- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Bukan Wanita Nakal, Seperti Kata Mereka.


TS
wanita.tulen
Aku Bukan Wanita Nakal, Seperti Kata Mereka.

Quote:
Ini adalah pesan terakhir yang Roni kirimkan kepadaku via Whatsaap sebelum dia memblokir kontak nomorku. Pesan yang cukup singat namun sangat menyayat, dia meninggalkan tepat dihari ulang tahunku 12 Februari, sungguh sebuah kado yang akan sulit kulupakan.
Quote:
Apakah kalian pernah mendengar kalimat tersebut? Alasan inilah yang membuat Roni enggan melanjutkan hubungan asmaranya denganku. Sangat kecewa, tentu saja! sungguh! disaat aku masih ingin berjuang untuk mendapatkan restu dari orang tuanya, tapi dia memilih untuk menyerah? Kenapa? Apalagi dengan sikapnya yang sangat tidak gentle dia memutuskan hubungan via pesan singkat Whatsaap, kenapa tidak bertatap muka langsung? Setidaknya kekecewaanku mungkin akan sedikit berkurang.

Namaku Efa, aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku Ria adalah seorang janda 2 anak setelah 3 kali gagal dalam bahtera rumah tangga. Sedangkan kakak keduaku bernama Lastri dia belum menikah tapi sudah mempunyai 1 orang anak, ya kakak ku hamil diluar nikah, dan lelaki yang menghamilinya ternyata adalah lelaki yang sudah berkeluarga. Karena kakakku enggan dijadikan istri kedua, akhirnya dia memilih untuk melahirkan tanpa menikah.
Apakah terlihat sehancur itu keluargaku? Walaupun kedua kakak perempuanku seperti wanita nakal, bukan berarti aku adiknya juga mempunyai kepribadian dan perilaku yang sama. Buktinya sampai lulus SMA aku belum pernah sekalipun berpacaran. Yang jelas aku sudah mengambil banyak pelajaran dari kedua kakakku ini, dan aku tidak ingin berakhir seperti mereka.
Tapi tidak dengan lingkunganku, banyak tetangga yang menganggap wanita di keluargaku adalah wanita yang nakal, termasuk aku. Padahal aku sama sekali tidak melakukan apa-apa, tapi entahlah pandangan masyarakat seolah negatif sekali kepadaku karena kedua kakakku ini, seakan karena aku adiknya, mereka berpikir aku pasti akan senasib dengan mereka.
Tapi Roni berbeda jika kebanyakan pria di lingkunganku selalu meledekku saat aku lewat didepan mereka, Roni justru tersenyum dan menundukan kepalanya jika berpapasan denganku, terlihat sekali dia menghargaiku. Sangat sepele memang, tapi justru dari sikap inilah yang membuatku diam-diam kagum dengan Roni. Oiya Roni ini rumahnya masih satu desa denganku, bahkan kita dulu pernah satu kelas sewaktu SMP. Wajah nya tidak terlalu tampan, tapi cukup manis bagiku.
Aku masih ingat, awal November pertama kali Roni mengirimkan pesan whatsaap "Hai Efa, ini Roni" sumpah rasanya seneng banget, bayangin aja siang bolong lagi tiduran liatin Instagram orang-orang yang ga jelas tiba-tiba orang yang dikagumin kirim WA, sumpah langsung jingkrak-jingkrak dikasur. Ternyata Roni dapet nomorku dari Hasan tetangga samping rumahku, ga penting sih Roni dapet nomor dari mana, yang penting Roni kirim pesan gitu loh, percaya ga percaya pas Roni pertama WA sebenernya aku langsung ada feelingkayaknya Roni mau PDKT, hahha entah aku yang ke-PD-an apa emang bener. Tapi sejak saat itu hampir setiap hari Roni selalu kirim pesan WA, pertanyaanya ga penting si, paling cuma nanya lagi ngapain? Udah sholat belum? Atau udah makan belum?
Roni ini tipe orang yang gabisa basa-basi, jadi kadang bingung sendiri mau bahas topik apa di WA. Tapi namanya suka jadi enjoy aja
Setelah rutin hampir tiap hari chat-chatan di WA sebulan lebih lebih, akhirnya Roni nembak aku akhir Desember, seneng banget sumpah, tapi canggung pas ketemu. Kalo inget jaman pertama kita ketemuan setelah berstatus pacaran lucu deh, kayak orang salah tingkah gitu. Jadi inget pas pertama kali makan mie ayam bareng, padahal kita makan di tempat mie ayam favorit aku, mie ayamnya enak banget, setiap makan disini selalu habis satu mangkok bahkan nambah gorengan, ceker sama kerupuk biasanya. Tapi pas makan bareng Roni semangkok aja tuh mie-nya ga habis. Gatau rasanya mau makan tuh canggung banget. Mungkin ini kali ya yang orang-orang bilang jaim (jaga image) pas lagi pacaran hahaha.
Desember, Januari, Februari selama pacaran 3 bulan, kita ga pernah berantem sekalipun ga pernah. Roni adalah lelaki yang baik, ramah, sopan, sangat bisa menghargai wanita, jujur saat itu walaupun kita baru pacaran 3 bulan, tapi aku seperti sudah mempunyai bayangan masa depan dengan Roni.
Tapi ternyata takdir berkata lain, orang tua Roni terutama ibu Roni, yaitu bu Wati sangat menentang hubungan ku dengan Roni. Walaupun Roni tidak pernah mengatakan secara gamblang alasan kenapa ibunya menentang hubungan kita, tapi aku tau. Ibu Wati tidak menyukaiku karena menganggap aku mempunyai sifat yang sama dengan kedua kakakku.
Akhirnya tepat dihari ulangtahunku Roni memutuskan hubunganya denganku. Jujur aku sempat berharap Roni akan sedikit membelaku, karena walaupun kita baru dekat selama 3 bulan, setidaknya Roni tau aku bukanlah wanita seperti yang dikatakan ibunya. Aku bisa buktikan itu, aku bisa buktikan ke bu Wati, ke keluarga Roni, ke semua orang bahwa aku wanita baik-baik.
Sayangnya Roni sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk memperjuangkan hubungan ini, dia lebih memilih memutuskanku. Walaupun aku kecewa sekali dengan keputusan Roni, tapi aku enggan mengemis. Prinsip Roni yang berkata bahwa restu orang tua adalah restu Alloh memang benar. Mungkin Roni bukan jodohku, sehingga aku tidak diizinkan untuk berjuang. Aku tetap harus ikhlas.
Aku tau, Alloh pasti sudah menyiapkan jodoh terbaik untukku, aku percaya itu. Dan untuk Roni satu doa untukmu, semoga kamu juga mendapatkan jodoh terbaik dari Alloh.
Wanadadi-28 April 2020

Namaku Efa, aku adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Kakak pertamaku Ria adalah seorang janda 2 anak setelah 3 kali gagal dalam bahtera rumah tangga. Sedangkan kakak keduaku bernama Lastri dia belum menikah tapi sudah mempunyai 1 orang anak, ya kakak ku hamil diluar nikah, dan lelaki yang menghamilinya ternyata adalah lelaki yang sudah berkeluarga. Karena kakakku enggan dijadikan istri kedua, akhirnya dia memilih untuk melahirkan tanpa menikah.
Apakah terlihat sehancur itu keluargaku? Walaupun kedua kakak perempuanku seperti wanita nakal, bukan berarti aku adiknya juga mempunyai kepribadian dan perilaku yang sama. Buktinya sampai lulus SMA aku belum pernah sekalipun berpacaran. Yang jelas aku sudah mengambil banyak pelajaran dari kedua kakakku ini, dan aku tidak ingin berakhir seperti mereka.
Tapi tidak dengan lingkunganku, banyak tetangga yang menganggap wanita di keluargaku adalah wanita yang nakal, termasuk aku. Padahal aku sama sekali tidak melakukan apa-apa, tapi entahlah pandangan masyarakat seolah negatif sekali kepadaku karena kedua kakakku ini, seakan karena aku adiknya, mereka berpikir aku pasti akan senasib dengan mereka.
Tapi Roni berbeda jika kebanyakan pria di lingkunganku selalu meledekku saat aku lewat didepan mereka, Roni justru tersenyum dan menundukan kepalanya jika berpapasan denganku, terlihat sekali dia menghargaiku. Sangat sepele memang, tapi justru dari sikap inilah yang membuatku diam-diam kagum dengan Roni. Oiya Roni ini rumahnya masih satu desa denganku, bahkan kita dulu pernah satu kelas sewaktu SMP. Wajah nya tidak terlalu tampan, tapi cukup manis bagiku.
Aku masih ingat, awal November pertama kali Roni mengirimkan pesan whatsaap "Hai Efa, ini Roni" sumpah rasanya seneng banget, bayangin aja siang bolong lagi tiduran liatin Instagram orang-orang yang ga jelas tiba-tiba orang yang dikagumin kirim WA, sumpah langsung jingkrak-jingkrak dikasur. Ternyata Roni dapet nomorku dari Hasan tetangga samping rumahku, ga penting sih Roni dapet nomor dari mana, yang penting Roni kirim pesan gitu loh, percaya ga percaya pas Roni pertama WA sebenernya aku langsung ada feelingkayaknya Roni mau PDKT, hahha entah aku yang ke-PD-an apa emang bener. Tapi sejak saat itu hampir setiap hari Roni selalu kirim pesan WA, pertanyaanya ga penting si, paling cuma nanya lagi ngapain? Udah sholat belum? Atau udah makan belum?
Roni ini tipe orang yang gabisa basa-basi, jadi kadang bingung sendiri mau bahas topik apa di WA. Tapi namanya suka jadi enjoy aja

Setelah rutin hampir tiap hari chat-chatan di WA sebulan lebih lebih, akhirnya Roni nembak aku akhir Desember, seneng banget sumpah, tapi canggung pas ketemu. Kalo inget jaman pertama kita ketemuan setelah berstatus pacaran lucu deh, kayak orang salah tingkah gitu. Jadi inget pas pertama kali makan mie ayam bareng, padahal kita makan di tempat mie ayam favorit aku, mie ayamnya enak banget, setiap makan disini selalu habis satu mangkok bahkan nambah gorengan, ceker sama kerupuk biasanya. Tapi pas makan bareng Roni semangkok aja tuh mie-nya ga habis. Gatau rasanya mau makan tuh canggung banget. Mungkin ini kali ya yang orang-orang bilang jaim (jaga image) pas lagi pacaran hahaha.
Desember, Januari, Februari selama pacaran 3 bulan, kita ga pernah berantem sekalipun ga pernah. Roni adalah lelaki yang baik, ramah, sopan, sangat bisa menghargai wanita, jujur saat itu walaupun kita baru pacaran 3 bulan, tapi aku seperti sudah mempunyai bayangan masa depan dengan Roni.
Tapi ternyata takdir berkata lain, orang tua Roni terutama ibu Roni, yaitu bu Wati sangat menentang hubungan ku dengan Roni. Walaupun Roni tidak pernah mengatakan secara gamblang alasan kenapa ibunya menentang hubungan kita, tapi aku tau. Ibu Wati tidak menyukaiku karena menganggap aku mempunyai sifat yang sama dengan kedua kakakku.
Akhirnya tepat dihari ulangtahunku Roni memutuskan hubunganya denganku. Jujur aku sempat berharap Roni akan sedikit membelaku, karena walaupun kita baru dekat selama 3 bulan, setidaknya Roni tau aku bukanlah wanita seperti yang dikatakan ibunya. Aku bisa buktikan itu, aku bisa buktikan ke bu Wati, ke keluarga Roni, ke semua orang bahwa aku wanita baik-baik.
Sayangnya Roni sama sekali tidak memberiku kesempatan untuk memperjuangkan hubungan ini, dia lebih memilih memutuskanku. Walaupun aku kecewa sekali dengan keputusan Roni, tapi aku enggan mengemis. Prinsip Roni yang berkata bahwa restu orang tua adalah restu Alloh memang benar. Mungkin Roni bukan jodohku, sehingga aku tidak diizinkan untuk berjuang. Aku tetap harus ikhlas.
Aku tau, Alloh pasti sudah menyiapkan jodoh terbaik untukku, aku percaya itu. Dan untuk Roni satu doa untukmu, semoga kamu juga mendapatkan jodoh terbaik dari Alloh.
Wanadadi-28 April 2020






nona212 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
706
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan