Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahyuharukaAvatar border
TS
wahyuharuka 
Ucapan Terimakasih dari Penjual Kerajinan Bambu Keliling yang Menggugah Hati


Ucapan Terimakasih dari Penjual Kerajinan Bambu Keliling yang Menggugah Hati

Kisah ini terjadi sekitar 3 tahun yang lalu (kalau gak salah, sudah lama banget soalnya, whehe). TKP-nya di rumah temen ane pas ane lagi main ke sana. Saat itu, siang hari dan cuacanya terik gila hingga rasanya, sinar matahari menyengat ke ubun-ubun ane.

Ane ubah kecepatan kipas angin ke level 2 supaya anginnya lebih kencang. Kemudian, ane jalan menuju pintu depan untuk membuka pintu selebar-lebarnya supaya udara panas dari dalam rumah pada keluar.

Di saat itulah, ane melihat bapak-bapak jalan kaki dibawah teriknya matahari dengan langkah gontai. Sesaat kemudian, ia berhenti tepat di bawah pohon kelapa milik tetangga rumah teman ane untuk beristirahat.

Rambut dan kumisnya sudah memutih semua tapi ane bisa melihat bahwa si bapak punya fisik yang sangat kuat untuk pria seusianya.

Wajar saja kalau ia kelelahan karena ia memikul cukup banyak barang bawaan dengan berjalan kaki ditambah kondisi cuaca saat itu. Yang ane lihat dari kejauhan, sepertinya ia membawa benda kerajinan yang terbuat dari bambu.

Salah satunya yang dapat ane kenali adalah tampah bambu. Si bapak mulai mengambil sikap duduk sambil melepas topi dari kepalanya dan mengipas-ngipaskannya diantara leher dan dada guna mengusir rasa gerah yang dirasanya.

Dari penampilannya, ane sudah bisa menebak bahwa si bapak adalah tukang bubur naek Aji keliling, eh... salah! Maksudnya, tukang kerajinan bambu keliling, whehe.

Tersirat rasa kasihan dibenak ane yang lemah ini, ululu. Ane pun memanggil teman ane dan menunjukkan si Bapak dari kejauhan padanya. Ternyata, teman ane yang blangsak itu juga turut merasa kasihan.

Ia pun meminta ane untuk mengundang si Bapak ke rumahnya. Katanya, dia mau memberi air minum, pasti si bapak kehausan. Tanpa buang waktu, ane pun langsung menurutinya.

Ucapan Terimakasih dari Penjual Kerajinan Bambu Keliling yang Menggugah Hati
Hanya ilustrasi sumber

Kira-kira, seperti inilah tampilan beliau dalam berdagang kala itu. Bedanya, si bapak yang ane maksud mengenakan topi berjenis snapbackdan jumlah barang dagangan yang dibawanya lebih banyak lagi.

Meski awalnya merasa sungkan tapi ane tetap berhasil membujuk si bapak agar ia mau ke rumah temen ane dan diambilkan minum. Ia pun duduk di kursi teras dan teman ane menyambutnya dengan segelas air putih dingin nan segar dari kulkas.

Tiba-tiba, teman ane manggil dari dalam rumah. Ternyata, ia telah menyiapkan 1 dus minuman kemasan miliknya untuk si bapak bawa pulang. Jenis minumannya merupakan minuman botol dengan berbagai macam rasa buah.


Ternyata, Pengrajin Bambu...

Dari obrolan ane bersama si bapak, ane jadi tahu bahwa beliau adalah penjual keliling sekaligus pengrajin bambu. Semua kerajinan peralatan rumah tangga dari bambu yang ia bawa pun merupakan hasil karyanya bersama sang istri.

Mereka telah menggeluti profesi itu sejak puluhan tahun silam. Hanya saja, dirinya sudah terlalu tua untuk berkeliling sehingga hanya sesekali saja ia melakoni hal tersebut, misalnya jika sudah terdesak kebutuhan ekonomi.

Dalam berjualan keliling, beliau seorang diri saja. Sementara, sang istri bertugas untuk mengurus rumah dan membantunya membuat kerajinan bambu untuk dijual. Menurut ceritanya, dulu, usahanya berjalan lancar.

Namun, sejak usahanya digempur peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik, enameel atau stainless steel, kerajinan yang dibuatnya dari bambu perlahan sepi peminat.

Jika dulu ia bisa menerima beberapa pesanan dalam satu waktu maka sekarang, sangat jarang orang yang mau pesan kerajinan bambunya. Jika sudah begitu maka terpaksa kaki rentanya harus menapaki jalanan yang keras untuk berjualan kerajinan keliling.


Alasan Si Bapak Pedagang Tiba di TKP...

Ane sempat bertanya kepada si bapak mengenai tempat tinggalnya. Ternyata, rumahnya cukup jauh dari rumah teman ane. Kalau bermotor, dapat ditempuh dalam waktu +-14 menit PP.

Akan tetapi, beliau berjalan kaki Gaes dimana perjalanan tersebut dapat memakan waktu sekitar 45 menit PP. Ditambah, kondisi beliau yang sudah berumur. Tentu, waktu yang diperlukan bisa lebih lama karena beristirahat.

Kenapa beliau bisa tiba di TKP? Ternyata, ia hendak mengantarkan barang kepada pemesan. Rumah si pemesan sekitar 7 menit dari rumah teman ane.

Alhamdulillah, setidaknya, masih ada orang yang memesan kerajinan miliknya. Menurutnya, orang yang memesan kerajinannya adalah pemilik dari usaha kerupuk.

Kerajinan yang dipesan adalah tampah dan klakat bambu yang digunakan untuk proses penjemuran kerupuk.

Ane bertanya, kenapa ia tak naik ojek atau kendaraan umum saja. Jawabannya sungguh membuat ane terharu. Menurutnya, lebih baik jika ia menghemat pengeluaran untuk kebutuhan keluarganya karena naik kendaraan bisa memakan ongkos 30-40ribu PP. Belum tentu, ada pesanan lagi setelah hari itu.

Tak lama, beliau pamit karena takut si pemesan sudah terlalu lama menunggunya. Ane dan teman ane pun memberikan beliau sedikit uang beserta 1 dus minuman.

Si bapak begitu terharu dengan pemberian kami. Ia mengucapkan terimakasih dan diakhiri dengan ucapan doa. Kemudian, ia langsung melanjutkan perjalanannya.


Si Bapak Pedagang Datang Lagi

2 minggu sudah berlalu. Tiba-tiba, si Bapak pedagang nongol lagi di depan pintu. Kebetulan, ane lagi-lagi ada di sana. Sungguh sebuah kebetulan yang aneh karena lagi-lagi ane yang pertama kali menyambutnya, lagi!.

Ane mempersilahkan beliau duduk di teras dan ia langsung memberitahukan maksud dari kedatangannya. Ternyata, ia ingin berterimakasih pada pertemuan kami sebelumnya.

Jujur, ane saja sudah melupakan pertemuan pertama kami karena kata pak Ustadz ane dulu, kalau udah berbuat baik, jangan diungkit! Merasa tak enak hati, ane langsung menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah tindakan yang sudah sepatutnya.

Menolong sesama adalah kewajiban dan kami melakukannya semata karena Allah. Mendengar penjelasan ane, beliau tersenyum sambil menyerahkan beberapa buah kerajinan bambu yang baru dibuatnya bersama sang istri.

Menurutnya, ia dan istrinya sangat merasa bahagia dan berterima kasih karena ada orang yang peduli pada mereka. Bukan maksud ingin membayar lewat barang tersebut melainkan sebagai tanda terimakasih sekaligus kenang-kenangan dari mereka.

Ane langsung memanggil teman ane agar ia ikut menyaksikan momen mengharukan tersebut. Sesaat, kami berdua jadi sama-sama speechless, udah macem orang bego' yang gak bisa ngomong apa-apa lagi.

Padahal, beliau itu —maaf— bukan orang berlebih secara mata manusia ane yang penuh dosa ini tapi ternyata, ia begitu kaya di mata Tuhan.

Bagaimana tidak, ia rela kembali ke rumah teman ane dengan berjalan kaki loh, Gaes hanya untuk mengucapkan terimakasih karena sudah membuatnya dan istrinya bahagia... WOW!.

Di hari itu, untuk pertama kalinya, ane merasakan rasa dari kebahagiaan sekaligus kelegaan yang sesungguhnya. Seperti apa tepatnya perasaan itu? Maaf, ane gak bisa jelaskan.

Yang jelas, tiap kali melihat kerajinan bambu yang dibuatkan si Bapak untuk kami, justru ane yang merasa beruntung karena bisa bertemu dengan si Bapak.

Penasaran gak, Gaes kerajinan bambu apa yang diberikan beliau? Nah, seperti inilah rupa dari kerajinan bambu yang beliau berikan. Untuk diingat, ini fotonya dari google tapi bentuknya sama persis...

Spoiler for hanya ilustrasi:

Sampai sekarang, masih ada barangnya tapi di rumah orang tua ane karena ane gak pake. Diletakkan di sana karena bakal lebih bermanfaat.

Klakat sendiri merupakan alat dapur tradisional untuk mengukus, misalnya kue. Namun, bisa juga digunakan untuk menjemur bahan pangan, misalnya ikan asin, kerupuk atau keripik di bawah sinar matahari.

Sedangkan tampah, hampir sama dengan klakat, bisa buat menjemur juga. Akan tetapi, klakat memiliki fungsi utama untuk mengayak beras atau kacang hijau guna membuang kulit, kotoran ataupun bagian yang kopong.

Bisa pula sebagai tempat untuk menyajikan hidangan, terutama bagi orang jawa, misalnya tumpeng.




Kita tak pernah tahu bahwa kebaikan kecil kita bisa berdampak besar bagi seseorang. Kebaikan tersebut bukan dilihat dari materi melainkan ketulusan hati.

Lakukan hanya karena Allah dan efek positifnya nanti tak hanya dirasakan oleh si penerima tetapi juga si pemberi karena berbagi kepada sesama itu akan membuat hidupmu penuh keberkahan.

Jika hidup berkah maka kebahagiaan dan ketenangan hati akan senantiasa kita rasakan. Jika kamu belum merasakan keduanya maka berbagilah karena Allah.

Demikian Thread ini. Semoga Kaskuser semua bisa terinspirasi dan memetik hikmah baik dari kisah si bapak pedagang kerajinan bambu keliling ini. Sampai jumpa di thread ane lainnya. Monggo komentarnya di bawah.

emoticon-Keep Posting Gan


JANGAN LUPA GAES!!!

Ucapan Terimakasih dari Penjual Kerajinan Bambu Keliling yang Menggugah Hati


Quote:


Spoiler for Bukti SS berbagi cendol:


Spoiler for Ss Bukti Isi Form COC Ramadhan 2020:
rizalpopeyeAvatar border
swiitdebbyAvatar border
darmawati040Avatar border
darmawati040 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
658
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan