pusckckckAvatar border
TS
pusckckck
Meet The Tech Death King, Muhammed Suiçmez
Hello there, tech lover.
Meet Necrophagist, one of the best
technical death metal band in the world.
As for Suiçmez himself, he's a legend
and definitely one of those tech death king.


Mari bertemu dengan Necrophagist,
salah satu band teknikal death metal
yang paling terbaik di dunia. Awesome!

emoticon-Wow

Seperti layaknya band-band legendaris yang
selalu mempunyai mastermind di belakang
mereka seperti Dave Mustaine dari Megadeth,
Chuck Schuldiner dari Death, Mille Petrozza
dari Kreator, begitu pula dengan Necrophagist.

Necrophagist adalah band teknikal death metal
dari Jerman yang didirikan dan dibentuk oleh
Muhammed Suiçmez pada tahun 1992.

Band ini menggunakan pengaruh kuat
dari Classical musik dan dipadu dengan
extreme drumming yang asli gila banget.



Necrophagist berasal dari kata kuno Yunani
νεκρο- nekro- ("dead body") artinya (mayat)
-φαγος -phagos ("eater of") artinya (pemakan).

Inipun secara kiasan diterjemahan menjadi
eater of the dead, yang artinya secara harfiah
adalah pemakan mayat. That's so sickkk!!



Banyak orang yang selalu salah dalam
menyebutkan nama band yang satu ini.
Baik orang luar maupun kita, orang Indonesia.
Ada yang bilang "Nekropagis", "Nekrofagus".

Menurut Muhammed sendiri, cara menyebutkan
nama bandnya yang benar adalah "Nekrovajist".
Sebenarnya huruf G dan J hampir terdengar
sama di telinga kita, bukan? Yah, begitulah.
Yuk, ditonton: Interview with Necrophagist

Pada video di atas kita tahu bahwa lagu "Leprosy"
adalah salah satu alasannya untuk mulai bermain
gitar. Tapi dia bermain gitar hanya untuk bermain,
bukan untuk seorang menjadi gitaris. Tapi seiring
berjalannya waktu, people often change their minds.

Sepanjang karirnya, band ini sudah menelurkan
2 buah album studio dan 2 buah album demo.

Yuk, mari kita kenalan dulu dengan mastermind
di balik band legendaris ini, Muhammed Suiçmez.






Muhammed Suiçmez lahir pada tanggal
28 November 1975 di Karlsruhe, Jerman.
Dia adalah keturunan Turki-Jerman, atau biasanya
sering juga disebut dengan istilau German Turk.

Ketika usianya 12 tahun, dia mulai mendengarkan
musik death metal. Walaupun sebelumnya dia
sudah mengetahui dan mendengarkan banyak
lagu metal, tapi death metal adalah yang paling
digemarinya. Setelah itu barulah dia mulai
tertarik sepenuhnya dengan musik.

Akhirnya diapun tertarik untuk belajar bermain gitar.

Tapi sayangnya dalam berlatih dan bermain gitar
adalah hal yang sulit baginya. Kenapa begitu?
Bukan karena dia kesulitan atau apapun, tapi karena Ayahnya yang keras dan melarangnya berlatih gitar.

Ketika dia berumur 15 tahun, saudaranya
yang lebih tua secara rahasia membantunya
untuk membeli gitar pertamanya. Tapi sayangnya
Ayahnya mengetahui hal ini dan menghancurkan
gitarnya sampai berkeping-keping. Piece by piece.

What an asshole. I can relate to that...

Gara-gara hal ini, dia terpaksa harus berlatih
dan bermain gitar secara sembunyi-sembunyi.
Dan pada akhirnya dia berhasil menemukan cara
untuk bisa terus berlatih sendiri atau self-taught.

Akhirnya pada tahun 1992, ketika dia berumur 17,
dia sudah berhasil membentuk bandnya sendiri.

Pada tahun 1992 itu juga, band ini merilis
demo pertama mereka yang bernama:

Requiems Of Festered Gore (1992)


Demo ini berisikan 5 buah lagu dan hampir semua
lagu dan liriknya diciptakan sendiri oleh Suiçmez.

Kecuali untuk satu lagu yang ditulis oleh
personil bassistmereka pada saat itu.

Lalu pada tahun 1995, ketika dia berumur 20 tahun,
band ini merilis lagi album demo kedua mereka
yang berjudul sama persis seperti nama bandnya.
Demo ini berisikan 4 buah lagu demo dan semua
lagu dan liriknya diciptakan oleh Suiçmez sendiri.

Necrophagist (1995)


Akhirnya, pada tahun 1999,
ketika dia berumur 24 tahun,
Mimpinya telah menjadi kenyataan.


Yes, his dream has become a reality now.
We all sure know how it feels, right?
When your dream comes true,
it's the best feeling ever!


Suiçmez pun berhasil merilis
album debutnya yang bernama:

Onset Of Putrefaction (1999)


Yang uniknya dari debutalbum ini adalah,
semua instruments, mulai dari vokal, gitar,
bass, semuanya dieksekusi oleh dia sendiri.
Kecuali untuk drum, yang mana dia program sendiri.

Bahkan faktanya, ketika dia berumur 18 tahun
semua lagu dan lirik untuk album ini sudah selesai
dibuatnya, hanya saja dia belum merekamnya.

Masalahnya adalah, perubahan lineup yang
sering pada band ini yang suka memperlambat
dan menghalang mimpi Suiçmez menjadi kenyataan.

Dan juga, untuk faktor kesempurnaan.
You know, it takes times for one to reach perfection...

Walaupun dia maestro soal gitar, secara alami
bisa bermain bass juga, tapi ada satu yang kurang.
Kenyataannya, dia tidak bisa memainkan drum asli.

Tapi hal itu bukanlah sebuah masalah baginya.
Seperti sebuah labirin yang rumit, seperti itulah
isi pikirannya. Ide dan gagasannya seperti tanpa
batas! Dia memang tidak bisa bermain drum tapi
dia bisa memainkan drum di dalam pikirannya.

That's it! Cuma itulah yang dia butuhkan untuk
segera melengkapi semua tugas-tugasnya.

Jadi, diapun mulai merancang semua tempo
drum yang dia inginkan di dalam pikirannya.
Dan tentu saja, mantan drummernya juga ikut membantunya dengan menyediakan drum track
untuk membuat tugasnya menjadi lebih mudah.

Tapi pada akhirnya, mantan drummernya
tersebut juga meninggalkannya lagi sama
halnya seperti semua personil yang keluar.
Lagi-lagi, mau tidak mau dia harus melakukan
semuanya lagi walaupun cuma seorang diri.

Hal ini dilakukannya, karena tidak tersedianya
musisi dengan kemampuan yang memenuhi
dan sesuai seperti apa yang diharapkannya.

Bisa dibilang, tidak ada musisi yang sanggup
mengerjakan tugas sulit yang diberikannya ini.
Oleh karena itulah, mantan drummernya
tersebut juga harus terpaksa meninggalkannya.

Dan begitulah, dia terus bekerja keras seorang diri.
Coba kalian bayangkan, untuk menyelesaikan satu
lagu saja lengkap dengan semua drum track-nya
bisa memakan waktu selama 15 jam! Gila abis.

Tapi ketika semuanya sudah selesai, diapun
akhirnya berhasil merilis albumnya seorang diri.
Kerja kerasnya selama ini telah menuaikan hasil.
Secara tak sengaja, Suiçmez telah menciptakan
istilah "teknikal baru" ke dalam dunia death metal.

Technical death metal ciptaannya sangatlah
berbeda dari technical death metal yang lainnya.
Technical death metal ciptaannya adalah
yang pertama dari jenisnya. First of its kind.

Dan secara instan pula, album ini
dengan cepat menjadi cult classic.

Setelah album ini menyebar luas, Suiçmez pun
dengan cepat dikejar-kejar oleh fans fanatiknya
yang benar-benar sangat mencintai album ini.
Mereka memohon agar bisa bisa bergabung
menjadi anggota bandnya. Suiçmez pun setuju.

Tak lama kemudian, Necrophagist telah memiliki
beberapa personil. Hal ini juga diperlukan untuk
kebutuhan touring, interview, dan lain-lainnya.

Setelah album ini mulai kehabisan stok, ada lagi
berbagai masalah baru di seputarnya, seperti
label yang menyewa Suiçmez, Noise Solution,
sekarang bangkrut. Suiçmez pun berencana
untuk mencari label baru untuk albumnya.

Diapun menemukannya. Label baru itu bernama
Willowtip Records. Willowtip menawarkan Suiçmez
untuk merilis album ini di Amerika. Tentu saja dia
setuju, karena itu juga adalah mimpi terbesarnya.

Lalu masalah baru muncul lagi.

Untuk merilis ulang album ini dengan label
rekaman yang baru adalah hal yang sulit.
Noise Solution sudah bangkrut, ingat 'kan?

Ini semua dikarenakan masalah distribusi
dan hak album yang awalnya dipegang oleh
Noise Solution telah dijual ke perusahaan lain.
Sedangkan perusahaan itu tidak peduli sama
sekali dengan nasib album itu. Semuanya kacau.

Tapi pada akhirnya, Willowtip berhasil merilis
ulang dan me-remaster semua lagu yang ada
di album tersebut. Sekarang album ini sudah
memiliki new cover art dan semua drum track
programming
hasil rancangan Suiçmez juga
telah ditingkatkan oleh Hannes Grossmann.

Ini adalah re-issue cover untuk album tersebut:

Onset Of Putrefaction (2004, re-issue cover)


Adapun lineup mereka saat itu
dan tugas-tugas mereka adalah:

Muhammed Suiçmez:
(Vocal, guitar, bass, drum programming)

Jochen Bittmann:
(Additional bass guitar)

Bjoern Vollmer:
(Guitar solo on "Extreme Unction")

Hannes Grossmann:
(Additional drum programming,
for 2004 re-release)


Lalu untuk album kedua mereka yang berjudul
Epitaphyang dirilis pada tahun 2004 silam.

Epitaph (2004)


Sama seperti album sebelumnya, semua lagu
dan lirik diciptakaan dan dirancangnya sendiri.
Hanya saja perbedaan Epitaphdan Onset adalah,
kalau Onset semuanya dikerjakan sendiri olehnya.
Dan hal itu membuatnya menjadi one band man.
Sedangkan Epitaph dikerjakannya dengan anggota
band yang lainnya. Adapun lineup mereka adalah:

Muhammed Suiçmez:
(Vocal, guitar)

Christian Münzner:
(Guitar)

Stephan Fimmers:
(Bass guitar)

Hannes Grossman:
(Drums)

Sedangkan untuk album ketiga, well...
Hanya waktu dan Suiçmez sendiri yang tahu kapan.
Apakah dia masih peduli atau tidak, who knows?

Hal ini sudah sering ditanya oleh interviewer.
Suiçmez berkata kepada mereka kalau untuk
album ketiga dia akan menggunakan 7-string
gitar dan berharap untuk segera merilisnya
tahun 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2013.
But, it didn't happen. But I still believe someday :`)



It's been 17 years... does he even care anymore?
emoticon-Sorry emoticon-Turut Berduka emoticon-Mewek

Ada beberapa faktor yang meliputi masalah ini,
salah satunya adalah label record mereka, Relapse.

Tonton lagi: Interview with Necrophagist
Jika kalian mengerti, pada video interview di atas,
Suiçmez sendiri mengatakan dia benci Relapse.

"Legally no. But personally,
I'm done with Relapse. Big time...
".

Lalu, interviewer di atas terlihat agak kurang sopan.
Dia bertanya "Jika kalian bisa manggung dengan
band favorit kalian, kira-kira band apakah itu?"
Suiçmez pun menjawab "Aku mau manggung
dan menjadi band pembuka untuk Slayer."

Yeahh!! SLLLLAYYYYYEEEERRRR!!

Ehh, dianya malah berkata "Bukankah seharusnya
Slayer yang harus menjadi pembuka untuk kalian?"

What the hell, dude? Have some respect, will ya?

Suiçmez pun tersinggung oleh perkataannya
tentang band favoritnya. Diapun membalas
"That's a mean question. Of course not!"

Setelah mengenal Suiçmez lebih dalam,
kita bisa tahu kalau dia itu orangnya down to earth.

Oke, sampai di sini dulu saya menceritakan
soal band favorit saya. Untuk sisanya, jika kamu
emang tertarik dengan band ini, silahkan menyelam
untuk mengetahui mereka secara lebih mendalam.

emoticon-Wink

Sumber yang saya pakai untuk menceritakan
tentang band ini adalah mulai dari Wikipedia,
artikel-artikel serta dari Suiçmez sendiri.

Wikipedia: Muhammed Suiçmez

Urban Dictionary: Muhammed Suiçmez

Ketikkan ini Google: #MetalBiopic Weekend
Challenge- Story Of Suiçmez | Metal Amino

Baiklah kalau begitu saya akhiri dulu thread
ini dengan salam dan dengan sebuah video!

Silahkan ditonton video di bawah ini
untuk menyaksikan betapa gilanya teknik
yang dipakai oleh Suiçmez sehingga mampu
membuat ribuan dan bahkan jutaan musisi
terinspirasi langsung oleh style permainannya.

Lagu ini berjudul "Extreme Unction"
yang diambil dari album pertama mereka.

Aku yakinkan kamu harus tonton video ini!

It's really way ahead of its time...

Necrophagist - Extreme Unction (Live)

Hahaha, reaksi penontonnya... priceless.
Kesan pertama mereka dengan Necrophagist.

Andai saja saya bisa teleport ke sana...
Jika seandainya saya bisa, sudah pasti saya
akan memanfaatkan kesempatan ini untuk
merekam live performance band-band favorit
saya dengan teknologi yang canggih dari masa ini
dan menguploadnya ke YouTube dengan resolusi
kualitas tertinggi. A gift from me to humanity \,,/

Misalkan kamu menyukai suatu band,
saking ngefansnya kamu sama band itu
pada akhirnya band itu menjadi band favorit kamu.

Band itu begitu legendarisnya dan bahkan ketika
mastermind dibalik band tersebut sudah meninggal,
kamu bahkan belum dilahirkan ke dunia ini.

Bagaimana rasanya? Menyayat hati bukan?
Itulah yang saya dan jutaan fans rasakan.

Band itu menjadi "populer" di masa sekarang.
Hal ini terjadi bukan karena pengaruh fans
lamanya, melainkan karena pengaruh fans-fans
baru yang rata-rata usia mereka sudah menginjak
masa remaja atau bahkan sudah memasuki fase
usia 20 tahun mereka. Mastermind dibalik band itu
seolah-olah derajatnya dinaikkan! Padahal dia
sudah meninggalkan dunia ini 19 tahun yang lalu.

Di sinilah, kata-kata "jika saja...", "seandainya..."
terlihat sangat berharga jika dipikirkan kembali.
Bagaimana jika kita bisa kembali ke masa lalu
dan menyaksikan momen-momen yang berharga
itu dengan mata dan kepala kita sendiri. Oh, God...

Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa!
Diubah oleh pusckckck 29-04-2020 19:18
4iinchAvatar border
decodecaAvatar border
rindudihatiAvatar border
rindudihati dan 18 lainnya memberi reputasi
19
2.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan