- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Healthy Lifestyle
7 Langkah Sederhana Memulai Pola Hidup Sehat


TS
pianseptian
7 Langkah Sederhana Memulai Pola Hidup Sehat
Ada cara mudah dan sederhana yang bisa kita lakukan untuk memastikan makanan yang kita konsumsi sehari-hari adalah sehat. Bahkan perilaku ini bisa mengubah pola hidup sehat.
1). Memilih bahan pangan segar dari pada olahan
Rumus sederhana hidup sehat adalah mengonsumsi bahan pangan yang sedekat mungkin dengan sumber aslinya, untuk menerapkan pola hidup sehatmulailah membiasakan mengonsumsi bahan bahan yang masih segar, seperti sayur mayur, tahu/tempe, kacang-kacangan, buah-buahan serta daging mentah lebih disyarankan oleh banyak praktisi kesehatan. Setidaknya kurangi jika belum bisa menghindari makanan-makanan olahan yang terdapat di supermarket. Jenis makanan olahan yang banyak terdapat dipasaran tidak pernah diketahui secara pasti, bagaimana pengolahan dan apa kandungan isinya, seperti apa kualitas bahan baku/mentahnya, didapat dengan cara seperti apa. Seperti ditambah bahan-bahan apa saja.
Oleh karena itu jauh lebih bijak dan lebih sehat jika kita membeli bahan-bahan makanan mentah, kemudian mengolahnya sendiri untuk dikonsumsi bersama keluarga sehari-hari. Dengan demikian kita bisa mengetahui secara pasti bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya , bagaimana kualitas produk yang kita gunakan dan yang tak kalah penting adalah proses yang dilakukan untuk membuatnya sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak asupan nutrisi atau gizi alami dari kandungan yang ada di dalam makanan tersebut.
2). Pilih jenis pangan yang bervariasi
Kita mungkin tidak selalu memiliki pilihan untuk membeli sayur-mayur atau bahan pangan berlabel organic saat belanja harian. Ini tidak menjadi masalah karena ada banyak cara untuk memperoleh bahan makanan yang sehat.
Perhatikan cara-cara ini untuk memperoleh bahan makanan yang lebih baik:
1. Variasikan beberapa jenis bahan makanan dan gunakan secara bergantian. Cara ini baik untuk mengurangi kemungkinan intensitas paparan dari jenis pestisida yang sama dan digunakan pada jenis bahan makanan yang sama pula.
2. Pilih buah lokal yang pertumbuhannya menggantung tinggi di pohonnya. Dengan demikian kemungkinan buah ini terpapar bahan kimia menjadi jauh lebih kecil. Contoh buah-buahan ini adalah: Avocad, Mangga, Manggis, Duku, Sirsak, Nangka.
3. Untuk pilihan protein hewani, perbanyak jenis ikan, dan unggas, dan kurangi penggunaan bahan yang berasal dari daging merah. Terutama, hindari penggunaan bahan-bahan yang berasal dari organ dalam hewan/jeroan.
4. Batasi penggunaan minyak, terutama minyak mendidih seperti menggoreng. Lebih banyak menggunakan teknik memasak dengan cara merebus atau mengukus yang lebih menyehatkan. Namun, jika harus menggoreng, gunakanlah minyak yang baik.
3). Pilih bahan pangan lokal bukan impor
Bahan pangan impor, selain harganya relative lebih mahal dibandingkan dengan produk lokal, juga belum tentu sesuai dengan kebutuhan Karena bukan berasal dari alam lingkungan kita berada sehari-hari. Sudah sewajarnya kita lebih memilih bahan pangan yang ada di sekitar/local dibandingkan dengan produk-produk yang berasal dari luar.
Selain karena alasan harga, beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan perlunya memilih bahan pangan local bila dibandingkan dengan bahan pangan impor:
1. Tidak di jamin bebas dari penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan maupun pengemasannya karena bahan pangan impor perlu bahan pengawet, terutama produk mentah dan segar agar dapat bertahan lebih lama.
2. Kondisi kesegaran produknya tidak terjamin karena jauhnya jarak yang harus ditempuh.
3. Jenis mikroorganisme yang terdapat dalam makanan segar, kemungkinan besar tidak dapat beradaftasi dengan kondisi kita sehingga akibatnya tidak dapat diketahui dengan pasti.
4. Dibutuhkan transportasi lebih mahal untuk mendatangkannya, yang berarti juga ada efek penggunaan bahan bakar yang bisa berakibat pada terjadinya pemborosan energy.
4). Minum air putih yang cukup
Sudah sering terdengar nasihat dari para ahli dan praktisi kesehatan, bahwa kita perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk membantu menjaga system metabolisme bekerja dengan baik. Sudah sering pula kita mendengar bahwa setiap hari kita harus minum air putih sebanyak 2 liter, atau 8 gelas ukuran sedang.
Namun harus ditambahkan pula, bahwa meminum air sebanyak dua liter, bukan dilakukan dalam satu malam atau dalam frekuensi yang tidak terbagi rata, sebagian ahli menyarankan agar segera minum sebelum rasa haus datang. Sebagian lainnya menyampaikan bahwa waktu meminum air yang baik adalah satu jam sebelum dan sesudah makan karena dengan demikian tidak akan menggangu enzim pencernaan yang sedang bekerja mengolah makanan yang sedang kita makan.
Perlu juga diperhatikan air minum yang digunakan karena begitu banyak air minum ditawarkan di pasar. Air minum yang paling disarankan menurut banyak penelitian didunia adalah:
1. Air yang masih mengandung mineral di dalamnya.
2. Air dengan tingkat keasaman(pH)7-9, yang artinya antara normal hingga kondisi sedikit basa.
3. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Baca Selengkapnya
1). Memilih bahan pangan segar dari pada olahan
Rumus sederhana hidup sehat adalah mengonsumsi bahan pangan yang sedekat mungkin dengan sumber aslinya, untuk menerapkan pola hidup sehatmulailah membiasakan mengonsumsi bahan bahan yang masih segar, seperti sayur mayur, tahu/tempe, kacang-kacangan, buah-buahan serta daging mentah lebih disyarankan oleh banyak praktisi kesehatan. Setidaknya kurangi jika belum bisa menghindari makanan-makanan olahan yang terdapat di supermarket. Jenis makanan olahan yang banyak terdapat dipasaran tidak pernah diketahui secara pasti, bagaimana pengolahan dan apa kandungan isinya, seperti apa kualitas bahan baku/mentahnya, didapat dengan cara seperti apa. Seperti ditambah bahan-bahan apa saja.
Oleh karena itu jauh lebih bijak dan lebih sehat jika kita membeli bahan-bahan makanan mentah, kemudian mengolahnya sendiri untuk dikonsumsi bersama keluarga sehari-hari. Dengan demikian kita bisa mengetahui secara pasti bahan-bahan apa saja yang ada di dalamnya , bagaimana kualitas produk yang kita gunakan dan yang tak kalah penting adalah proses yang dilakukan untuk membuatnya sehingga kita bisa mendapatkan lebih banyak asupan nutrisi atau gizi alami dari kandungan yang ada di dalam makanan tersebut.
2). Pilih jenis pangan yang bervariasi
Kita mungkin tidak selalu memiliki pilihan untuk membeli sayur-mayur atau bahan pangan berlabel organic saat belanja harian. Ini tidak menjadi masalah karena ada banyak cara untuk memperoleh bahan makanan yang sehat.
Perhatikan cara-cara ini untuk memperoleh bahan makanan yang lebih baik:
1. Variasikan beberapa jenis bahan makanan dan gunakan secara bergantian. Cara ini baik untuk mengurangi kemungkinan intensitas paparan dari jenis pestisida yang sama dan digunakan pada jenis bahan makanan yang sama pula.
2. Pilih buah lokal yang pertumbuhannya menggantung tinggi di pohonnya. Dengan demikian kemungkinan buah ini terpapar bahan kimia menjadi jauh lebih kecil. Contoh buah-buahan ini adalah: Avocad, Mangga, Manggis, Duku, Sirsak, Nangka.
3. Untuk pilihan protein hewani, perbanyak jenis ikan, dan unggas, dan kurangi penggunaan bahan yang berasal dari daging merah. Terutama, hindari penggunaan bahan-bahan yang berasal dari organ dalam hewan/jeroan.
4. Batasi penggunaan minyak, terutama minyak mendidih seperti menggoreng. Lebih banyak menggunakan teknik memasak dengan cara merebus atau mengukus yang lebih menyehatkan. Namun, jika harus menggoreng, gunakanlah minyak yang baik.
3). Pilih bahan pangan lokal bukan impor
Bahan pangan impor, selain harganya relative lebih mahal dibandingkan dengan produk lokal, juga belum tentu sesuai dengan kebutuhan Karena bukan berasal dari alam lingkungan kita berada sehari-hari. Sudah sewajarnya kita lebih memilih bahan pangan yang ada di sekitar/local dibandingkan dengan produk-produk yang berasal dari luar.
Selain karena alasan harga, beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan perlunya memilih bahan pangan local bila dibandingkan dengan bahan pangan impor:
1. Tidak di jamin bebas dari penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan maupun pengemasannya karena bahan pangan impor perlu bahan pengawet, terutama produk mentah dan segar agar dapat bertahan lebih lama.
2. Kondisi kesegaran produknya tidak terjamin karena jauhnya jarak yang harus ditempuh.
3. Jenis mikroorganisme yang terdapat dalam makanan segar, kemungkinan besar tidak dapat beradaftasi dengan kondisi kita sehingga akibatnya tidak dapat diketahui dengan pasti.
4. Dibutuhkan transportasi lebih mahal untuk mendatangkannya, yang berarti juga ada efek penggunaan bahan bakar yang bisa berakibat pada terjadinya pemborosan energy.
4). Minum air putih yang cukup
Sudah sering terdengar nasihat dari para ahli dan praktisi kesehatan, bahwa kita perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk membantu menjaga system metabolisme bekerja dengan baik. Sudah sering pula kita mendengar bahwa setiap hari kita harus minum air putih sebanyak 2 liter, atau 8 gelas ukuran sedang.
Namun harus ditambahkan pula, bahwa meminum air sebanyak dua liter, bukan dilakukan dalam satu malam atau dalam frekuensi yang tidak terbagi rata, sebagian ahli menyarankan agar segera minum sebelum rasa haus datang. Sebagian lainnya menyampaikan bahwa waktu meminum air yang baik adalah satu jam sebelum dan sesudah makan karena dengan demikian tidak akan menggangu enzim pencernaan yang sedang bekerja mengolah makanan yang sedang kita makan.
Perlu juga diperhatikan air minum yang digunakan karena begitu banyak air minum ditawarkan di pasar. Air minum yang paling disarankan menurut banyak penelitian didunia adalah:
1. Air yang masih mengandung mineral di dalamnya.
2. Air dengan tingkat keasaman(pH)7-9, yang artinya antara normal hingga kondisi sedikit basa.
3. Tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Baca Selengkapnya


Lambe.leor671 memberi reputasi
1
192
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan