- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Untukmu, Terimakasih Telah Mengisi Hari-Hariku, Walau Akhirnya Kita Tak Bisa Bersatu


TS
ayokitakemanaa
Untukmu, Terimakasih Telah Mengisi Hari-Hariku, Walau Akhirnya Kita Tak Bisa Bersatu

"Main game terus, cari pacar sana biar tau nikmatnya punya pacar" Kata temenku mengganggu fokusku yang saat itu sedang berburu MVP (mini boss di dalam game) di game R*gnarok Eternal love. Game yang beberapa tahun lalu ramai dimainkan oleh banyak orang bahkan di Filipin, China dan negara Asia lainnya.

suara.com
"Kalo jodoh gak bakal kemana" Jawabku santai. Di usia ke 23 tahun dan masih berstatus jomblo, tidak membuatku tergoda menikah muda seperti teman-temanku. Karena aku memang belom ada niatan mencari jodoh. Fokusku kini adalah mencari uang untuk menaikkan asetku sebanyak-banyaknya. Agar kelak aku tidak menyusahkan orang tua atau anakku nanti.
Tiba-tiba notifikasi whatsapp menghalangi tampilan gameku. Salah satu anggota guild sedang mencari teman untuk menjalankan quest board.
"Ada yang mau quest board gak?" Tanya wanita itu kepada anggota grup guild. Namun sayangnya tak ada yang menyautinya. "Yah lagi pada sibuk ya? Yaudah aku quest board sendiri aja" Lanjutnya lagi. Karena kasihan, aku tanggapi permintaannya "yuk" kataku singkat.
"Gak kerja?" Tanyanya yang kutau untuk memecah suasana karena hanya ada kita berdua.
"Lagi istirahat nih" Jawabku. "Kamu?"
"Baru aja beres kelas. Ini lagi nunggu kelas berikutnya" Jawabnya. Dari situ aku tau kalo dia masih kuliah. Ada puluhan orang yang bergabung di guild, namun hanya beberapa yang aku kenal. Jadi wajar kalo aku baru mengenalnya sekarang.
"Besok kalo butuh temen quest langsung wa aku aja" Kataku. Aku memang selalu begitu kepada anggota guild, toh nyari anggota guild lebih susah daripada ngeluarinnya.
"Gak ganggu?" Tanyanya basa basi.
"Selow" Jawabku.
Seiring berjalannya waktu, kita jadi sering main R*gnarok bareng. Sering quest atau dalam satu party saat lagi hunt MVP atau hanya sekedar ikutin mini event. Tapi akhirnya aku bisa tau banyak hal tentang dirinya. Selain sama-sama berstatus single, kita juga memiliki kesamaan dalam bermain game. Hanya saja aku lebih suka ke game shooter sedangkan dia lebih suka ke game RPG.
Entah kenapa hubungan kita semakin dekat. Dia tidak lagi menghubungiku hanya untuk mengajak bermain game, kadang dia juga numpang curhat padaku atau sekedar menceritakan hal yang dianggapnya lucu. Jarak yang jauh membuat kami sangat sulit bertemu, dia di Palembang dan aku di Bekasi.
Pernah sekali kita saling bertukar foto untuk mengenal lebih dekat diantara kita. Wajahnya putih, hidungnya sedikit mancung dan rambut yang bergelombang. Betapa wanita yang jarang aku temui di sini batinku dalam hati saat memandang wajahnya. Karena mayoritas teman-temanku memiliki rambut yang lurus.
Hampir setiap hari kita pasti bertemu di game R*gnarok, cuman lama kelamaan dia makin jarang online. Kupikir karena sudah mulai bosan dengan gameplay nya yang gitu-gitu aja. Ternyata dugaanku salah, dia lagi sakit.
"Kemana aja wey?" Tanyaku di akun whatsappnya.
"Kamu yang kemana aja gak nyariin aku" Balasnya.
"Kan kamu yang ngilang" Sautku lagi.
"Hehe iya aku lagi sakit, lagi dirawat, belum bisa main lagi, padahal udah pengen banget main R*gnarok lagi" Katanya.
"Yaudah sabar aja, tunggu sampe sembuh, nanti main sepuasnya" Kataku coba menghibur.
Entah kenapa ingin sekali aku kesana untuk menjenguknya. Namun niat baikku ditolak olehnya. Menurutnya hal itu akan merepotkan diriku. Dia hanya minta doa saja dariku agar bisa segera lekas sembuh dan kembali main. Dan aku hanya bisa mengamini keinginannya itu.

tekno.rakyatku.com
Selang dua tiga hari, chatku tidak kembali dibalasnya. Bahkan dibacapun tidak. Aku coba menelponnya tapi tidak diangkat. Dipikiranku hanya satu waktu itu, kemanakah dia?
Aku bingung mau bertanya pada siapa, aku gak kenal dengan saudaranya, gak kenal dengan orang yang dekat dengannya. Di guildpun juga gak ada yang tau kabarnya, karena yang paling dekat dengan dirinya hanya aku. Tiap hari kucoba untuk menghubunginya, dari sekedar chat sampai menelponnya. Tapi firasatku merasa keadaan sudah tidak enak, chatku menjadi ceklis satu dan telponku seperti dialihkan. Awalnya aku kira nomorku di blok olehnya, namun profil whatsappnya tetap sama dan tidak berubah menjadi logo anonim.
Selang beberapa minggu kemudian, panggilanku tiba-tiba terhubung dan panggilanku diangkat.
"Halo" Sapaku.
"Iya halo" Terdengar suara asing di sebrang sana. Awalnya kukira aku salah orang, namun dugaanku benar.
"Ini mamahnya X (nama dirahasiakan), ini siapa ya?" Tanyanya orang disebrang sana.
"Saya Y tante, temennya X, boleh ngobrol sama X nya?" Tanyaku.
Namun pertanyaanku itu tidak dijawab oleh ibunya. Awalnya aku kira ibunya sedang memberikan handphone itu pada anaknya, namun dugaanku kembali salah. Terdengar suara sesegukan dari balik telpon.
"Halo" Tanyaku lagi.
"Iya halo" Masih dijawab oleh mamahnya dengan suara yang berat.
"Bisa bicara dengan X?" Tanyaku kembali.
"X sudah enggak ada disini" Jawab ibunya.
"Maksudnya gimana ya tante?" Tanyaku penasaran sekaligus bingung dengan maksud ibunya itu.
"X sudah meninggal dua minggu yang lalu" Jawab ibunya. "Operasi pengangkatan tumornya gagal" Kata ibunya lagi.
Mendengar itu jantungku terasa berhenti bergerak, pikiran kacau, dan tiba-tiba suasana mendadak hening. Saat itu rasanya ingin menangis, tapi entah kenapa yang terasa hanya rasa sakit dalam diri. Kenapa orang seperti dia harus cepat kembali kepada yang maha kuasa.
Saat itu yang tersisa hanya chat kami di whatsapp dan R*gnarok yang bisa aku kenang. Di guild, akunnya terus aku pandangi dan berharap suatu hari akun bernama yuki akan kembali online dan mengajakku melakukan quest lagi. Sebuah hayalan yang tidak mungkin terwujud namun sangat diharapkan.
Beberapa minggu setelah mengetahui kabar kematiannya, aku datang ke pemakamannya untuk memberikan doa terakhirku padanya.
Terimakasih sudah mengisi hari-hariku.
The End






nona212 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
543
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan