- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[COC-Ramadan] Kumpulan Puisi Rindu Pada Ramadan


TS
RifanNazhif
[COC-Ramadan] Kumpulan Puisi Rindu Pada Ramadan
![[COC-Ramadan] Kumpulan Puisi Rindu Pada Ramadan](https://s.kaskus.id/images/2020/04/28/10763201_20200428012224.jpg)
sumber ilustrasi
Larut Rindu Semakin Menyatu
tersesat dalam kabut wabah
ribuan orang kehilangan rindu
tanah subur, kecipak ikan
tak ada buah kepulangan, anyir sungai
pada rindu berkepusu
di rusuk ingin melihat nyiur melambai
dahaga membadai
duhai, lapar-dahaga bisa terpuaskan
ketika tiba meja ditimbun juadah
tangan-tangan menadah
belum pernah tersesat dalam selera
perempuan-perempuan mengirim candu rindu
cita rasa
duhai, kangen tak bisa dikurangkan
ketika petualang jalan mengular di sela keringat
klakson menyalak adalah tarikh kepuasan
tapi semua hanya mimpi
menghitung detak jam mengurung ingin
hati terpilin dingin
saatnya belajar menggarami rasa
meski laut tak lagi bersandar di pantai
saatnya rindu adalah syair
biarkan semua kangen lepas dalam aksara
ribuan penyair tumbuh, ode kampung melambung
setiap kata adalah tuas semangat
besok kami pulang setelah luka lekang
rindu tak terhalang, terpuas tak kurang
pada sebuah perjuangan memahami rasa
merawat rindu yang tetap akan pergi ke hulu
Plg, 2804'20
Pagi Itu
pagi itu dulu
gempita dunia dalam tasbih
suka ria mengapung angkasa
menara ditinggikan
masjid dipenuhkan
siar memenuh langit
kami berlabuh pada bulan-Mu yang suci
setelah lelah berlayar
di dunia yang terkadang punah iba pada jiwa
sebelas bulan yang ganjil
pagi ini ada yang beda
dunia terkurung dalam coba
ke mana gema melabuh
jejalan tasbih penuhi kabut mega
kehilangan masjid-masjid
hilang ceria di pintu ketika mengunci
pertarungan membunuh waktu bebas
saat menyendiri pada kata alpa
membiarkan dunia berbenah luka
aku tersesat wajah-wajah duka
tetap merawat rindu pada jiwa
segala hal yang dibenci pasti ada kebaikan
mengulur sulur doa dari pintu tertutup
masih ada jendela melihat dunia
alangkah indah bunga-bunga,
dunia seakan bersemi dalam pot sempit
jiwa dipupuk pada sunyi ketika tetap ramai
bersama Dia
risau pada ramai yang terkadang sunyi berdua
bersama Dia
berjuang untuk tersenyum sementara gairah itu diteduhkan di luar sana
gairah di dada tetap bersemi
harap itu duka berlalu
rindu semakin tumbuh bersimpuh di kaki ibu juga ayah
saat gaung itu menggema; semakin dewasa kau, nak.
Plg, 2002'20
Hawa Ramadan
masih kuingat fajar jingga
kita kembali melakukannya
sulur waktu dirindu
taburan bunga dan daun pandan
wangi jeruk purut
ditebus pada lubuk jiwa
ya sekali waktu membersihkan daki dunis
melarung harap kabarkan surau pada teplok
besok kita puasa
melebur ingin dalam doa-doa
betapa gairah tumbuh
merawat rindu pada dahaga
lapar bergolak
adalah keindahan
sekali setahun
membasuh luka atas dunia
titipkan pesan jeda waktu
betapa bahagia menikmati ibadah seakan embun
ya Allah
rindu mengetuk pintu
menghadap-Mu adalah kebahagiaan hamba
tanpa ragu menyebut alif, ba ta, sa
rindu salam langit pada syair hujan menumbuhkan
pada iman ketika bermula sapa
Plg, 2004'20
Pelepah Waktu
terasa sekali kita tak bersuara
pelepah waktu merapat
sepi menghitung sesak
jenuh menunggu kesendirian
kapan akan berakhir
ketika dulu kita menapaki Shubuh
betapa uap suara di jemput
apiknya merajut semangat,
kita tak mungkin melupa
menikmati senja jatuh
memapah lesu di pinggir
selera penuh
aku rindu
jutaan kerlip di angkasa berlabuh.
betapa Ramadan kali ini seutas gigil
aku haus keakraban
tapi kita sudah berjanji untuk berpisah
demi kebaikan
lupakah kita hidup adalah coba
bukanlah gegap gempita
ketika kesunyian tidak sendiri
bersama melafalkan makna kesucian
di Ramadhan ini, oh, aku rindu.
![[COC-Ramadan] Kumpulan Puisi Rindu Pada Ramadan](https://s.kaskus.id/images/2020/04/28/10763201_202004280136130808.png)
Diubah oleh RifanNazhif 28-04-2020 13:36






darmawati040 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
549
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan