar dari teman satu kelompok saya ini. Namun berbeda dengan si Diva yang rada tomboy, Dita merupakan sosok gadis yang alim tapi murah senyum. Oleh karenanya sejak lulus dari SMP Dita tidak melanjutkan ke sekolah yang sama dengan Diva saudara kembarnya. Dita lebih memilih melanjutkan pendidikan formal di sebuah pesantren di Kota Pasuruan. Kebetulan saat saya kerumahnya itu dia sedang liburan pondoknya.

Dari pertemuan pertama dengan Dita ini saya sudah mulai ada ketertarikan untuk mengenalnya lebih dekat, keramahan dan cara dia bertutur kata membuatku jatuh hati. Namun apa daya waktu dan kondisi tidak memungkinkan untuk mendekatinya langsung. Masa iya saya tiap hari atau beberapa hari sekali main kerumahnya. Diva pun menyadari ketertarikan saya pada saudara kembarnya tersebut, namun dia acuh. Pernah suatu kali saya memberanikan diri untuk terus terang pada Diva bahwa saya menyukai saudara kandungnya sedari awal bertemu dulu, saya berharap Diva mau membantu saya untuk mendekatinya. Namun dasarnya nih anak tomboy yang cuek dengan istilah pacaran atau memang dia gak setuju punya calon ipar seperti saya, dia menyuruh saya untuk berusaha sendiri. Bahkan untuk minta nomor HPnya pun disuruh minta sendiri. Dasar si Diva...

Dengan usaha ekstra, saya dapatkan nomor HP dan akun sosial medianya. Pada waktu itu paket internet belum semurah sekarang, Dita pun juga jarang online sosmed. Jadilah saya modal pulsa SMS dan telepon untuk mengenalnya lebih dekat lagi. Namun waktu PDKT tidak berlangsung lama, karena 2 hari setelah saya dapat nomor HPnya itu dia harus kembali ke pesantrennya. 6 bulan lagi Dita baru pulang libur. emoticon-norose
Selama penantian masa liburannya Dita dari pondoknya, saya mencoba bersikap netral pada semua teman perempuan, karena saya ingin menunjukkan pada Diva bahwa saya serius menyukai saudara kembarnya saja.

6 bulan kemudian...
Saya masih bertahan dengan rasa dan harapan yang sama dengan Dita. Masa liburnya yang hanya 5 hari saya manfaatkan dengan baik untuk mendekatinya baik melalui HP maupun bertamu kerumahnya. Dita seakan memberi lampu hijau untuk perjuanganku mendekatinya, namun dia tidak mau kami berstatus pacaran. Ya namanya santri, katanya kan pacaran itu dilarang. Kalau saya memang serius, dia rela kok menunggu saya siap untuk menghalalkannya. Barulah kita bisa pacaran setelah menikah. Kaget !! itu yang pertama kali saya rasakan saat dia menyampaikan pernyataan tersebut. Bagaimana tidak, saya yang masih kelas 3 SMA dan belum berpikiran untuk menikah diminta sampai seserius itu. Tapi karena sudah terlanjur sayang dan nyaman, saya menyanggupi permintaannya.

4 bulan kemudian...
Tepat sebelum pelulusan SMA, dia libur pondok lagi gan sist. Liburnya cukup lama, jadi bisa saya manfaatkan untuk kembali mendekatinya. Setiap kali saya bertatap muka langsung, selalu aja ada kekaguman dan rasa nyaman berlebih didekatnya, hingga membuat saya yakin untuk terus memperjuangkannya. Saya pun memutuskan untuk melanjutkan kuliah sambil kerja, karena dia berkeinginan untuk menikah muda. Tahun depan dia lulus dari pesantrennya. Sudah kepalang tanggung mencintainya, perjuangan tidak boleh berakhir sampai saya benar-benar memiliki Dita seutuhnya.

Disaat saya berjuang mencari rezeki sembari kuliah, saya mendapatkan kabar tidak mengenakkan dari Diva. Katanya orang tuanya menerima pinangan dari salah satu santri senior pengasuh pondoknya untuk melamar Dita. Mereka berdua akan menikah beberapa minggu setelah pelulusan Dita dari pondoknya. Sakit banget mendengar kabar itu, seolah ada luka menganga lebar di hati ini. Menelepon Dita untuk meminta penjelasannya tidak mungkin, karena dia masih di pondok. Sempat stress hingga jatuh sakit beberapa hari sejak kabar tersebut, seolah tidak punya semangat lagi gan sist. Saya sudah terlanjur mencintai Dita, sangat sangat mencintainya emoticon-Frown

Merajut Cinta Dengan Santriwati
sumber ilustrasi: hipwee.com


Selama 4 bulan setelahnya saya kerja dan kuliah tanpa semangat, terlebih ketika Dita lulus dari pondoknya dan langsung mengabari saya perihal pertunangannya. Dia minta maaf beribu-ribu maaf, dia tidak punya kuasa untuk menolaknya. Calon suaminya tersebut adalah pilihan dari sesepuh pondok yang mengenal baik orang tuanya. Orang tua Dita pun setuju karena anak gadisnya bisa mendapatkan pasangan hidup yang bisa menuntunnya lebih baik secara agama, beda denganku yang miskin ilmu agama. Perjuangan untuk bisa meraih cinta seorang santriwati kandas sudah, calon bidadari penghuni surga yang kucinta harus kurelakan menjadi milik orang lain... emoticon-Berduka (S)
ButetKerenAvatar border
abellacitraAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
959
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan